Sri Mulyani Dikomplain Wajib Pajak di Media Sosial
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati merupakan salah satu menteri yang aktif di sosial media, khususnya Facebook dan Instagram. Dia kerap mengabadikan kegiatan-kegiatannya sebagai pejabat negara di sosial media pribadinya tersebut.
(Baca Juga: Sri Mulyani Ingin Ditjen Pajak Pakai Jurus Radikal Perangi Korupsi
Menariknya, di sosial media tersebut dia juga sering menerima aduan dari masyarakat terkait kinerja pegawainya di Kementerian Keuangan. Salah satunya, beberapa waktu lalu dirinya mendapat komplain dari seorang wajib pajak yang mengaku diperas oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
"Di Instagram saya, ada yang bilang ke saya bahwa dia diperas orang Ditjen Pajak. Tandatangannya dipalsukan," katanya di Gedung DJP, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Menanggapi hal tersebut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meminta seluruh pegawai di Ditjen Pajak untuk memantau media sosial miliknya. Hal ini sebagai bentuk komitmen Ditjen Pajak untuk membangun reputasi sebagai institusi yang bersih.
"Jadi saya minta untuk memantau saja seluruh instagram dan facebok saya, langsung di backup. Karena itu bentuk interaksi yang saya sebutkan body contact langsung. Itu harus langsung. Kalau ada orang mukul kita diam saja, ya orang mengatakan buat mereka pingin bukti. Small things tapi matters alot," tandasnya.
(Baca Juga: Sri Mulyani Ingin Ditjen Pajak Pakai Jurus Radikal Perangi Korupsi
Menariknya, di sosial media tersebut dia juga sering menerima aduan dari masyarakat terkait kinerja pegawainya di Kementerian Keuangan. Salah satunya, beberapa waktu lalu dirinya mendapat komplain dari seorang wajib pajak yang mengaku diperas oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
"Di Instagram saya, ada yang bilang ke saya bahwa dia diperas orang Ditjen Pajak. Tandatangannya dipalsukan," katanya di Gedung DJP, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Menanggapi hal tersebut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meminta seluruh pegawai di Ditjen Pajak untuk memantau media sosial miliknya. Hal ini sebagai bentuk komitmen Ditjen Pajak untuk membangun reputasi sebagai institusi yang bersih.
"Jadi saya minta untuk memantau saja seluruh instagram dan facebok saya, langsung di backup. Karena itu bentuk interaksi yang saya sebutkan body contact langsung. Itu harus langsung. Kalau ada orang mukul kita diam saja, ya orang mengatakan buat mereka pingin bukti. Small things tapi matters alot," tandasnya.
(akr)