BJB Siapkan Dana Likuiditas dan Layanan Terbatas di Libur Tahun Baru
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Daerah Pembangunan Jawa Barat (Bank BJB) menyiapkan dana likuiditas melalui jaringan e-channel Bank BJB (BJB ATM & BJB DIGI) selama libur tahun baru 2018. Hal ini guna mengantisipasi kebutuhan dana masyarakat pada hari libur pergantian tahun 2017.
Direktur Utama BJB Ahmad Irfan mengungkapkan, pada 30 Desember 2017 layanan berjalan normal namun kliring debet ditiadakan, sedangkan pada 31 Desember 2017 layanan operasional bersifat terbatas seperti e-channel bank BJB 24 jam, layanan setoran pengembalian negara hingga pukul 12.00 WIB melalui counter teller, dan layanan setoran penerimaan negara/MPN G2 melalui e-channel hingga pukul 24.00 WIB di jaringan kantor Bank BJB yang tersebar di Indonesia.
"BJB mempersiapkan layanan prima dalam menyambut musim liburan pergantian tahun 2017, yaitu berupa layanan operasional terbatas khususnya bagi nasabah pemerintah daerah. Selanjutnya, angsuran penerimaan kredit dan setoran pembayaran pajak," katanya lewat keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/12/2017).
Menurutnya, layanan jelang hari libur pergantian tahun 2017 didukung oleh jaringan 1.340 ATM. ATM Bank BJB, kata dia, tersebar di wilayah strategis Indonesia serta seluruh jaringan ATM Bersama, Jaringan PRIMA dan VISA yang tersebar di seluruh dunia. Jumlahnya, mencapai ratusan ribu.
"Selain penarikan uang tunai, seluruh layanan e-channel menyediakan sarana yang memungkinkan nasabah bertransaksi dengan aman dan nyaman. Ini berupa informasi rekening, transfer, pembayaran air, telepon, kartu kredit, televisi berlangganan, internet, isi ulang pulsa dan layanan perbankan lainnya," imbuh dia.
Bank BJB mempunyai beberapa program promosi di akhir tahun 2017. Program tersebut bertujuan untuk menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Fee Based Income, seperti BJB SurePrize Tandamata Berjangka 2017, BJB Amazing SurePrize 2017, BJB Lucky SurePrize dan Program Customer Reward Bancassurance 2017.
"Program-program tersebut berhasil menghimpun total DPK & Fee Based Income sebesar Rp85 miliar. Adapun sampai dengan triwulan III/2017 bank bjb berhasil membukukan total DPK sebesar Rp86,6 triliun, tumbuh 18,6% year on year (yoy)," tandasnya.
Direktur Utama BJB Ahmad Irfan mengungkapkan, pada 30 Desember 2017 layanan berjalan normal namun kliring debet ditiadakan, sedangkan pada 31 Desember 2017 layanan operasional bersifat terbatas seperti e-channel bank BJB 24 jam, layanan setoran pengembalian negara hingga pukul 12.00 WIB melalui counter teller, dan layanan setoran penerimaan negara/MPN G2 melalui e-channel hingga pukul 24.00 WIB di jaringan kantor Bank BJB yang tersebar di Indonesia.
"BJB mempersiapkan layanan prima dalam menyambut musim liburan pergantian tahun 2017, yaitu berupa layanan operasional terbatas khususnya bagi nasabah pemerintah daerah. Selanjutnya, angsuran penerimaan kredit dan setoran pembayaran pajak," katanya lewat keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/12/2017).
Menurutnya, layanan jelang hari libur pergantian tahun 2017 didukung oleh jaringan 1.340 ATM. ATM Bank BJB, kata dia, tersebar di wilayah strategis Indonesia serta seluruh jaringan ATM Bersama, Jaringan PRIMA dan VISA yang tersebar di seluruh dunia. Jumlahnya, mencapai ratusan ribu.
"Selain penarikan uang tunai, seluruh layanan e-channel menyediakan sarana yang memungkinkan nasabah bertransaksi dengan aman dan nyaman. Ini berupa informasi rekening, transfer, pembayaran air, telepon, kartu kredit, televisi berlangganan, internet, isi ulang pulsa dan layanan perbankan lainnya," imbuh dia.
Bank BJB mempunyai beberapa program promosi di akhir tahun 2017. Program tersebut bertujuan untuk menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Fee Based Income, seperti BJB SurePrize Tandamata Berjangka 2017, BJB Amazing SurePrize 2017, BJB Lucky SurePrize dan Program Customer Reward Bancassurance 2017.
"Program-program tersebut berhasil menghimpun total DPK & Fee Based Income sebesar Rp85 miliar. Adapun sampai dengan triwulan III/2017 bank bjb berhasil membukukan total DPK sebesar Rp86,6 triliun, tumbuh 18,6% year on year (yoy)," tandasnya.
(akr)