Jokowi Resmikan Tol Sumo, Jarak Surabaya-Mojokerto Hanya 40 Menit
A
A
A
SURABAYA - Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) seksi IB, II, dan III di gerbang tol Warugunung Surabaya, Selasa (19/12/2017). Peresmian jalan bebas hambatan tersebut diharapkan mampu mengurangi kemacetan yang sering terjadi di jalur Surabaya menuju Mojokerto.
Dengan rampungnya ketiga seksi tersebut, maka Jalan Tol Sumo dengan total sepanjang 36,27 kilometer (km) ini telah beroperasi sepenuhnya. Tol Sumo sendiri terdiri dari 4 seksi ruas jalan, dengan seksi I dibagi atas 2 bagian, yakni seksi IA dan IB dari Waru ke Sepanjang dan Sepanjang ke Western Ring Road (WRR).
Dua seksi telah beroperasi lebih dulu pada 2011 dan 2016 lalu, yakni Seksi 1A dan Seksi IV. Seksi IA membentang mulai dari Waru hingga Sepanjang, beroperasi pada 27 Agustus 2011. Sementara seksi IV ruas Krian-Mojokerto sepanjang 18,6 km diresmikan dan beroperasi pada 19 Maret 2016.
Sedangkan tiga seksi lainnya yang baru beroperasi meliputi Seksi IB mulai dari Sepanjang hingga WRR) sepanjang 4,3 km, Seksi II WRR-Driyorejo sepanjang 5,1 km dan Seksi III Driyorejo-Krian sepanjang 6,1 km. Tol Sumo melewati empat wilayah kabupaten dan kota yang meliputi Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Kota Surabaya, serta melewati 37 desa atau kelurahan dengan kebutuhan lahan seluas 311 hektare.
Menurut Jokowi, saat ini pengerjaan proyek tol akan terus dikebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menjanjikan setiap bulannya ada tol yang diresmikan. Sehingga di akhir tahun 2019, target menyambungkan Merak hingga ke Banyuwangi dengan tol sepanjang 1.167 km bisa tercapai. Permasalahan pembangunan jalan tol disetiap wilayah hampir sama, yaitu pembebasan lahan.
"Tidak ada alasan pada akhir tahun 2019 harus selesai dan bisa difungsikan agar ekonomi Jawa bisa meningkat. Memang saat ini baru 561 km yang selesai, tapi sudah dalam proses konstruksi 433 km, dan tahap persiapan 171 km. Jadi yakin tercapai," ujarnya. Jokowi Tegaskan Akan Resmikan Jalan Tol Baru Setiap Bulan
Saat ini, tol di Jawa yang sudah beroperasi sepanjang 541 km, dalam proses kontruksi 433 km dan tahap persiapan 171 km. Sedangkan di Jatim sepanjang 268 km. Apabila jalan tol di Jawa sudah beres, kemudian akan dibangun jalan tol di wilayah lain. Sebagai contoh, sudah dimulai Jalan Tol Trans Sumatra, kemudian disusul di Lampung, Palembang dan Medan. "Salah satu fungsi dari dibangunnya jalan tol adalah meningkatkan daya saing dan efisiensi," imbuh Jokowi.
Tol Sumo dikelola oleh PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (PT JSM) yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nilai investasi jalan tol yang melewati empat wilayah kota dan kabupaten ini sebesar Rp4,9 triliun dengan kepemilikan mayoritas saham sebesar 55% oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 25% oleh PT Moeladi, dan 20% oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Pembangunan jalan bebas hambatan ini sebagai jalan alternatif untuk menggantikan jalan lama. Jatim sebagai provinsi yang mengalami perkembangan lalu lintas yang sangat pesat, dengan pembangunan jalan tol menimbulkan dampak yang luas terhadap kondisi perekonomian dan lalu lintas.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Tol Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) untuk seksi IA dikeluarkan sejak 18 April 2007, setelah dilakukan penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) dengan badan usaha pada April 2006. Kemudian, seksi IV dari Krian ke Mojokerto sepanjang 18,47 km mulai dibangun pada Juni 2012 dan diresmikan pengoperasiannya oleh Jokowi pada Maret 2016 lalu. Sementara seksi IB mulai dikerjakan pada Mei 2014 dan seksi II dan III dikerjakan sejak November 2015.
Kini tiga seksi terakhir itu akan bisa dijajal setelah diresmikan pengoperasiannya oleh Jokowi. Pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi IB, Seksi II, dan Seksi III ini menyusul surat keputusan laik jalan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Nomor AJ.409/1/9/DRJD/2017 tanggal 1 November 2017, dan Berita Acara Evaluasi Laik Fungsi Nomor BA.202.2/BPJT/JL.03.04/2017 tanggal 27 Oktober 2017.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menuturkan peresmian jalan Tol Sumo diharapkan menjadi bagian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim. Alur distribusi barang yang masuk maupun keluar dari Jatim akan menjadi lebih lancar dan tidak mengalami kendala apapun. Menurutnya, keberadaan jalan tol Sumo ditunggu lama oleh masyarakat sejak tahun 1994.
Dengan adanya Jalan Tol Sumo akan memangkas waktu perjalanan Surabaya ke Mojokerto dari dua jam menjadi 40 menit. Dengan demikian, maka arus barang, transportasi yang menghubungkan wilayah di sekitar akan terbantu. "Secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian Jatim," ungkapnya.
Dia menambahkan, dengan diresmikan Jalan Tol Sumo akan mendorong peresmian jalan tol lainnya di Jatim. Saat ini ada beberapa proyek jalan tol di Jatim mulai barat sampai timur, yaitu Kertosono Mantingan, Mantingan-Ngawi progres sudah 80%, Ngawi-Wilangan 96%, Wilangan-Kertosono 39,44%. Kemudian untuk jalan tol Kertosono-Mojokerto sudah beroperasi, Gempol-Pasuruan, Surabaya-Probolinggo progres 50%, Pandaan-Malang progres 36%. "Diharapkan pada akhir tahun 2018 semua jalan tol akan selesai dan bisa digunakan," jelasnya.
Dengan rampungnya ketiga seksi tersebut, maka Jalan Tol Sumo dengan total sepanjang 36,27 kilometer (km) ini telah beroperasi sepenuhnya. Tol Sumo sendiri terdiri dari 4 seksi ruas jalan, dengan seksi I dibagi atas 2 bagian, yakni seksi IA dan IB dari Waru ke Sepanjang dan Sepanjang ke Western Ring Road (WRR).
Dua seksi telah beroperasi lebih dulu pada 2011 dan 2016 lalu, yakni Seksi 1A dan Seksi IV. Seksi IA membentang mulai dari Waru hingga Sepanjang, beroperasi pada 27 Agustus 2011. Sementara seksi IV ruas Krian-Mojokerto sepanjang 18,6 km diresmikan dan beroperasi pada 19 Maret 2016.
Sedangkan tiga seksi lainnya yang baru beroperasi meliputi Seksi IB mulai dari Sepanjang hingga WRR) sepanjang 4,3 km, Seksi II WRR-Driyorejo sepanjang 5,1 km dan Seksi III Driyorejo-Krian sepanjang 6,1 km. Tol Sumo melewati empat wilayah kabupaten dan kota yang meliputi Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Kota Surabaya, serta melewati 37 desa atau kelurahan dengan kebutuhan lahan seluas 311 hektare.
Menurut Jokowi, saat ini pengerjaan proyek tol akan terus dikebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menjanjikan setiap bulannya ada tol yang diresmikan. Sehingga di akhir tahun 2019, target menyambungkan Merak hingga ke Banyuwangi dengan tol sepanjang 1.167 km bisa tercapai. Permasalahan pembangunan jalan tol disetiap wilayah hampir sama, yaitu pembebasan lahan.
"Tidak ada alasan pada akhir tahun 2019 harus selesai dan bisa difungsikan agar ekonomi Jawa bisa meningkat. Memang saat ini baru 561 km yang selesai, tapi sudah dalam proses konstruksi 433 km, dan tahap persiapan 171 km. Jadi yakin tercapai," ujarnya. Jokowi Tegaskan Akan Resmikan Jalan Tol Baru Setiap Bulan
Saat ini, tol di Jawa yang sudah beroperasi sepanjang 541 km, dalam proses kontruksi 433 km dan tahap persiapan 171 km. Sedangkan di Jatim sepanjang 268 km. Apabila jalan tol di Jawa sudah beres, kemudian akan dibangun jalan tol di wilayah lain. Sebagai contoh, sudah dimulai Jalan Tol Trans Sumatra, kemudian disusul di Lampung, Palembang dan Medan. "Salah satu fungsi dari dibangunnya jalan tol adalah meningkatkan daya saing dan efisiensi," imbuh Jokowi.
Tol Sumo dikelola oleh PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (PT JSM) yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nilai investasi jalan tol yang melewati empat wilayah kota dan kabupaten ini sebesar Rp4,9 triliun dengan kepemilikan mayoritas saham sebesar 55% oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 25% oleh PT Moeladi, dan 20% oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Pembangunan jalan bebas hambatan ini sebagai jalan alternatif untuk menggantikan jalan lama. Jatim sebagai provinsi yang mengalami perkembangan lalu lintas yang sangat pesat, dengan pembangunan jalan tol menimbulkan dampak yang luas terhadap kondisi perekonomian dan lalu lintas.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Tol Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) untuk seksi IA dikeluarkan sejak 18 April 2007, setelah dilakukan penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) dengan badan usaha pada April 2006. Kemudian, seksi IV dari Krian ke Mojokerto sepanjang 18,47 km mulai dibangun pada Juni 2012 dan diresmikan pengoperasiannya oleh Jokowi pada Maret 2016 lalu. Sementara seksi IB mulai dikerjakan pada Mei 2014 dan seksi II dan III dikerjakan sejak November 2015.
Kini tiga seksi terakhir itu akan bisa dijajal setelah diresmikan pengoperasiannya oleh Jokowi. Pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi IB, Seksi II, dan Seksi III ini menyusul surat keputusan laik jalan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Nomor AJ.409/1/9/DRJD/2017 tanggal 1 November 2017, dan Berita Acara Evaluasi Laik Fungsi Nomor BA.202.2/BPJT/JL.03.04/2017 tanggal 27 Oktober 2017.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menuturkan peresmian jalan Tol Sumo diharapkan menjadi bagian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim. Alur distribusi barang yang masuk maupun keluar dari Jatim akan menjadi lebih lancar dan tidak mengalami kendala apapun. Menurutnya, keberadaan jalan tol Sumo ditunggu lama oleh masyarakat sejak tahun 1994.
Dengan adanya Jalan Tol Sumo akan memangkas waktu perjalanan Surabaya ke Mojokerto dari dua jam menjadi 40 menit. Dengan demikian, maka arus barang, transportasi yang menghubungkan wilayah di sekitar akan terbantu. "Secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian Jatim," ungkapnya.
Dia menambahkan, dengan diresmikan Jalan Tol Sumo akan mendorong peresmian jalan tol lainnya di Jatim. Saat ini ada beberapa proyek jalan tol di Jatim mulai barat sampai timur, yaitu Kertosono Mantingan, Mantingan-Ngawi progres sudah 80%, Ngawi-Wilangan 96%, Wilangan-Kertosono 39,44%. Kemudian untuk jalan tol Kertosono-Mojokerto sudah beroperasi, Gempol-Pasuruan, Surabaya-Probolinggo progres 50%, Pandaan-Malang progres 36%. "Diharapkan pada akhir tahun 2018 semua jalan tol akan selesai dan bisa digunakan," jelasnya.
(ven)