Luncurkan Go BPR, Perbarindo Soloraya Diminta Tingkatkan Layanan
A
A
A
SOLO - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat wilayah Soloraya (Perbarindo) diminta meningkatkan kecepatan layanan, menyusul diluncurkannya aplikasi digital Go BPR. Seluruh pegawai harus merespons dengan cepat agar masyarakat percaya bahwa aplikasi yang dikeluarkan memberikan manfaat.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Laksono Dwionggo mengatakan, saat ini telah terjadi pergesaran paradigma di masyarakat. Pada era zaman now, cara berpikir mulai praktis. Sehingga mereka yang eksis adalah yang mampu memberikan kemudahan dan kecepatan.
Untuk itu, semua anggota Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tergabung dalam Perbarindo Soloraya harus ikut menyesuaikan diri seiring dengan diluncurkannya aplikasi Go BPR. "Jika ada yang menghubungi, segera direspons. Jangan ditunda-tunda," tandas Laksono saat peluncuran aplikasi Go BPR di Kota Solo, Jawa tengah, Rabu (20/12/2017).
Setelah diluncurkan, dirinya memprediksi bakal ada yang sekadar iseng untuk menghubungi. Namun para pegawai BPR diminta tidak marah. Kepercayaan masyarakat harus dibangun agar aplikasi berbasis android tersebut benar-benar memberikan manfaat yang besar. SDM yang dimiliki diharapkan terus ditingkatkan agar tetap mampu bersaing di era dimana teknologi berkembang dengan cepat.
Ketua Perbarindo Jawa Tengah, Dadi Sumarsana mengapresiasi peluncuran aplikasi berbasis digital oleh Perbarindo Soloraya. Menurutnya, aplikasi semacam itu dimungkinkan baru pertama di kalangan perhimpunan BPR di Indonesia. Ke depan, aplikasi akan dikembangkan bukan hanya di level eks Karisidenan Surakarta. Namun ke level yang lebih luas di lingkup Jawa Tengah, dan nasional.
"Aplikasi ini diharapkan bisa menjadi penyambung dengan masyarakat," terang Dadi. Khususnya dengan generasi milenial mengingat kalangan usia 35 tahun ke bawah, kini rata-rata mengandalkan handphone. Mereka sudah terlalu sibuk bekerja dan tidak memiliki banyak waktu untuk membaca brosur atau lainnya yang konvensional.
Dalam aplikasi Go BPR yang diluncurkan, diharapkan memberikan wahana baru masyarakat dalam mengakses BPR. Melalui aplikasi itu, masyarakat bisa melakukan pembukaan rekening, tabungan, deposito, pengajuan kredit, penawaran properti yang dilelang, iklan lowongan pekerjaan, hingga program promosi yang ditawarkan BPR yang tergabung di dalamnya.
"Calon nasabah atau nasabah tinggal memanfaatkan aplikasi itu yang nantinya akan direspons oleh petugas BPR," ujar Ketua Perbarindo Soloraya, Aziz Soleh.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Laksono Dwionggo mengatakan, saat ini telah terjadi pergesaran paradigma di masyarakat. Pada era zaman now, cara berpikir mulai praktis. Sehingga mereka yang eksis adalah yang mampu memberikan kemudahan dan kecepatan.
Untuk itu, semua anggota Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tergabung dalam Perbarindo Soloraya harus ikut menyesuaikan diri seiring dengan diluncurkannya aplikasi Go BPR. "Jika ada yang menghubungi, segera direspons. Jangan ditunda-tunda," tandas Laksono saat peluncuran aplikasi Go BPR di Kota Solo, Jawa tengah, Rabu (20/12/2017).
Setelah diluncurkan, dirinya memprediksi bakal ada yang sekadar iseng untuk menghubungi. Namun para pegawai BPR diminta tidak marah. Kepercayaan masyarakat harus dibangun agar aplikasi berbasis android tersebut benar-benar memberikan manfaat yang besar. SDM yang dimiliki diharapkan terus ditingkatkan agar tetap mampu bersaing di era dimana teknologi berkembang dengan cepat.
Ketua Perbarindo Jawa Tengah, Dadi Sumarsana mengapresiasi peluncuran aplikasi berbasis digital oleh Perbarindo Soloraya. Menurutnya, aplikasi semacam itu dimungkinkan baru pertama di kalangan perhimpunan BPR di Indonesia. Ke depan, aplikasi akan dikembangkan bukan hanya di level eks Karisidenan Surakarta. Namun ke level yang lebih luas di lingkup Jawa Tengah, dan nasional.
"Aplikasi ini diharapkan bisa menjadi penyambung dengan masyarakat," terang Dadi. Khususnya dengan generasi milenial mengingat kalangan usia 35 tahun ke bawah, kini rata-rata mengandalkan handphone. Mereka sudah terlalu sibuk bekerja dan tidak memiliki banyak waktu untuk membaca brosur atau lainnya yang konvensional.
Dalam aplikasi Go BPR yang diluncurkan, diharapkan memberikan wahana baru masyarakat dalam mengakses BPR. Melalui aplikasi itu, masyarakat bisa melakukan pembukaan rekening, tabungan, deposito, pengajuan kredit, penawaran properti yang dilelang, iklan lowongan pekerjaan, hingga program promosi yang ditawarkan BPR yang tergabung di dalamnya.
"Calon nasabah atau nasabah tinggal memanfaatkan aplikasi itu yang nantinya akan direspons oleh petugas BPR," ujar Ketua Perbarindo Soloraya, Aziz Soleh.
(ven)