Melalui UPSUS, Tidak Ada Lagi Paceklik di Sulawesi Utara

Senin, 18 Desember 2017 - 17:36 WIB
Melalui UPSUS, Tidak...
Melalui UPSUS, Tidak Ada Lagi Paceklik di Sulawesi Utara
A A A
JAKARTA - Sekretaris Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Mulyadi Hendiawan mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya petani dan seluruh aparatur pemerintah dari berbagai instansi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk terus mengawal keberhasilan program UPSUS.

Sehingga upaya pengentasan kemiskinan, pengentasan wilayah rentan rawan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, serta pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi seimbang, dan aman dapat segera terwujud.

Pada bulan Desember ini, Kabupaten Minahasa Selatan diperkirakan memiliki luas panen padi sebesar 1.069 hektare (Ha). Dari luas panen tersebut, dengan produktivitas rata-rata 5,3 ton/Ha bisa dihasilkan 5.666 ton gabah kering panen (GKP) atau setara dengan 4.533 ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 2.493 ton beras.

Dan hari ini, Senin (18/12/2017) dipanen padi di areal seluas 50 Ha di Minahasa Selatan, tepatnya Desa Popontolan, Kecamatan Tumpaan. Berkat kerja keras dan semangat petani, penyuluh, dan TNI, kini tidak ada lagi paceklik di Sulawesi Utara. "Melalui program UPSUS, tanam padi dapat dilakukan setiap waktu sehingga dapat panen setiap waktu, tidak ada lagi musim paceklik," jelas Mulyadi dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut Mulyadi menegaskan, pada bulan Desember, biasanya merupakan masa paceklik tetapi untuk kali ini panen masih tetap berlansung. Data Kementerian Pertanian menyebutkan, luas tanam padi secara nasional pada Juli-September 2017 mencapai 1,0 juta-1,1 juta hektare per bulan. Ini berarti naik dua kali lipat dari tahun sebelum ada program UPSUS, yang hanya 500 ribu hektare per bulan.

Peningkatan luas tanam musim kering Juli-September naik dua kali lipat merupakan solusi permanen dari dampak program UPSUS Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang telah menyelesaikan rehabilitasi jaringan irigasi tersier 3,4 juta hektare atau 113%. Selain itu, pembangunan 2.278 unit embung/dam parit/long storage, perluasan dan optimalisasi lahan 1,08 juta hektare, pengembangan lahan rawa 367 ribu hektare.

Selanjutnya, mekanisasi dengan bantuan Alsintan traktor, pompa, rice transplanter, combine harvester berjumlah 284.436 unit naik 2.175% dari tahun 2014. Kemudian, bantuan benih 12,1 juta hektare, pupuk bersubsidi 27,64 juta ton, serta asuransi usaha tani padi 1,2 juta hektare.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai macam upaya untuk mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian sejak tahun 2015 telah melaksanakan Upaya Khusus (UPSUS) percepatan swasembada padi, jagung, dan kedelai yang dilanjutkan dengan swasembada daging sapi, cabai, dan bawang merah di seluruh wilayah.

Kementerian Pertanian juga telah melakukan perbaikan terhadap jaringan irigasi, pembangunan embung, perluasan areal tanam baru, pemberian bantuan benih/bibit, pupuk, dan alat mesin pertanian (Alsintan), serta melakukan pendampingan di lapangan sehingga dapat menjamin keberlangsungan usaha tani dan masyarakat untuk dapat menanam setiap hari.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7466 seconds (0.1#10.140)