Rupiah Masih Menguat, IHSG Siang Ini Semakin Berotot
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah siang hari ini bertahan di zona hijau setelah tadi pagi dibuka menguat. Kondisi ini di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini semakin perkasa.
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada pada level Rp13.552/USD atau membaik dari posisi penutupan kemarin di level Rp13.557/USD. Siang ini, data Bloomberg menunjukkan rupiah berada pada kisaran level Rp13.544-Rp13.555/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada perdagangan sesi I berada di posisi Rp13.548/USD atau menguat dari posisi penutupan sebelumnya pada level Rp13.560/USD dengan kisaran level Rp13.538-Rp13.561/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah siang ini berada pada level Rp13.552/USD atau lebih baik dibanding penutupan kemarin yang berada di level Rp13.595/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, siang ini tertahan di level Rp13.548/USD atau naik cukup tinggi dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.560/USD.
Di sisi lain, IHSG siang hari ini terus melaju di jalur hijau dengan menguat 49,02 poin setara 0,78% melanjutkan penguatan pembukaan tadi pagi dibuka ke level 6.325,40 atau menguat 11,36 poin setara 0,18%. Kemarin IHSG ditutup meroket 36,88 poin setara 0,59% ke level 6.314,05.
Sektor saham dalam negeri siang ini mayoritas menguat dengan sektor aneka industri naik 1,71%. Sementara, sektor yang melemah terdalam yaitu perdagangan menurun 0,14%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp19,38 miliar dengan 8,84 juta saham diperdagangkan siang ini dan transaksi bersih asing mencapai Rp16,77 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp16,72 triliun serta aksi beli asing mencapai Rp16,73 triliun. Tercatat 206 saham naik, 135 saham turun dan 122 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI), dan PT Astra International Tbk (ASII). Sementara, beberapa saham yang mengalami penguatan di antaranya PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG), PT Penjualan Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada pada level Rp13.552/USD atau membaik dari posisi penutupan kemarin di level Rp13.557/USD. Siang ini, data Bloomberg menunjukkan rupiah berada pada kisaran level Rp13.544-Rp13.555/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada perdagangan sesi I berada di posisi Rp13.548/USD atau menguat dari posisi penutupan sebelumnya pada level Rp13.560/USD dengan kisaran level Rp13.538-Rp13.561/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah siang ini berada pada level Rp13.552/USD atau lebih baik dibanding penutupan kemarin yang berada di level Rp13.595/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, siang ini tertahan di level Rp13.548/USD atau naik cukup tinggi dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.560/USD.
Di sisi lain, IHSG siang hari ini terus melaju di jalur hijau dengan menguat 49,02 poin setara 0,78% melanjutkan penguatan pembukaan tadi pagi dibuka ke level 6.325,40 atau menguat 11,36 poin setara 0,18%. Kemarin IHSG ditutup meroket 36,88 poin setara 0,59% ke level 6.314,05.
Sektor saham dalam negeri siang ini mayoritas menguat dengan sektor aneka industri naik 1,71%. Sementara, sektor yang melemah terdalam yaitu perdagangan menurun 0,14%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp19,38 miliar dengan 8,84 juta saham diperdagangkan siang ini dan transaksi bersih asing mencapai Rp16,77 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp16,72 triliun serta aksi beli asing mencapai Rp16,73 triliun. Tercatat 206 saham naik, 135 saham turun dan 122 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI), dan PT Astra International Tbk (ASII). Sementara, beberapa saham yang mengalami penguatan di antaranya PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG), PT Penjualan Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).
(izz)