PTPN X Optimistis Raup Laba Rp10 Miliar Pasca Merugi
A
A
A
SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X optimistis tahun ini bisa meraup keuntungan, meski diperkirakan tak terlalu besar yakni sekitar Rp10 miliar. Capaian ini dianggap lebih baik dibanding kinerja tahun lalu, dimana perusahaan pelat merah itu merugi Rp155 miliar.
Direktur Utama PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, kerugian yang alami perusahaan, lantaran kurang efisien. Ditambah produktifitas yang menurun, dimana tahun lalu produksi gula mencapai 380.403 ton setahun. Tahun ini berkurang menjadi 342.410 ton. Penurunan produksi ini akibat pasokan bahan baku tebu yang menyusut seiring luasan lahan tebu makin berkurang.
“Saat ini, laba kami sebelum pajak sekitar Rp5 miliar. Kalau sudah dikurangi pajak, bisa-bisa tidak untung. Tapi akhir tahun ini kami yakin tetap untung,” katanya, disela-sela acara pelepasan pemberian bantuan bagi korban bencana alam Gunung Agung di Bali dan banjir serta longsor di Pacitan, Senin (4/12/2017).
Mantan direktur produksi, teknik dan pengembangan PT Pupuk Iskandar Muda, Aceh ini menambahkan, penyusutan ini akibat alih fungsi lahan. Ia mencontohkan di antaranya Sidoarjo, dimana sejumlah lahan tebu di daerah ini beralih fungsi menjadi perumahan dan diganti dengan komoditas yang lain. “Tahun ini kami sudah kerjasama dengan Perhutani untuk pengadaan lahan tebu yang baru,” ujarnya.
Lahan yang akan disiapkan Perhutani, lanjut Dwi, seluas 5.661 hektare dan tersebar di Blitar, Mojokerto, Jombang dan Bojonegoro. Dia mengungkapkan, PTPN X mengandalkan pasokan bahan baku tebu dari petani dengan kontribusi mencapai 95%. Untuk rendeman, rata-rata mencapai 7,92%.
Rendeman tertinggi dapat dicapai di Pabrik Gula Mojopanggung, Tulungagung. “Kami akan terus meningkatkan efisiensi untuk meningkatkan pendapatan perusahaan,” tandas alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.
Terkait bantuan bagi bencana alam, Sekretaris Perusahaan PTPN X, Adi Santoso menambahkan, bantuan tersebut berupa makanan, minuman dan segala macam pakaian seperti selimut dan seragam sekolah dengan nilai bantuan sekitar Rp87 juta. Tak hanya memberi bantuan, PTPN X juga mengirim relawan untuk memberi bantuan secara langsung di lokasi bencana. “Nanti kalau ada kebutuhan untuk tenaga medis, kami juga akan datangkan tenaga medis. Bantuan ini hanya tahap pertama,” imbuhnya.
Direktur Utama PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, kerugian yang alami perusahaan, lantaran kurang efisien. Ditambah produktifitas yang menurun, dimana tahun lalu produksi gula mencapai 380.403 ton setahun. Tahun ini berkurang menjadi 342.410 ton. Penurunan produksi ini akibat pasokan bahan baku tebu yang menyusut seiring luasan lahan tebu makin berkurang.
“Saat ini, laba kami sebelum pajak sekitar Rp5 miliar. Kalau sudah dikurangi pajak, bisa-bisa tidak untung. Tapi akhir tahun ini kami yakin tetap untung,” katanya, disela-sela acara pelepasan pemberian bantuan bagi korban bencana alam Gunung Agung di Bali dan banjir serta longsor di Pacitan, Senin (4/12/2017).
Mantan direktur produksi, teknik dan pengembangan PT Pupuk Iskandar Muda, Aceh ini menambahkan, penyusutan ini akibat alih fungsi lahan. Ia mencontohkan di antaranya Sidoarjo, dimana sejumlah lahan tebu di daerah ini beralih fungsi menjadi perumahan dan diganti dengan komoditas yang lain. “Tahun ini kami sudah kerjasama dengan Perhutani untuk pengadaan lahan tebu yang baru,” ujarnya.
Lahan yang akan disiapkan Perhutani, lanjut Dwi, seluas 5.661 hektare dan tersebar di Blitar, Mojokerto, Jombang dan Bojonegoro. Dia mengungkapkan, PTPN X mengandalkan pasokan bahan baku tebu dari petani dengan kontribusi mencapai 95%. Untuk rendeman, rata-rata mencapai 7,92%.
Rendeman tertinggi dapat dicapai di Pabrik Gula Mojopanggung, Tulungagung. “Kami akan terus meningkatkan efisiensi untuk meningkatkan pendapatan perusahaan,” tandas alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.
Terkait bantuan bagi bencana alam, Sekretaris Perusahaan PTPN X, Adi Santoso menambahkan, bantuan tersebut berupa makanan, minuman dan segala macam pakaian seperti selimut dan seragam sekolah dengan nilai bantuan sekitar Rp87 juta. Tak hanya memberi bantuan, PTPN X juga mengirim relawan untuk memberi bantuan secara langsung di lokasi bencana. “Nanti kalau ada kebutuhan untuk tenaga medis, kami juga akan datangkan tenaga medis. Bantuan ini hanya tahap pertama,” imbuhnya.
(akr)