Indonesianisme Summit 2017 Bangkitkan Semangat Industri

Sabtu, 09 Desember 2017 - 16:14 WIB
Indonesianisme Summit 2017 Bangkitkan Semangat Industri
Indonesianisme Summit 2017 Bangkitkan Semangat Industri
A A A
JAKARTA - Lemahnya penguasaan teknologi, penguasaan merek dan penguasaan pasar menyebabkan Indonesia menjadi pasar yang empuk bagi bangsa lain, bukannya menjadi produsen yang produknya tersebar di penjuru dunia.

Karena itu, dibutuhkan aksi terpadu sinergis dan miltansi keberpihakan, baik dari masyarakat bangsa ataupun pemerintah Indonesia untuk menjadikan industri Indonesia menjadi pemenang baik di negeri sendiri maupun di dunia.

Sebagai langkah nyata dari keinginan tersebut, Ikatan Alumni (IA) ITB sebagai wadah alumni institusi pendidikan teknik tertua di Indonesia berinisiatif menggelar forum Indonesianisme Summit 2017.

Ketua Umum pengurus pusat IA-ITB Ridwan Djamaluddin mengatakan, Indonesianisme Summit bertujuan membangkitkan semangat penguasaan teknologi, industri dan manufaktur melalui aksi terpadu sinergis dan militansi keberpihakan hasil-hasil karya industri anak bangsa demi memperkuat brainware bangsa.

"Forum ini wujud IA-ITB untuk berkontribusi dalam memperkuat kedaulatan dan kemakmuran ekonomi Indonesia dengan mendorong perkuatan di bidang penguasaan teknologi, manufaktur dan infrastruktur. Harapannya agar Indonesia menjadi bangsa pemenang di sektor industri," ujar dia, Jakarta, Sabtu (9/12/2017).

Sekretaris Jenderal PP ITB sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Indonesianisme Summit 2017 Gembong Primadjaja mengatakan, untuk mendorong pemenangan industri, IA ITB berharap acara ini dapat dijadikan ajang untuk saling bertukar informasi dan pemikiran antara pemerintah, korporasi dan institusi pendidikan serta menjadi ajang pertemuan bisnis antara korporasi dan teknopreneur.

"Acara Indonesianisme Summit 2017 akan berisi paparan pandangan industri 2018, memberikan kesempatan pada korporasi dan teknopreneur untuk menjelaskan karya-karya yang sudah mereka lakukan di bidang-bidang yang vital untuk dikuasai," katanya.

Gembong menjelaskan, industri tersebut sangat vital untuk kedaulatan dan keberlangsungan hidup serta memenangkan persaingan di dunia berdasarkan prinsip-prinsip Indonesianisme atau keberpihakan pada Indonesia.

"Bidang-bidang tersebut di antaranya yakni industri energi, industri transportasi dan infrastruktur, industri pangan dan obat serta industri digital kreatif." terang dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7573 seconds (0.1#10.140)