RI Dibayangi Siklus 10 Tahun Krisis Ekonomi, Kadin Tetap Pede
Senin, 11 Desember 2017 - 18:30 WIB

RI Dibayangi Siklus 10 Tahun Krisis Ekonomi, Kadin Tetap Pede
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan semakin baik. Tak ada tanda-tanda akan terjadi krisis seperti yang pernah terjadi pada 1998 dan 2008, meskipun dikatakan bahwa tahun depan merupakan siklus 10 tahun krisis ekonomi di Tanah Air.
Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan, hal ini terlihat dari optimisme pertumbuhan ekonomi dunia yang membaik. Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga cukup stabil dan relatif meningkat di akhir-akhir ini.
"Saya lihatnya 2018 mestinya lebih baik ya (ekonomi Indonesia). Saya enggak melihat ada kemungkinan seperti krisis 1998 dan 2008. Pertama, optimisme dunia juga membaik secara keseluruhan. Kedua, pertumbuhan kita yang cukup stabil dan relatif akan meningkat karena harga komodtas naik, dan tahun depan akan sama harga komoditasnya karena china pertumbuhan ekonominya akan lebih baik," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Tak hanya itu, kebijakan pembangunan infrastruktur yang cukup masif di Indonesia juga akan mulai dirasakan dampaknya di tahun-tahun mendatang. Pesta demokrasi yang berlangsung di 2018 dan 2019 juga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Di 2018 karena banyaknya pilkada akan makin positif, makin banyak spending di daerah. Dan kebijakan dari padat karya cash, akan punya dampak signifikan karena hampir Rp60 triliun lebih yang akan distribusikan ke daerah," imbuh dia.
Kendati potensi ketidakpastian dari global masih akan tetap ada, Rosan meyakini Indonesia akan dapat mengantisipasinya. "Ketidakpastian pasti selalu ada. Sekarang orang sudah mulai banyak mengantisipasi dan sudah menjadi lebih baik kalo sudah diantisipasi," pungkasnya.
Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan, hal ini terlihat dari optimisme pertumbuhan ekonomi dunia yang membaik. Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga cukup stabil dan relatif meningkat di akhir-akhir ini.
"Saya lihatnya 2018 mestinya lebih baik ya (ekonomi Indonesia). Saya enggak melihat ada kemungkinan seperti krisis 1998 dan 2008. Pertama, optimisme dunia juga membaik secara keseluruhan. Kedua, pertumbuhan kita yang cukup stabil dan relatif akan meningkat karena harga komodtas naik, dan tahun depan akan sama harga komoditasnya karena china pertumbuhan ekonominya akan lebih baik," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Tak hanya itu, kebijakan pembangunan infrastruktur yang cukup masif di Indonesia juga akan mulai dirasakan dampaknya di tahun-tahun mendatang. Pesta demokrasi yang berlangsung di 2018 dan 2019 juga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Di 2018 karena banyaknya pilkada akan makin positif, makin banyak spending di daerah. Dan kebijakan dari padat karya cash, akan punya dampak signifikan karena hampir Rp60 triliun lebih yang akan distribusikan ke daerah," imbuh dia.
Kendati potensi ketidakpastian dari global masih akan tetap ada, Rosan meyakini Indonesia akan dapat mengantisipasinya. "Ketidakpastian pasti selalu ada. Sekarang orang sudah mulai banyak mengantisipasi dan sudah menjadi lebih baik kalo sudah diantisipasi," pungkasnya.
(akr)