Usai Libur Natal, IHSG Dibuka Melemah Saat Bursa Asia Mixed
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah setelah akhir pekan kemarin ditutup mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. IHSG pagi ini dibuka di level 6.214,26 atau melemah 0,11% setara 6,75 poin saat bursa saham Asia mixed.
Pada perdagangan akhir pekan kemarin, IHSG berhasil ditutup mencetak rekor terbaik sepanjang masa dengan mendapat kekuatan sebesar 37,62 poin setara 0,61% ke level 6.221,01.
Sektor saham dalam negeri dibuka variatif dengan sektor aneka industri menguata tertinggi sebesar 1,04% dan sektor yang melemah terdalam yaitu perdagangan berkurang 0,85%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp15 miliar dengan 4 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing Rp1,12 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp9,32 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp10,45 miliar. Tercatat 15 saham naik, 5 saham turun dan 24 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik Rp30 menjadi Rp3.530, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik Rp20 menjadi Rp1.580, dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik Rp10 menjadi Rp1.910.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Gudang garam Tbk (GGRM) melemah Rp850 menjadi Rp80.100, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp325 menjadi Rp53.800, dan PT HM Smapoerna Tbk (HMSP) turun Rp30 menjadi Rp4.620.
Seperti dilansir CNBC, Rabu (27/12/2017), bursa saham Asia mixed dengan sebagian besar pasar mengabaikan penurunan yang terlihat di Wall Street. Sementara itu, investor di kawasan ini menunggu pelepasan nomor keuntungan industri dari China.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 membuat kenaikan marjinal dengan menguat 0,07% setelah sedikit mendapat tekanan di sesi sebelumnya. Perdagangan rumah dan sektor bank melihat kenaikan sementara eksportir utama mixed, dengan saham Toyota menguat 0,06%.
Sementara itu, sebagian besar data terkait energi mencatat kenaikan yang solid setelah harga minyak kemarin menyentuh level tertinggi dalam dua tahun. Saham Inpex naik 1,88% dan Japan Petroleum Exploration naik 2,45%.
Di Korea Selatan, Kospi turun 0,41% dengan saham blue chip yang telah terjual pada sesi terakhir, merupakan titik terang, meskipun kenaikan tersebut diimbangi oleh kerugian pada produsen mobil, nama manufaktur dan keuangan. Saham Samsung Electronics naik 2,03% pada awal perdagangan dan saham Hyundai Motor terhapus 1,95%.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 menguat 0,13% karena produsen emas memimpin kenaikan pada indeks. All Ordinaries naik 1,6% pada perdagangan pagi ini.
Pada perdagangan akhir pekan kemarin, IHSG berhasil ditutup mencetak rekor terbaik sepanjang masa dengan mendapat kekuatan sebesar 37,62 poin setara 0,61% ke level 6.221,01.
Sektor saham dalam negeri dibuka variatif dengan sektor aneka industri menguata tertinggi sebesar 1,04% dan sektor yang melemah terdalam yaitu perdagangan berkurang 0,85%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp15 miliar dengan 4 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing Rp1,12 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp9,32 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp10,45 miliar. Tercatat 15 saham naik, 5 saham turun dan 24 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik Rp30 menjadi Rp3.530, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik Rp20 menjadi Rp1.580, dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik Rp10 menjadi Rp1.910.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Gudang garam Tbk (GGRM) melemah Rp850 menjadi Rp80.100, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp325 menjadi Rp53.800, dan PT HM Smapoerna Tbk (HMSP) turun Rp30 menjadi Rp4.620.
Seperti dilansir CNBC, Rabu (27/12/2017), bursa saham Asia mixed dengan sebagian besar pasar mengabaikan penurunan yang terlihat di Wall Street. Sementara itu, investor di kawasan ini menunggu pelepasan nomor keuntungan industri dari China.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 membuat kenaikan marjinal dengan menguat 0,07% setelah sedikit mendapat tekanan di sesi sebelumnya. Perdagangan rumah dan sektor bank melihat kenaikan sementara eksportir utama mixed, dengan saham Toyota menguat 0,06%.
Sementara itu, sebagian besar data terkait energi mencatat kenaikan yang solid setelah harga minyak kemarin menyentuh level tertinggi dalam dua tahun. Saham Inpex naik 1,88% dan Japan Petroleum Exploration naik 2,45%.
Di Korea Selatan, Kospi turun 0,41% dengan saham blue chip yang telah terjual pada sesi terakhir, merupakan titik terang, meskipun kenaikan tersebut diimbangi oleh kerugian pada produsen mobil, nama manufaktur dan keuangan. Saham Samsung Electronics naik 2,03% pada awal perdagangan dan saham Hyundai Motor terhapus 1,95%.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 menguat 0,13% karena produsen emas memimpin kenaikan pada indeks. All Ordinaries naik 1,6% pada perdagangan pagi ini.
(izz)