Tingkatkan Keandalan Pasokan, MPP PLTG Aceh Mulai Dibangun

Kamis, 04 Januari 2018 - 18:05 WIB
Tingkatkan Keandalan Pasokan, MPP PLTG Aceh Mulai Dibangun
Tingkatkan Keandalan Pasokan, MPP PLTG Aceh Mulai Dibangun
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) memulai pembangunan Mobile Power Plant (MPP) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Aceh Fase I (satu) 50 Megawatt (MW).

Proyek ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik pada tanggal 27 September 2017 antara PLN dengan PT PJB.

Peletakan batu pertama proyek ini dilakukan di Desa Ladong, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (4/1/2018) oleh Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah didampingi oleh Kepala Divisi Operasi Regional Sumatera Supriyadi dan Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara.

MPP Aceh merupakan proyek MPP pertama bagi PJB di regional Sumatera. Pembangkit yang dibangun di atas lahan seluas 4,7 hektare ini akan meningkatkan tegangan yang sebelumnya sebesar 128 kilovolt (kV) menjadi 149 kV pada sistem kelistrikan Sumatera.

"Pembangunan MPP tahap pertama dengan kapasitas 50 MW segera disusul tahap kedua dengan kapasitas lebih besar, 100 MW. Total akan ada 150 MW," Ungkap Direktur Utama PJB Iwan Agung Firstantara melalui keterangan tertulis.

MPP Aceh merupakan proyek yang dibangun sebagai pelaksanaan program kelistrikan 35.000 MW guna meningkatkan rasio elektrifikasi daerah terpencil dengan konsep mesin yang mudah dipindah-pindahkan (mobile), pengoperasian yang ramah lingkungan, dan pembangunan dalam waktu yang singkat.

Kepala Divisi Operasi Regional Sumatera Supriyadi menjelaskan bahwa kondisi sistem ketenagalistrikan di Aceh masih perlu mendapat perhatian meskipun daya mampu mencukupi. Terutama, saat terjadi gangguan atas beberapa unit pembangkit.

"Kapasitas pembangkit di Aceh sudah lebih dari cukup, akan tetapi karena sistem ketenagalistrikan di Aceh terkoneksi dengan sistem ketenagalistrikan Sumatera Bagian Utara, apabila terjadi gangguan di daerah lain, maka sebagian pasokan listrik dari Aceh dipergunakan untuk memasok daerah lain, begitupun sebaliknya," papar Supriyadi.

Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan apresiasinya atas pembangunan MPP Banda Aceh yang selain akan memperkuat sistem ketenagalistrikan di Aceh, juga memperkuat sistem ketenagalistrikan Sumatera bagian Utara.

"Kita harapkan ini bisa meningkatkan kualitas pasokan listrik dan keandalan serta antisipasi pertumbuhan beban pada sistem kelistrikan Aceh sehingga bisa menarik kehadiran para investor untuk membangun industrinya di Aceh," ujarnya.

Saat ini, untuk menopang beban di Aceh dan sekitarnya, PJB juga telah mengoperasikan PLTMG Arun dengan kapasitas 184 MW. Selain di Aceh, PJB juga mendapat penugasan dari PLN untuk menyelesaikan proyek MPP di lima lokasi Indonesia lainnya, yaitu Sumatera, Sulawesi, Maluku, Jawa Bagian Timur dan Bali dengan kapasitas total sebesar 500 MW.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5069 seconds (0.1#10.140)