Sektor Ekonomi Kreatif Diminati Anak Muda
A
A
A
JAKARTA - Sebagai instansi yang relatif baru, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ditantang untuk bisa berkontribusi maksimal terhadap perekonomian nasional. Berbagai pembenahan dilakukan agar ekosistem ekonomi kreatif mampu memfasilitasi para pelaku usaha. Beruntung, lembaga baru ini diisi para profesional di bidangnya sehingga untuk merumuskan sebuah kebijakan mereka tahu persis apa yang diperlukan stakeholder-nya.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triwan Munaf mengakui saat ini ekosistem ekonomi kreatif mulai terbangun. Menurutnya, gairah masyarakat untuk berkegiatan di sektor ekonomi kreatif sudah siap. "Kita terus road show ke daerah dan mereka banyak yang kreatif. Produk UKM (usaha kecil dan menengah) bagus-bagus," ujarnya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dia juga mengakui, walaupun dari beberapa deputinya berasal dari kalangan luar nonpegawai negeri, tapi mereka sangat cepat beradaptasi. Kendati ada perbedaan kultur dan cara kerja, hal itu tidak mengganggunya. "Saya bahkan banyak belajar juga dari pegawai dan deputi saya. Saya cukup puas karena beberapa deputi yang awalnya dari swasta bisa melebur dan menyesuaikan dengan budaya birokrasi, tentu saja yang positifnya," kata pria kelahiran 28 November 1958 itu.
Satu hal lagi yang membanggakan, ujar dia, calon pegawai negeri yang mendaftar ke Bekraf beberapa waktu lalu sangat banyak. Jumlahnya mencapai 12.000 peserta. Padahal posisi yang tersedia hanya 90 posisi. Artinya, satu posisi diminati 135 orang. Sebagai perbandingan, di Kementerian Pariwisata untuk satu posisi diminati empat orang. "Itu data Kemenpan loh. Ini apa artinya, banyak anak muda menaruh minat yang tinggi terhadap sektor ekonomi kreatif," ujar dia.
Dia menambahkan, kreasi anak muda ini juga begitu terasa saat perayaan Hari Sumpah Pemuda beberapa waktu lalu. Kala itu, Presiden memilih Bekraf karena konsep yang ditawarkan untuk kegiatan itu dianggap menyentuh langsung masyarakat pelaku ekonomi kreatif.
Siap Sambut Asian Games
Tahun depan, Bekraf akan terlibat langsung pada kegiatan olahraga terbesar di Asia, yakni Asian Games 2018. Bekraf berpartisipasi dalam acara opening ceremony serta penutupan ajang tersebut. Menurut Triawan, acara pembukaan kegiatan olahraga sangat penting karena akan menjadi perhatian miliaran orang di dunia, terutama negara-negara Asia.
"Nanti di setiap venue akan kita tampilkan produk UKM yang bagus-bagus sehingga akan dikenal lebih luas secara internasional," ujarnya.
Satu hal lagi yang dia pesankan kepada pelaku usaha agar jangan sampai berpikiran sempit sehingga tidak berani keluar untuk ekspansi. Dia ingin faktor budaya jangan sampai menjadi penghalang dalam berkreasi. "Jangan terpaku pada budaya sendiri yang membatasi. Sekarang ini yang penting berkarya, maka orang akan melihat karya kita," ujar dia.
Dia mencontohkan, perusahaan Korea Selatan berani memberi nama produk bakery and beverage dengan nama Tous Les Jours yang diambil dari bahasa Prancis. Menurutnya penamaan tersebut menunjukkan bahwa Korea ingin agar citra produk mereka lebih mengglobal.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triwan Munaf mengakui saat ini ekosistem ekonomi kreatif mulai terbangun. Menurutnya, gairah masyarakat untuk berkegiatan di sektor ekonomi kreatif sudah siap. "Kita terus road show ke daerah dan mereka banyak yang kreatif. Produk UKM (usaha kecil dan menengah) bagus-bagus," ujarnya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dia juga mengakui, walaupun dari beberapa deputinya berasal dari kalangan luar nonpegawai negeri, tapi mereka sangat cepat beradaptasi. Kendati ada perbedaan kultur dan cara kerja, hal itu tidak mengganggunya. "Saya bahkan banyak belajar juga dari pegawai dan deputi saya. Saya cukup puas karena beberapa deputi yang awalnya dari swasta bisa melebur dan menyesuaikan dengan budaya birokrasi, tentu saja yang positifnya," kata pria kelahiran 28 November 1958 itu.
Satu hal lagi yang membanggakan, ujar dia, calon pegawai negeri yang mendaftar ke Bekraf beberapa waktu lalu sangat banyak. Jumlahnya mencapai 12.000 peserta. Padahal posisi yang tersedia hanya 90 posisi. Artinya, satu posisi diminati 135 orang. Sebagai perbandingan, di Kementerian Pariwisata untuk satu posisi diminati empat orang. "Itu data Kemenpan loh. Ini apa artinya, banyak anak muda menaruh minat yang tinggi terhadap sektor ekonomi kreatif," ujar dia.
Dia menambahkan, kreasi anak muda ini juga begitu terasa saat perayaan Hari Sumpah Pemuda beberapa waktu lalu. Kala itu, Presiden memilih Bekraf karena konsep yang ditawarkan untuk kegiatan itu dianggap menyentuh langsung masyarakat pelaku ekonomi kreatif.
Siap Sambut Asian Games
Tahun depan, Bekraf akan terlibat langsung pada kegiatan olahraga terbesar di Asia, yakni Asian Games 2018. Bekraf berpartisipasi dalam acara opening ceremony serta penutupan ajang tersebut. Menurut Triawan, acara pembukaan kegiatan olahraga sangat penting karena akan menjadi perhatian miliaran orang di dunia, terutama negara-negara Asia.
"Nanti di setiap venue akan kita tampilkan produk UKM yang bagus-bagus sehingga akan dikenal lebih luas secara internasional," ujarnya.
Satu hal lagi yang dia pesankan kepada pelaku usaha agar jangan sampai berpikiran sempit sehingga tidak berani keluar untuk ekspansi. Dia ingin faktor budaya jangan sampai menjadi penghalang dalam berkreasi. "Jangan terpaku pada budaya sendiri yang membatasi. Sekarang ini yang penting berkarya, maka orang akan melihat karya kita," ujar dia.
Dia mencontohkan, perusahaan Korea Selatan berani memberi nama produk bakery and beverage dengan nama Tous Les Jours yang diambil dari bahasa Prancis. Menurutnya penamaan tersebut menunjukkan bahwa Korea ingin agar citra produk mereka lebih mengglobal.
(amm)