PTPP Capai 92% Target Kontrak Baru Senilai Rp37,4 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT PP Tbk (PTPP) meraih perolehan kontrak baru senilai Rp3,9 triliun selama November 2017. Raihan ini terdiri dari PTPP selaku induk sebesar Rp2,1 triliun dan entitas-entitas anak Rp1,8 triliun. Dengan perolehan tersebut, perseroan berhasil membukukan total kontrak baru selama 11 bulan senilai Rp37,4 triliun atau 92% dari target akhir 2017.
"Untuk tahun 2017, PTPP memiliki target kontrak baru sebesar Rp40,6 triliun atau naik sebesar 25% dibandingkan realisasi kontrak baru tahun 2016 sebesar Rp32,6 triliun," ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/12/2017).
Berdasarkan project owner, Tumiyana menjelaskan, segmen BUMN mendominasi portofolio kontrak baru PTPP selama 11 bulan 2017 dengan kontribusi sebesar 60,8%, disusul oleh swasta 27,6% dan pemerintah 11,6%.
“Karakteristik penyerapan anggaran pemerintah dan BUMN berbeda dengan swasta, di mana penyerapan terbesar umumnya terjadi pada semester II, terutama di kuartal IV,” terang dia.
Dengan pola seperti ini, Tumiyana optimistis target kontrak baru masih dalam jangkauan. "Bahkan tidak tertutup kemungkinan dapat sedikit lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan,” pungkasnya.
Berbagai kontrak baru yang berhasil diperoleh PTPP induk selama November 2017 di antaranya jalan tol Serang-Panimbang (paket 2 Simpang Susun) sebesar Rp546 miliar, Bendungan Lausimeme Rp422 miliar, Gedung ASEAN Rp407 miliar, Apartemen Sky High Koapgi Rp350 miliar dan PLTD Senayan 100 mega watt (MW) Rp199 miliar.
Sementara itu, entitas anak yakni PT PP Presisi memberikan kontribusi kontrak baru sebesar Rp1,5 triliun, disusul oleh PT PP Properti sebesar Rp235 miliar selama November 2017.
"Untuk tahun 2017, PTPP memiliki target kontrak baru sebesar Rp40,6 triliun atau naik sebesar 25% dibandingkan realisasi kontrak baru tahun 2016 sebesar Rp32,6 triliun," ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/12/2017).
Berdasarkan project owner, Tumiyana menjelaskan, segmen BUMN mendominasi portofolio kontrak baru PTPP selama 11 bulan 2017 dengan kontribusi sebesar 60,8%, disusul oleh swasta 27,6% dan pemerintah 11,6%.
“Karakteristik penyerapan anggaran pemerintah dan BUMN berbeda dengan swasta, di mana penyerapan terbesar umumnya terjadi pada semester II, terutama di kuartal IV,” terang dia.
Dengan pola seperti ini, Tumiyana optimistis target kontrak baru masih dalam jangkauan. "Bahkan tidak tertutup kemungkinan dapat sedikit lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan,” pungkasnya.
Berbagai kontrak baru yang berhasil diperoleh PTPP induk selama November 2017 di antaranya jalan tol Serang-Panimbang (paket 2 Simpang Susun) sebesar Rp546 miliar, Bendungan Lausimeme Rp422 miliar, Gedung ASEAN Rp407 miliar, Apartemen Sky High Koapgi Rp350 miliar dan PLTD Senayan 100 mega watt (MW) Rp199 miliar.
Sementara itu, entitas anak yakni PT PP Presisi memberikan kontribusi kontrak baru sebesar Rp1,5 triliun, disusul oleh PT PP Properti sebesar Rp235 miliar selama November 2017.
(akr)