Rupiah Diprediksi Masih Tertekan di Zona Merah
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan rupiah yang cenderung flat tidak memberikan arah yang jelas untuk pergerakan selanjutnya. Namun demikian, dengan harapan pergerakan USD yang masih cenderung tertekan dan adanya rilis data-data ekonomi di pekan depan yang diperkirakan akan lebih baik dapat memberikan sentimen positif pada pergerakan rupiah.
"Diharapkan sentimen yang ada dapat lebih positif, sehingga mampu mempertahankan pergerakan rupiah di zona hijaunya," jelas Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (4/12/2017).
Diperkirakan olehnya, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.528/USD dan resisten Rp13.518/USD. Sementara, pergerakan rupiah kemarin menutup akhir bulan November cenderung stagnan meski terdapat sentimen positif dari berita realisasi penerimaan pajak hingga November 2017 yang mencapai 78% atau sekitar Rp1.148 triliun dari target Rp1.472 triliun.
Di sisi lain, pergerakan USD cenderung mengalami pelemahan seiring terapresiasinya laju EUR. Pelaku pasar cenderung wait and see terhadap progress pembahasan pajak di senat sehingga membuat pergerakan USD tertekan. "Namun demikian, kondisi tersebut kurang kuat mengangkat laju rupiah," pungkasnya.
"Diharapkan sentimen yang ada dapat lebih positif, sehingga mampu mempertahankan pergerakan rupiah di zona hijaunya," jelas Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (4/12/2017).
Diperkirakan olehnya, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.528/USD dan resisten Rp13.518/USD. Sementara, pergerakan rupiah kemarin menutup akhir bulan November cenderung stagnan meski terdapat sentimen positif dari berita realisasi penerimaan pajak hingga November 2017 yang mencapai 78% atau sekitar Rp1.148 triliun dari target Rp1.472 triliun.
Di sisi lain, pergerakan USD cenderung mengalami pelemahan seiring terapresiasinya laju EUR. Pelaku pasar cenderung wait and see terhadap progress pembahasan pajak di senat sehingga membuat pergerakan USD tertekan. "Namun demikian, kondisi tersebut kurang kuat mengangkat laju rupiah," pungkasnya.
(akr)