Menpar Imbau Hotel-Maskapai Beri Diskon Imbas Erupsi Gunung Agung
A
A
A
JAKARTA - Perhotelan dan pihak maskapai diimbau memberikan diskon kepada wisatawan yang terpaksa harus tetap tinggal saat penutupan Bandara Ngurah Rai Bali, imbas dari erupsi abu vulkanik Gunung Agung. Pada pagi ini Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI/AirNav Indonesia) menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A4242/17.
(Baca Juga: Erupsi Gunung Agung, Menpar Cemaskan Industri Pariwisata
Ngurah Rai Airport dinyatakan tertutup sampai 18 jam ke depan. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sendiri yang sudah berada di Bandara Soekarno Hatta Jakarta terpaksa balik kanan karena tidak bisa terbang ke Bali. Dia langsung menginstruksikan jajarannya untuk siap-siap menghadapi status Awas Gunung Agung.
“Rekan TTC Tim Crisis Center (baca: Bali Tourism Hospitality, red), segera cek semua persiapan menghadapi erupsi Gunung Agung. Pastikan semua penumpang yang kena flight cancellations dan terpaksa check in kembali di hotel-hotel, diberi special rates, seperti up to 50% discounts!,” instruksi Menpar Arief Yahya ke seluruh jajarannya di Jakarta, Senin (27/11/2017).
Poin kedua, Menpar meminta kepada airlines atau maskapai terutama yang low cost jangan kenakan flight cancellation charge atau rescheduling charge. Pasalnya Ia menilai hal ini bukan kemauan para travellers, akan tetap karena force majeur, faktor alam yang tidak bisa dihindarkan.
Ketiga, soal administrasi VISA! “Apabila pas turis visa sudah expire otomatis diberi perpanjangan 1 bulan. Mohon mereka diberi kemudahan, kenyamanan, untuk mengurus visanya,” papar Arief Yahya.
Lebih lanjut dia juga menghimbau agar turis diberi kenyamanan baik mancanegara maupun nusantara, karena mereka sudah cukup tertekan akibat flight cancellation. “Beri kesan simpati kepada customers kita, wisatawan yang ke Bali. Beri sweet memories agar mereka tidak kecewa dan akan kembali ke Bali yang ramah dan baik,” katanya.
Seperti diketahui, sejak 26 November Minggu kemarin, erupsi Gunung Agung sudah menyebarkan abu ke timur. Lombok International Airport tutup sejak sore, sehingga ada lebih dari 5000 seats yang tercancell. Penerbangan domestik dan international cancel semua.
Hari ini Bandara I Gusti Ngurah Rai yang ditutup. Dijelaskan oleh Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, bahwa NOTAM tersebut berisi mengenai waktu dan alasan penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
“Abu vulkanik Gunung Agung telah menutup ruang udara di atas Denpasar, sehingga dikarenakan alasan keselamatan, ruang udara tersebut tidak dapat digunakan sehingga operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar ditutup sementara," jelas Wisnu.
Pada NOTAM yang telah diterbitkan, penutupan berlangsung hingga pukul 07:00 WITA besok (28/11), akan tetapi perkembangan situasi terkini dan update informasi dari pihak-pihak terkait seperti BMKG dan PVMBG akan diperbarui kepada para stakeholder penerbangan melalui NOTAM terbaru. Dijelaskannya, penerbangan Internasional dan Domestik terdampak atas penutupan ini.
“Pesawat yang terbang baik domestik maupun internasional tujuan Denpasar yang tengah mengudara saat ini, akan dialihkan ke Bandara-bandara terdekat seperti Juanda, Makassar, Lombok atau Kupang. Data yang masuk sementara ini terdapat tujuh penerbangan yang sudah dialihkan. Update terkini akan kami sampaikan kemudian,” ungkapnya.
Ketujuh penerbangan yang menuju Bali tersebut antara lain adalah Garuda Indonesia GA 5150 Zhengzou-Denpasar dialihkan ke Surabaya, GA 897 Guangzhou-Denpasar dialihkan ke Surabaya, GA 859 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta, China Easter MU 5029 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta, MU 781 Beijing-Denpasar dialihkan ke Singapura, Citilink CTV 856 Jakarta-Denpasar dialihkan ke Surabaya, serta Lion Air JT927 Makassar-Denpasar dialihkan ke Surabaya.
Wisnu menambahkan bahwa stakeholder di lapangan terus berkoordinasi dan bersinergi secara aktif dalam menangani kondisi ini. “Kami terus meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk meminimalisir dampaknya terhadap konektivitas di ruang udara Indonesia. Kami juga memohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia khususnya untuk seluruh personel yang tengah bertugas menangani kondisi saat ini dan situasi Gunung Agung dapat segera kondusif,” pungkas Wisnu.
(Baca Juga: Erupsi Gunung Agung, Menpar Cemaskan Industri Pariwisata
Ngurah Rai Airport dinyatakan tertutup sampai 18 jam ke depan. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sendiri yang sudah berada di Bandara Soekarno Hatta Jakarta terpaksa balik kanan karena tidak bisa terbang ke Bali. Dia langsung menginstruksikan jajarannya untuk siap-siap menghadapi status Awas Gunung Agung.
“Rekan TTC Tim Crisis Center (baca: Bali Tourism Hospitality, red), segera cek semua persiapan menghadapi erupsi Gunung Agung. Pastikan semua penumpang yang kena flight cancellations dan terpaksa check in kembali di hotel-hotel, diberi special rates, seperti up to 50% discounts!,” instruksi Menpar Arief Yahya ke seluruh jajarannya di Jakarta, Senin (27/11/2017).
Poin kedua, Menpar meminta kepada airlines atau maskapai terutama yang low cost jangan kenakan flight cancellation charge atau rescheduling charge. Pasalnya Ia menilai hal ini bukan kemauan para travellers, akan tetap karena force majeur, faktor alam yang tidak bisa dihindarkan.
Ketiga, soal administrasi VISA! “Apabila pas turis visa sudah expire otomatis diberi perpanjangan 1 bulan. Mohon mereka diberi kemudahan, kenyamanan, untuk mengurus visanya,” papar Arief Yahya.
Lebih lanjut dia juga menghimbau agar turis diberi kenyamanan baik mancanegara maupun nusantara, karena mereka sudah cukup tertekan akibat flight cancellation. “Beri kesan simpati kepada customers kita, wisatawan yang ke Bali. Beri sweet memories agar mereka tidak kecewa dan akan kembali ke Bali yang ramah dan baik,” katanya.
Seperti diketahui, sejak 26 November Minggu kemarin, erupsi Gunung Agung sudah menyebarkan abu ke timur. Lombok International Airport tutup sejak sore, sehingga ada lebih dari 5000 seats yang tercancell. Penerbangan domestik dan international cancel semua.
Hari ini Bandara I Gusti Ngurah Rai yang ditutup. Dijelaskan oleh Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, bahwa NOTAM tersebut berisi mengenai waktu dan alasan penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
“Abu vulkanik Gunung Agung telah menutup ruang udara di atas Denpasar, sehingga dikarenakan alasan keselamatan, ruang udara tersebut tidak dapat digunakan sehingga operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar ditutup sementara," jelas Wisnu.
Pada NOTAM yang telah diterbitkan, penutupan berlangsung hingga pukul 07:00 WITA besok (28/11), akan tetapi perkembangan situasi terkini dan update informasi dari pihak-pihak terkait seperti BMKG dan PVMBG akan diperbarui kepada para stakeholder penerbangan melalui NOTAM terbaru. Dijelaskannya, penerbangan Internasional dan Domestik terdampak atas penutupan ini.
“Pesawat yang terbang baik domestik maupun internasional tujuan Denpasar yang tengah mengudara saat ini, akan dialihkan ke Bandara-bandara terdekat seperti Juanda, Makassar, Lombok atau Kupang. Data yang masuk sementara ini terdapat tujuh penerbangan yang sudah dialihkan. Update terkini akan kami sampaikan kemudian,” ungkapnya.
Ketujuh penerbangan yang menuju Bali tersebut antara lain adalah Garuda Indonesia GA 5150 Zhengzou-Denpasar dialihkan ke Surabaya, GA 897 Guangzhou-Denpasar dialihkan ke Surabaya, GA 859 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta, China Easter MU 5029 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta, MU 781 Beijing-Denpasar dialihkan ke Singapura, Citilink CTV 856 Jakarta-Denpasar dialihkan ke Surabaya, serta Lion Air JT927 Makassar-Denpasar dialihkan ke Surabaya.
Wisnu menambahkan bahwa stakeholder di lapangan terus berkoordinasi dan bersinergi secara aktif dalam menangani kondisi ini. “Kami terus meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk meminimalisir dampaknya terhadap konektivitas di ruang udara Indonesia. Kami juga memohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia khususnya untuk seluruh personel yang tengah bertugas menangani kondisi saat ini dan situasi Gunung Agung dapat segera kondusif,” pungkas Wisnu.
(akr)