Zurich Indonesia Beri Edukasi Keuangan ke Siswa SD
A
A
A
JAKARTA - PT Zurich Insurance Indonesia dan PT Zurich Topas Life (Zurich Indonesia) memberikan edukasi keuangan sebagai life skill untuk anak sekolah di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini bagian dari Zurich Community Week, yaitu program tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) yang diadakan Zurich Indonesia setiap tahun.
Dalam kesempatan sama karyawan Zurich Indonesia juga terjun langsung untuk membangun rumah layak huni dan perpustakaan sekolah untuk masyarakat di daerah tersebut.
Country Manager Zurich Indonesia Chris Bendl mengatakan, di Indonesia terdapat kesenjangan antara pemahaman terhadap risiko dengan tingginya risiko yang harus dihadapi masyarakat (protection gap) masih terbilang tinggi.
Zurich memiliki misi untuk membantu masyarakat memahami risiko dan cara melindungi diri dan keluarga dari risiko-risiko tersebut. Program Zurich Community Week dilakukan secara global serentak oleh seluruh perusahaan yang tergabung dalam Zurich Group yang berpusat di Swiss.
"Lewat Zurich Community Week yang diadakan setiap tahun, kami berharap dapat secara berkelanjutan mendukung perluasan edukasi mengenai risiko dan proteksi, yang berperan penting dalam menjembatani protection gap di Indonesia. Tujuan utama dari program edukasi keuangan ini juga untuk mendukung inisiatif literasi dan inklusi keuangan dari regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Chris di Jakarta, Senin (18/12/2017).
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2016, tingkat literasi keuangan masyarakat baru di angka 29,66%. Artinya, baru satu dari tiga penduduk Indonesia yang telah memiliki literasi keuangan yang memadai.
Padahal, literasi keuangan merupakan kecakapan hidup (life skill) yang penting dalam masyarakat modern. Dia menjelaskan, edukasi keuangan lewat program Zurich Community Week 2017 menyasar anak usia sekolah dari kelas 4 sampai dengan kelas 9, mengingat pentingnya mengenalkan pengelolaan keuangan dan proteksi sejak usia dini.
Seringkali urusan keuangan dianggap urusan orang dewasa, sehingga anak-anak usia sekolah dirasa belum perlu memahami soal keuangan. Padahal, kebiasaan untuk peduli terhadap pengelolaan keuangan dan proteksi harus dibangun sejak usia dini.
"Sulit jika baru ditumbuhkan ketika dewasa, terutama di era masa kini di mana pengelolaan keuangan serta risiko yang dihadapi sudah lebih kompleks. Untuk itu edukasi keuangan sejak dini harus digalakkan, guna membentuk generasi masa depan yang lebih matang dalam mengatur perencanaan hidup serta mampu melindungi diri dari risiko," tuturnya.
Chris melanjutkan, contoh edukasi yang cocok untuk anak usia sekolah adalah belajar mengatur uang saku mereka. Mereka dapat belajar dari mana uang berasal, membedakan antara kebutuhan dengan keinginan, serta makna menabung.
Anak-anak usia sekolah tidak akan tertarik mendengarkan presentasi panjang lebar mengenai keuangan. Program harus menyenangkan, interaktif dan relevan dengan kehidupan mereka.
"Untuk itu edukasi menggunakan pendekatan story telling, dengan menyelipkan games serta kuis. Melalui inisiatif seperti ini, kami berharap dapat meningkatkan minat siswa untuk mengelola keuangannya dengan lebih bijak," jelas Bendl.
Pembangunan rumah dan fasilitas publik yang dilakukan juga memiliki kaitan erat dengan fokus Zurich Indonesia terhadap perlindungan risiko. Rumah-rumah yang diperbaiki mayoritas struktur fondasinya tidak stabil dan sudah tidak layak untuk melindungi penghuninya dari kondisi luar, terutama perubahan cuaca ekstrim.
Dengan kondisi rumah yang lebih layak dan sesuai standar bangunan, pihaknya berharap dapat membantu mengurangi risiko-risiko yang selama ini harus mereka hadapi, sehingga kehidupannya dapat lebih berkualitas.
"Kami juga memberikan sosialisasi agar mereka lebih sadar pentingnya lingkungan yang sehat untuk memproteksi komunitas guna mencapai kualitas hidup yang lebih baik," tutur dia.
Bekerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia dalam pembangunan rumah-rumah tersebut, Zurich Indonesia juga menggalang dana melalui para karyawan dan publik lewat situs Kitabisa.com. Dana yang terkumpul digunakan sepenuhnya untuk membangun rumah-rumah dan perpusatakaan sekolah di kawasan ini.
Segenap karyawan dan manajemen Zurich Indonesia ikut menjadi relawan dalam membangun rumah dan perpustakaan sekolah di tiga area di Kecamatan Mauk, Tangerang.
Ke depan, Zurich Indonesia terus mengembangkan inisiatif untuk memberikan edukasi keuangan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu program yang sedang berjalan adalah kelas asuransi online bernama Zurich Proteksi Education Program.
Tujuan utama dari setiap inisiatif ini untuk menunjukkan komitmen Zurich di Indonesia tentang kepedulian perusahaan untuk masyarakat agar bisa mengenal dan memahami seluk beluk perencanaan keuangan, agar mampu memahami dan melindungi diri mereka dari risiko.
Dalam kesempatan sama karyawan Zurich Indonesia juga terjun langsung untuk membangun rumah layak huni dan perpustakaan sekolah untuk masyarakat di daerah tersebut.
Country Manager Zurich Indonesia Chris Bendl mengatakan, di Indonesia terdapat kesenjangan antara pemahaman terhadap risiko dengan tingginya risiko yang harus dihadapi masyarakat (protection gap) masih terbilang tinggi.
Zurich memiliki misi untuk membantu masyarakat memahami risiko dan cara melindungi diri dan keluarga dari risiko-risiko tersebut. Program Zurich Community Week dilakukan secara global serentak oleh seluruh perusahaan yang tergabung dalam Zurich Group yang berpusat di Swiss.
"Lewat Zurich Community Week yang diadakan setiap tahun, kami berharap dapat secara berkelanjutan mendukung perluasan edukasi mengenai risiko dan proteksi, yang berperan penting dalam menjembatani protection gap di Indonesia. Tujuan utama dari program edukasi keuangan ini juga untuk mendukung inisiatif literasi dan inklusi keuangan dari regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Chris di Jakarta, Senin (18/12/2017).
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2016, tingkat literasi keuangan masyarakat baru di angka 29,66%. Artinya, baru satu dari tiga penduduk Indonesia yang telah memiliki literasi keuangan yang memadai.
Padahal, literasi keuangan merupakan kecakapan hidup (life skill) yang penting dalam masyarakat modern. Dia menjelaskan, edukasi keuangan lewat program Zurich Community Week 2017 menyasar anak usia sekolah dari kelas 4 sampai dengan kelas 9, mengingat pentingnya mengenalkan pengelolaan keuangan dan proteksi sejak usia dini.
Seringkali urusan keuangan dianggap urusan orang dewasa, sehingga anak-anak usia sekolah dirasa belum perlu memahami soal keuangan. Padahal, kebiasaan untuk peduli terhadap pengelolaan keuangan dan proteksi harus dibangun sejak usia dini.
"Sulit jika baru ditumbuhkan ketika dewasa, terutama di era masa kini di mana pengelolaan keuangan serta risiko yang dihadapi sudah lebih kompleks. Untuk itu edukasi keuangan sejak dini harus digalakkan, guna membentuk generasi masa depan yang lebih matang dalam mengatur perencanaan hidup serta mampu melindungi diri dari risiko," tuturnya.
Chris melanjutkan, contoh edukasi yang cocok untuk anak usia sekolah adalah belajar mengatur uang saku mereka. Mereka dapat belajar dari mana uang berasal, membedakan antara kebutuhan dengan keinginan, serta makna menabung.
Anak-anak usia sekolah tidak akan tertarik mendengarkan presentasi panjang lebar mengenai keuangan. Program harus menyenangkan, interaktif dan relevan dengan kehidupan mereka.
"Untuk itu edukasi menggunakan pendekatan story telling, dengan menyelipkan games serta kuis. Melalui inisiatif seperti ini, kami berharap dapat meningkatkan minat siswa untuk mengelola keuangannya dengan lebih bijak," jelas Bendl.
Pembangunan rumah dan fasilitas publik yang dilakukan juga memiliki kaitan erat dengan fokus Zurich Indonesia terhadap perlindungan risiko. Rumah-rumah yang diperbaiki mayoritas struktur fondasinya tidak stabil dan sudah tidak layak untuk melindungi penghuninya dari kondisi luar, terutama perubahan cuaca ekstrim.
Dengan kondisi rumah yang lebih layak dan sesuai standar bangunan, pihaknya berharap dapat membantu mengurangi risiko-risiko yang selama ini harus mereka hadapi, sehingga kehidupannya dapat lebih berkualitas.
"Kami juga memberikan sosialisasi agar mereka lebih sadar pentingnya lingkungan yang sehat untuk memproteksi komunitas guna mencapai kualitas hidup yang lebih baik," tutur dia.
Bekerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia dalam pembangunan rumah-rumah tersebut, Zurich Indonesia juga menggalang dana melalui para karyawan dan publik lewat situs Kitabisa.com. Dana yang terkumpul digunakan sepenuhnya untuk membangun rumah-rumah dan perpusatakaan sekolah di kawasan ini.
Segenap karyawan dan manajemen Zurich Indonesia ikut menjadi relawan dalam membangun rumah dan perpustakaan sekolah di tiga area di Kecamatan Mauk, Tangerang.
Ke depan, Zurich Indonesia terus mengembangkan inisiatif untuk memberikan edukasi keuangan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu program yang sedang berjalan adalah kelas asuransi online bernama Zurich Proteksi Education Program.
Tujuan utama dari setiap inisiatif ini untuk menunjukkan komitmen Zurich di Indonesia tentang kepedulian perusahaan untuk masyarakat agar bisa mengenal dan memahami seluk beluk perencanaan keuangan, agar mampu memahami dan melindungi diri mereka dari risiko.
(izz)