MAMI Tingkatkan Literasi Pasar Modal Syariah di Jatim
A
A
A
JAKARTA - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menggandeng Universitas Brawijaya, serta didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), kembangkan literasi pasar modal syariah di Jawa Timur (Jatim).
Presiden Direktur MAMI Legowo Kusumonegoro mengatakan, dalam kegiatan kali ini, pihaknya akan mengajak para dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk lebih memahami pasar modal syariah. Potensi imbal hasil reksa dana syariah sangat menarik dan sayang jika tidak dimanfaatkan masyarakat.
"Melalui pelatihan ini, kami harap semua peserta, terutama para dosen, dapat melakukan peranan pentingnya dalam proses penyebaran ilmu pasar modal syariah dengan menyampaikan kembali materi yang telah mereka pelajari kepada orang-orang di lingkungan sekitarnya," ujar Legowo dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Menurutnya, potensi pertumbuhan pasar modal syariah masih sangat besar mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah umat muslim. Namun sayangnya, tingkat literasi keuangan syariah masih sangat rendah.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 yang dilakukan OJK, tingkat literasi pasar modal syariah di Indonesia hanya 0,02% dan tingkat inklusi atau penggunaannya hanya 0,01%.
"Kami menyadari besarnya potensi yang ada di pasar modal syariah dengan tingkat literasi masyarakat yang saat ini masih rendah, kami secara aktif melakukan beragam upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pasar modal syariah," imbuhnya.
Pihaknya bahkan telah menyiapkan modul edukasi finansial yang dibuat secara khusus, yang disebut 3iAmanah, singkatan dari insyaf, irit, invest yang amanah. Modul tersebut telah digunakan dalam beragam acara edukasi keuangan syariah.
Sepanjang November 2017, MAMI menyelenggarakan dua kali edukasi pasar modal syariah di Jawa Timur. Sebelumnya, pada 7 November 2017, MAMI mengadakan program edukasi bagi 200 mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, dan besok (30/11), MAMI melakukan edukasi di Universitas Brawijaya, Malang.
"Ini merupakan bagian dari aktivitas Unit Pengelola Investasi Syariah (UPIS) di MAMI yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempromosikan produk reksa dana syariah kami," terangnya.
Dia menerangkan, alasan pemilihan Jawa Timur sebagai tempat dilakukannya edukasi pasar modal syariah. Menurutnya, tingkat literasi keuangan syariah di Jatim merupakan yang tertinggi (29,35%) di Indonesia, namun tingkat inklusinya masih cukup rendah (12,21%).
"Melalui program edukasi yang kami lakukan, kami harap tingkat penggunaan investasi reksa dana syariah di Jawa Timur dapat semakin meningkat dan masyarakat dapat terhindar dari investasi bodong," jelasnya.
Kegiatan lainnya perseroan bekerja sama dengan Karya Salemba Empat (KSE) menyelenggarakan acara Penganugerahan Penghargaan Lomba Menulis Artikel Reksa Dana di kampus Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara digelar di kampus UB pada 30 November 2017, di kampus ITB pada 2 Desember 2017, dan di kampus IPB pada 10 Desember 2017.
Legowo mengatakan, lomba menulis artikel reksa dana dilakukan dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan yang diperingati setiap Oktober. Penyelenggaraan lomba dilakukan di tiga kampus pada periode 1-31 Oktober 2017, bersamaan waktunya dengan Bulan Inklusi Keuangan.
"Pada akhir periode lomba, tercatat ada 208 mahasiswa dari UB, ITB, dan IPB yang ikut serta dalam lomba menulis artikel reksa dana ini. Setelah melalui penjurian, terpilih tiga pemenang utama dan tiga pemenang harapan di masing-masing kampus," tutur dia.
Melalui lomba menulis yang telah diselenggarakan dan acara talk show yang akan perseroan yakin akan semakin banyak generasi muda yang mau memanfaatkan reksa dana. Mereka sudah dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk-beluk reksa dana.
Selain itu, saat ini untuk berinvestasi di reksa dana pun sudah sangat mudah, dengan dana yang sangat terjangkau, cukup dengan Rp 10 ribu. Pihaknya juga menyediakan program beasiswa bagi mahasiswa-mahasiswi berprestasi untuk program sarjana S1 di UB, ITB, dan IPB.
"Kami sangat berterima kasih kepada KSE yang telah membantu kami dalam penyelenggaraan program beasiswa dan lomba kali ini," ujarnya.
MAMI menyelenggarakan program beasiswa sejak 2015 bagi mahasiswa-mahasiswi berprestasi di perguruan tinggi negeri dengan nilai IPK minimal 3,0. Beasiswa diberikan untuk masa 4 tahun kuliah berupa SPP dan uang saku, serta program pelatihan pengembangan diri setiap tahunnya.
Presiden Direktur MAMI Legowo Kusumonegoro mengatakan, dalam kegiatan kali ini, pihaknya akan mengajak para dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk lebih memahami pasar modal syariah. Potensi imbal hasil reksa dana syariah sangat menarik dan sayang jika tidak dimanfaatkan masyarakat.
"Melalui pelatihan ini, kami harap semua peserta, terutama para dosen, dapat melakukan peranan pentingnya dalam proses penyebaran ilmu pasar modal syariah dengan menyampaikan kembali materi yang telah mereka pelajari kepada orang-orang di lingkungan sekitarnya," ujar Legowo dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Menurutnya, potensi pertumbuhan pasar modal syariah masih sangat besar mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah umat muslim. Namun sayangnya, tingkat literasi keuangan syariah masih sangat rendah.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 yang dilakukan OJK, tingkat literasi pasar modal syariah di Indonesia hanya 0,02% dan tingkat inklusi atau penggunaannya hanya 0,01%.
"Kami menyadari besarnya potensi yang ada di pasar modal syariah dengan tingkat literasi masyarakat yang saat ini masih rendah, kami secara aktif melakukan beragam upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pasar modal syariah," imbuhnya.
Pihaknya bahkan telah menyiapkan modul edukasi finansial yang dibuat secara khusus, yang disebut 3iAmanah, singkatan dari insyaf, irit, invest yang amanah. Modul tersebut telah digunakan dalam beragam acara edukasi keuangan syariah.
Sepanjang November 2017, MAMI menyelenggarakan dua kali edukasi pasar modal syariah di Jawa Timur. Sebelumnya, pada 7 November 2017, MAMI mengadakan program edukasi bagi 200 mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, dan besok (30/11), MAMI melakukan edukasi di Universitas Brawijaya, Malang.
"Ini merupakan bagian dari aktivitas Unit Pengelola Investasi Syariah (UPIS) di MAMI yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempromosikan produk reksa dana syariah kami," terangnya.
Dia menerangkan, alasan pemilihan Jawa Timur sebagai tempat dilakukannya edukasi pasar modal syariah. Menurutnya, tingkat literasi keuangan syariah di Jatim merupakan yang tertinggi (29,35%) di Indonesia, namun tingkat inklusinya masih cukup rendah (12,21%).
"Melalui program edukasi yang kami lakukan, kami harap tingkat penggunaan investasi reksa dana syariah di Jawa Timur dapat semakin meningkat dan masyarakat dapat terhindar dari investasi bodong," jelasnya.
Kegiatan lainnya perseroan bekerja sama dengan Karya Salemba Empat (KSE) menyelenggarakan acara Penganugerahan Penghargaan Lomba Menulis Artikel Reksa Dana di kampus Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara digelar di kampus UB pada 30 November 2017, di kampus ITB pada 2 Desember 2017, dan di kampus IPB pada 10 Desember 2017.
Legowo mengatakan, lomba menulis artikel reksa dana dilakukan dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan yang diperingati setiap Oktober. Penyelenggaraan lomba dilakukan di tiga kampus pada periode 1-31 Oktober 2017, bersamaan waktunya dengan Bulan Inklusi Keuangan.
"Pada akhir periode lomba, tercatat ada 208 mahasiswa dari UB, ITB, dan IPB yang ikut serta dalam lomba menulis artikel reksa dana ini. Setelah melalui penjurian, terpilih tiga pemenang utama dan tiga pemenang harapan di masing-masing kampus," tutur dia.
Melalui lomba menulis yang telah diselenggarakan dan acara talk show yang akan perseroan yakin akan semakin banyak generasi muda yang mau memanfaatkan reksa dana. Mereka sudah dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk-beluk reksa dana.
Selain itu, saat ini untuk berinvestasi di reksa dana pun sudah sangat mudah, dengan dana yang sangat terjangkau, cukup dengan Rp 10 ribu. Pihaknya juga menyediakan program beasiswa bagi mahasiswa-mahasiswi berprestasi untuk program sarjana S1 di UB, ITB, dan IPB.
"Kami sangat berterima kasih kepada KSE yang telah membantu kami dalam penyelenggaraan program beasiswa dan lomba kali ini," ujarnya.
MAMI menyelenggarakan program beasiswa sejak 2015 bagi mahasiswa-mahasiswi berprestasi di perguruan tinggi negeri dengan nilai IPK minimal 3,0. Beasiswa diberikan untuk masa 4 tahun kuliah berupa SPP dan uang saku, serta program pelatihan pengembangan diri setiap tahunnya.
(izz)