Jelang Natal-Tahun Baru, Gencar Gerakan Stabilisasi Harga Bapok
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menggencarkan gerakan stabilisasi barang kebutuhan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Gerakan ini dilancarkan melalui operasi pasar guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Inti dari gerakan ini adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat luas untuk mendapatkan bapok dengan harga yang wajar. Sudah merupakan kewajiban pemerintah mendekatkan diri kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu memikirkan kondisi harga barang,” tereng Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Wijayanti seperti dilansir situs resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Sekitar 11 mobil boks telah diluncurkan ke tempat-tempat pemukiman dan strategis di mana masyarakat membutuhkan bapok tersebut. “Ini dimaksudkan agar masyarakat di wilayah pemukiman dapat langsung mengakses lokasi dengan jarak yang mudah dijangkau sehingga tidak perlu ke tempat yang jauh,” ujarnya
Menurutnya hari besar keagamaan merupakan momen potensi kenaikan permintaan. Biasanya potensi kenaikan permintaan juga diikuti oleh potensi kenaikan harga. Kenaikan ini yang harus dicegah. “Dengan adanya gerakan stabilisasi pangan, gerakan operasi cadangan beras pemerintah ini dan operasi bahan pokok (bapok) lainnya akan bisa membuat harga tertahan untuk meningkat,” terang dia.
Tjahya menjelaskan, dalam gerakan stabilisasi harga bapok ini beras akan dijual dengan harga Rp40.000/5 kg, gula pasir Rp12.500/kg, dan minyak goreng Rp11.000/lt. “Kita akan menciptakan suasana yang aman dan tentram sehingga saudara-saudara kita yang merayakan Natal dapat tersenyum tanpa memikirkan gejolak harga,” tandasnya.
Sambung dia juga menegaskan bahwa tidak hanya menjelang HBKN, gerakan stabilisasi harga akan dilakukan kapan pun saat diperlukan. “Dalam situasi seperti ini, Pemerintah akan hadir di tengah-tengah masyarakat serta bertanggung jawab terhadap ketersediaan dan stabilitas bapok bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Brigjen Purwadi Arianto menyampaikan bahwa selain melakukan tugas pengamanan, Kepolisian RI juga membantu sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam hal menjaga stabilitas harga. “Kami mengadakan kegiatan di 11 Polres kecuali Polres Bandara Soeta dan KP 3,” imbuhnya.
Selain itu diterangkan juga bahwa selain menyiapkan komoditas OP, Bulog juga menyiapkan rencana kerja sama untuk distribusinya. Penyaluran utnuk kegiatan OP bekerja sama dengan mitra-mitra strategis, baik yang ditunjuk pemerintah daerah, rumah pangan kita, maupun tempat lain yang dimintakan Kemendag.
Bulog sendiri siap melakukan operasi pasar, ketika ada 198 titik pasar yang harus dilaksanakan kegiatan OP. Sejak beberapa bulan lalu OP sudah dilakukan secara masif dan diharapkan dapat memberikan efek berlipatganda untuk menjaga stabilitas harga bapok.
“Inti dari gerakan ini adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat luas untuk mendapatkan bapok dengan harga yang wajar. Sudah merupakan kewajiban pemerintah mendekatkan diri kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu memikirkan kondisi harga barang,” tereng Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Wijayanti seperti dilansir situs resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Sekitar 11 mobil boks telah diluncurkan ke tempat-tempat pemukiman dan strategis di mana masyarakat membutuhkan bapok tersebut. “Ini dimaksudkan agar masyarakat di wilayah pemukiman dapat langsung mengakses lokasi dengan jarak yang mudah dijangkau sehingga tidak perlu ke tempat yang jauh,” ujarnya
Menurutnya hari besar keagamaan merupakan momen potensi kenaikan permintaan. Biasanya potensi kenaikan permintaan juga diikuti oleh potensi kenaikan harga. Kenaikan ini yang harus dicegah. “Dengan adanya gerakan stabilisasi pangan, gerakan operasi cadangan beras pemerintah ini dan operasi bahan pokok (bapok) lainnya akan bisa membuat harga tertahan untuk meningkat,” terang dia.
Tjahya menjelaskan, dalam gerakan stabilisasi harga bapok ini beras akan dijual dengan harga Rp40.000/5 kg, gula pasir Rp12.500/kg, dan minyak goreng Rp11.000/lt. “Kita akan menciptakan suasana yang aman dan tentram sehingga saudara-saudara kita yang merayakan Natal dapat tersenyum tanpa memikirkan gejolak harga,” tandasnya.
Sambung dia juga menegaskan bahwa tidak hanya menjelang HBKN, gerakan stabilisasi harga akan dilakukan kapan pun saat diperlukan. “Dalam situasi seperti ini, Pemerintah akan hadir di tengah-tengah masyarakat serta bertanggung jawab terhadap ketersediaan dan stabilitas bapok bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Brigjen Purwadi Arianto menyampaikan bahwa selain melakukan tugas pengamanan, Kepolisian RI juga membantu sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam hal menjaga stabilitas harga. “Kami mengadakan kegiatan di 11 Polres kecuali Polres Bandara Soeta dan KP 3,” imbuhnya.
Selain itu diterangkan juga bahwa selain menyiapkan komoditas OP, Bulog juga menyiapkan rencana kerja sama untuk distribusinya. Penyaluran utnuk kegiatan OP bekerja sama dengan mitra-mitra strategis, baik yang ditunjuk pemerintah daerah, rumah pangan kita, maupun tempat lain yang dimintakan Kemendag.
Bulog sendiri siap melakukan operasi pasar, ketika ada 198 titik pasar yang harus dilaksanakan kegiatan OP. Sejak beberapa bulan lalu OP sudah dilakukan secara masif dan diharapkan dapat memberikan efek berlipatganda untuk menjaga stabilitas harga bapok.
(akr)