JAPFA Lakukan Evaluasi Pendampingan Program JAPFA4Kids di Makassar
A
A
A
JAKARTA - Menutup akhir tahun 2017, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) lakukan evaluasi program JAPFA4Kids di Makassar, Sulawesi Selatan. Setelah ditandatanganinya MoU kerja sama antara JAPFA dengan Dinas Pendidikan dan lima sekolah dasar di Kec. Biringkanaya pada bulan Agustus lalu, kini JAPFA hadir kembali untuk melihat sejauh mana efektivitas program yang dihasilkan setelah tiga bulan berselang.
Sejak awal tahun, implementasi program pendampingan intensif dilakukan JAPFA pada kegiatan sosialnya, JAPFA4Kids. Selama enam bulan, sekolah akan didampingi secara intensif oleh para fasilitator di tiap daerah untuk membangun sistem sekolah sehat. Pendampingan dibagi menjadi tiga tahap; penandatangan MoU dan pelatihan awal, evaluasi evektifitas program dan Gebyar Budaya, serta evaluasi akhir dan penarikan fasilitator.
“Kami mengharapkan adanya perubahan jangka panjang yang terjadi disetiap sekolah pendampingan, lebih baik lagi jika kami dapat turut menjadikannya suatu kebiasaan baru untuk menjalankan hidup yang lebih sehat dan bersih,” ujar Rachmat Indrajaya, Corporate Affairs PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. “Kami berkomitmen untuk melakukan pendampingan hingga warga sekolah mampu secara mandiri melakukan perubahan-perubahan kearah yang lebih positif,” tambahnya.
Kegiatan JAPFA4Kids tahap kedua ini, dapat disebut juga sebagai puncak kegiatan program karena diadakannya acara Gebyar Budaya. Dalam kegiatan ini, siswa diajak untuk mengenal lebih dalam kekayaan budaya mereka dengan mementaskan kesenian tradisional daerahnya.
“Penampilan seni tradisional dapat mendorong siswa untuk tidak terpaku pada kebudayaan modern, namun juga menanamkan nilai keindahan dari kebudayaan tradisional daerah mereka,” jelas AC Valentino Babay, Head of Unit JAPFA Makassar. “Dengan ini kami berharap siswa dapat terfasilitasi untuk mengembangkan potensi, minat, dan bakatnya dalam bidang kesenian,” imbuhnya.
Selama dua hari kegiatan pada tahap kedua ini, para siswa yang telah terlepilih dan mendapat pendampingan menjadi Duta Anak Sehat, Duta Lingkungan Sehat, dan Duta Makanan Sehat aktif menjalankan tugasnya masing-masing. Dari mulai membantu dalam pemeriksaan kesehatan seluruh siswa, menjaga lingkungan dengan menggerakkan aktivitas LISA BILAH (Lihat Sampah Ambil Pilah), serta mengikuti lomba memasak makanan tradisional dengan mengoptimalkan tanaman dan sayuran dihalaman sekolah.
“Kita mengajarkan anak-anak untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, bukan hanya untuk dirinya sendiri, namun juga bagi lingkungan sekitarnya,” tutur Rachmat. “Anak-anak akan didorong menjadi agen perubahan yang dapat menularkan dan menjadi contoh untuk teman-teman sebayanya,” tutupnya.
JAPFA juga membuka kesempatan bagi seluruh siswa yang berminat untuk mengikuti kelas Pendampingan Catur yang diampu oleh Master Internasional Surya Wahyudi. Bagi 20 siswa yang bermain paling baik, berkesempatan untuk mengikuti Eksebisi Catur Simultan pada acara Gebyar Budaya keesokan harinya.
Tidak lupa, tentunya seluruh guru dan kepala sekolah juga mendapatkan pedampingan untuk mendukung perubahan yang terjadi. Seluruh karyawan sekolah akan dibekali dengan program Manajemen Tata Kelola (5S) yang dimplementasi dari Jepang. Bagaimanapun guru merupakan pendorong awal bagi para murid agar terciptanya sistem sekolah yang sehat.
Kegiatan JAPFA4Kids merupakan program investasi sosial JAPFA yang dilaksanakan sejak tahun 2008 dan terus dikembangkan hingga saat ini. Berpijak pada prinsip tersebut JAPFA mendorong pendekatan secara utuh tidak hanya dalam pendampingan tetapi juga pengukuran dan evaluasi perubahan, yang juga sejalan dengan visi perusahaan untuk Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama.
Sejak awal tahun, implementasi program pendampingan intensif dilakukan JAPFA pada kegiatan sosialnya, JAPFA4Kids. Selama enam bulan, sekolah akan didampingi secara intensif oleh para fasilitator di tiap daerah untuk membangun sistem sekolah sehat. Pendampingan dibagi menjadi tiga tahap; penandatangan MoU dan pelatihan awal, evaluasi evektifitas program dan Gebyar Budaya, serta evaluasi akhir dan penarikan fasilitator.
“Kami mengharapkan adanya perubahan jangka panjang yang terjadi disetiap sekolah pendampingan, lebih baik lagi jika kami dapat turut menjadikannya suatu kebiasaan baru untuk menjalankan hidup yang lebih sehat dan bersih,” ujar Rachmat Indrajaya, Corporate Affairs PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. “Kami berkomitmen untuk melakukan pendampingan hingga warga sekolah mampu secara mandiri melakukan perubahan-perubahan kearah yang lebih positif,” tambahnya.
Kegiatan JAPFA4Kids tahap kedua ini, dapat disebut juga sebagai puncak kegiatan program karena diadakannya acara Gebyar Budaya. Dalam kegiatan ini, siswa diajak untuk mengenal lebih dalam kekayaan budaya mereka dengan mementaskan kesenian tradisional daerahnya.
“Penampilan seni tradisional dapat mendorong siswa untuk tidak terpaku pada kebudayaan modern, namun juga menanamkan nilai keindahan dari kebudayaan tradisional daerah mereka,” jelas AC Valentino Babay, Head of Unit JAPFA Makassar. “Dengan ini kami berharap siswa dapat terfasilitasi untuk mengembangkan potensi, minat, dan bakatnya dalam bidang kesenian,” imbuhnya.
Selama dua hari kegiatan pada tahap kedua ini, para siswa yang telah terlepilih dan mendapat pendampingan menjadi Duta Anak Sehat, Duta Lingkungan Sehat, dan Duta Makanan Sehat aktif menjalankan tugasnya masing-masing. Dari mulai membantu dalam pemeriksaan kesehatan seluruh siswa, menjaga lingkungan dengan menggerakkan aktivitas LISA BILAH (Lihat Sampah Ambil Pilah), serta mengikuti lomba memasak makanan tradisional dengan mengoptimalkan tanaman dan sayuran dihalaman sekolah.
“Kita mengajarkan anak-anak untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, bukan hanya untuk dirinya sendiri, namun juga bagi lingkungan sekitarnya,” tutur Rachmat. “Anak-anak akan didorong menjadi agen perubahan yang dapat menularkan dan menjadi contoh untuk teman-teman sebayanya,” tutupnya.
JAPFA juga membuka kesempatan bagi seluruh siswa yang berminat untuk mengikuti kelas Pendampingan Catur yang diampu oleh Master Internasional Surya Wahyudi. Bagi 20 siswa yang bermain paling baik, berkesempatan untuk mengikuti Eksebisi Catur Simultan pada acara Gebyar Budaya keesokan harinya.
Tidak lupa, tentunya seluruh guru dan kepala sekolah juga mendapatkan pedampingan untuk mendukung perubahan yang terjadi. Seluruh karyawan sekolah akan dibekali dengan program Manajemen Tata Kelola (5S) yang dimplementasi dari Jepang. Bagaimanapun guru merupakan pendorong awal bagi para murid agar terciptanya sistem sekolah yang sehat.
Kegiatan JAPFA4Kids merupakan program investasi sosial JAPFA yang dilaksanakan sejak tahun 2008 dan terus dikembangkan hingga saat ini. Berpijak pada prinsip tersebut JAPFA mendorong pendekatan secara utuh tidak hanya dalam pendampingan tetapi juga pengukuran dan evaluasi perubahan, yang juga sejalan dengan visi perusahaan untuk Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama.
(wbs)