Target Produksi Padi 1,3 Juta Ton di Karawang Akan Terlampaui
A
A
A
KARAWANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang optimis target produksi padi sebanyak 1,3 juta ton akan terpenuhi hingga akhir tahun ini. Saat ini hingga menjelang akhir November produksi padi sudah mencapai 1.111.546 ton atau sudah mencapai 80% dari target yang sudah ditetapkan. Realisasi produksi padi tersebut dihasilkan dari areal perswahan seluas 161.111 hektare di seluruh Karawang.
"Kita optimis target tahun ini akan tercapai bahkan bisa terlampui karena masih ada 32.176 hektare sawah yang belum memasuki masa panen. Tapi meski begitu kita tetap antisipasi dengan melakukan pengawasan areal sawah yang belum panen agar hasilnya tidak meleset dari perkiraan kita," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Wawan Kustiawan, Minggu (26/11/2017).
Wawan mengatakan, untuk mencapai target produksi tahun ini pihaknya melakukan langkah pencegahan terhadap serangan hama. Yang paling di khawatirkan petani adalah serangan organisme pengganggu tanaman yang sering menyerang saat terjadi perubahan cuaca ekstrem.
"Setiap PPL (penyuluh pertanian lapangan) kita tugaskan untuk selalu mengikuti perkembangan tanaman padi di wilayahnya. Jika mulai terjadi serangan hama atau gangguan lainnya kita langsung turun ke lapangan membantu petani." imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Subdivre Karawang-Bekasi, M Syaukani mengatakan, panen padi yang melimpah di Kabupaten Karawang membuat kelebihan stok beras. Beras asal Kabupaten Karawang ini kemudian didistribusikan kembali ke seluruh provinsi yang mengalami kekurangan beras.
"Kita sudah kirim 50 ribu ton beras ke sejumlah provinsi yang mengalami kekurangan beras. Kita punya program Movenas atau pergerakan beras antar gudang yang kelebihan beras ke daerah yang kekurangan," kata dia.
Syaukani mengatakan, stok beras di Kabupaten Karawang sudah berlebih hingga pihaknya memasok ke daerah yang kekurangan beras seperti Aceh, Papua, Bengkulu, dan Jambi. Sedangkan untuk stok di Kabupaten Karawang cukup untuk tujuh bulan ke depan.
"Kita sudah kelebihan stok, apalagi belum seluruhnya sawah di Karawang yang panen. Makanya kita berani mengirim ke daerah lain," katanya.
"Kita optimis target tahun ini akan tercapai bahkan bisa terlampui karena masih ada 32.176 hektare sawah yang belum memasuki masa panen. Tapi meski begitu kita tetap antisipasi dengan melakukan pengawasan areal sawah yang belum panen agar hasilnya tidak meleset dari perkiraan kita," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Wawan Kustiawan, Minggu (26/11/2017).
Wawan mengatakan, untuk mencapai target produksi tahun ini pihaknya melakukan langkah pencegahan terhadap serangan hama. Yang paling di khawatirkan petani adalah serangan organisme pengganggu tanaman yang sering menyerang saat terjadi perubahan cuaca ekstrem.
"Setiap PPL (penyuluh pertanian lapangan) kita tugaskan untuk selalu mengikuti perkembangan tanaman padi di wilayahnya. Jika mulai terjadi serangan hama atau gangguan lainnya kita langsung turun ke lapangan membantu petani." imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Subdivre Karawang-Bekasi, M Syaukani mengatakan, panen padi yang melimpah di Kabupaten Karawang membuat kelebihan stok beras. Beras asal Kabupaten Karawang ini kemudian didistribusikan kembali ke seluruh provinsi yang mengalami kekurangan beras.
"Kita sudah kirim 50 ribu ton beras ke sejumlah provinsi yang mengalami kekurangan beras. Kita punya program Movenas atau pergerakan beras antar gudang yang kelebihan beras ke daerah yang kekurangan," kata dia.
Syaukani mengatakan, stok beras di Kabupaten Karawang sudah berlebih hingga pihaknya memasok ke daerah yang kekurangan beras seperti Aceh, Papua, Bengkulu, dan Jambi. Sedangkan untuk stok di Kabupaten Karawang cukup untuk tujuh bulan ke depan.
"Kita sudah kelebihan stok, apalagi belum seluruhnya sawah di Karawang yang panen. Makanya kita berani mengirim ke daerah lain," katanya.
(izz)