CEO and Chairman Dow Chemical: Jangan Pernah Tunjukkan Rasa Takut
A
A
A
CEO dan Chairman The Dow Chemical Company Andrew N Liveris dikenal sebagai pemimpin eksekutif yang dipuji banyak kalangan karena mampu mentransformasi perusahaan kimia terbesar di dunia.
Kesuksesan dalam memimpin Dow Chemicals itu tidak lepas karena prinsip kepemimpinan yang dipegang teguh Liveris. Dia memiliki strategi khusus ketika dirinya di bawah tekanan. Maklum, seorang pemimpin selalu bekerja di bawah tekanan dengan beragam target dan pencapaian. "Jangan pernah mengedipkan mata!" Ucap Liveris kepada Sunday Territorian. "Jangan pernah tunjukkan rasa takut!"
Dia mengungkapkan tunjukkan wajah terbaik kepada perusahaannya karena kepercayaan diri itu dimulai dengan pemimpin. Menjadi CEO, menurut Liveris, merupakan "pekerjaan kesepian". Kata dia, para CEO perusahaan ternama di AS juga memiliki perkumpulan untuk saling memberikan dukungan moral satu sama lain. "Itu seperti perkumpulan tertutup. Kesepian membuat kamu merasa bersama," ujarnya.
Melalui perkumpulan para CEO itu, Liveris juga belajar tentang cara menjadi pemimpin yang baik dan bagaimana mereka menjalankan tugas. Liveris menceritakan di dalam perkumpulan CEO itu terdapat mantan CEO IBM Lou Gerstner, CEO Corning Wendell Weeks, mantan Chairman dan CEO Boeing James McNerney, mantan CEO Citigroup Vikram Pandit, mantan CEO IBM Sam Palmisano, mantan CEO GE Jeff Immelt, dan mantan CEO Coca-Cola Muhtar Kent. Dia merasa mendapatkan banyak teman dan sahabat dalam perkumpulan para CEO dan mantan CEO tersebut.
"Henry Kravis dari KKR itu teman yang menyenangkan. Dave Cote dari Honeywell juga teman yang supergila dan mentor baik. Dari Australia, Don Argus, mantan Chairman BHP Billiton juga menakjubkan. Saya sering mendapatkan banyak nasihat dan saran dari mereka," kata Liveris.
Pada Agustus 2017 lalu, dia menjadi executive chairman perusahaan merger bernama DowDuPont untuk menguatkan strategi perusahaan. Pada pertengahan 2018 ini, Liveris diperkirakan akan pensiun dan mengundurkan diri ketika proses merger dan restrukturisasi selesai. Kepemimpinan Liveris selama di Dow menunjukkan dia merupakan salah satu warga Australia yang sukses menjadi CEO di perusahaan AS.
"Saya akan mengirimkan pesan (kepada CEO baru): 'Hei, saya di sini jika kamu membutuhkan. Silakan telepon saya'," ungkap Liveris.
Sementara itu, Liveris memulai karier pertamanya di Dow Chemicals pada 1976 di Melbourne, Australia. Dia banyak menghabiskan kariernya di Asia sebelum masuk ke Amerika Utara. Dia memiliki peranan penting dalam mengelola pabrik, teknik, penjualan, pemasaran, bisnis, dan manajemen umum. Dia pernah menghabiskan waktu selama 14 tahun di Hong Kong dan menjadi manajer di Thailand sebelum menjadi direktur operasional Dow di Asia Pasifik. Bergabung menjadi Dewan Direksi Dow Chemicals pada Februari 2004, Liveris ditunjuk sebagai CEO pada November 2004. Pada 1 April 2006, Liveris ditunjuk sebagai chairman.
Liveris lahir di Darwin, Australia, pada 5 Mei 1954. Dia mengaku bangga sebagai cucu dari migran Yunani dan selalu meng identifikasikan diri dengan seluk beluk berkaitan dengan Yunani. Dia bersekolah di Sekolah Menengah Darwin hingga 1974 dan pernah mengalami Siklon Tracy.
Kemudian dia pindah ke Brisbane dan melanjutkan pendidikan di sana. Meraih gelar sarjana kimia dari Universitas Queensland, Liveris juga mendapatkan gelar doctor honoris cuasa dalam bidang sains dari almamaternya.
Di tengah kesibukannya sebagai seorang pemimpin eksekutif perusahaan berkelas internasional, Liveris juga menyempatkan diri menulis buku "Make it in America: the case for reinventing the economy" yang diterbitkan pertama kali pada 2011. Buku itu mengupas solusi kebijakan praktis dan strategi bisnis. Dalam bukunya itu, dia menekankan tentang perusahaan yang sehat merupakan hal paling esensial dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Kesuksesan dalam memimpin Dow Chemicals itu tidak lepas karena prinsip kepemimpinan yang dipegang teguh Liveris. Dia memiliki strategi khusus ketika dirinya di bawah tekanan. Maklum, seorang pemimpin selalu bekerja di bawah tekanan dengan beragam target dan pencapaian. "Jangan pernah mengedipkan mata!" Ucap Liveris kepada Sunday Territorian. "Jangan pernah tunjukkan rasa takut!"
Dia mengungkapkan tunjukkan wajah terbaik kepada perusahaannya karena kepercayaan diri itu dimulai dengan pemimpin. Menjadi CEO, menurut Liveris, merupakan "pekerjaan kesepian". Kata dia, para CEO perusahaan ternama di AS juga memiliki perkumpulan untuk saling memberikan dukungan moral satu sama lain. "Itu seperti perkumpulan tertutup. Kesepian membuat kamu merasa bersama," ujarnya.
Melalui perkumpulan para CEO itu, Liveris juga belajar tentang cara menjadi pemimpin yang baik dan bagaimana mereka menjalankan tugas. Liveris menceritakan di dalam perkumpulan CEO itu terdapat mantan CEO IBM Lou Gerstner, CEO Corning Wendell Weeks, mantan Chairman dan CEO Boeing James McNerney, mantan CEO Citigroup Vikram Pandit, mantan CEO IBM Sam Palmisano, mantan CEO GE Jeff Immelt, dan mantan CEO Coca-Cola Muhtar Kent. Dia merasa mendapatkan banyak teman dan sahabat dalam perkumpulan para CEO dan mantan CEO tersebut.
"Henry Kravis dari KKR itu teman yang menyenangkan. Dave Cote dari Honeywell juga teman yang supergila dan mentor baik. Dari Australia, Don Argus, mantan Chairman BHP Billiton juga menakjubkan. Saya sering mendapatkan banyak nasihat dan saran dari mereka," kata Liveris.
Pada Agustus 2017 lalu, dia menjadi executive chairman perusahaan merger bernama DowDuPont untuk menguatkan strategi perusahaan. Pada pertengahan 2018 ini, Liveris diperkirakan akan pensiun dan mengundurkan diri ketika proses merger dan restrukturisasi selesai. Kepemimpinan Liveris selama di Dow menunjukkan dia merupakan salah satu warga Australia yang sukses menjadi CEO di perusahaan AS.
"Saya akan mengirimkan pesan (kepada CEO baru): 'Hei, saya di sini jika kamu membutuhkan. Silakan telepon saya'," ungkap Liveris.
Sementara itu, Liveris memulai karier pertamanya di Dow Chemicals pada 1976 di Melbourne, Australia. Dia banyak menghabiskan kariernya di Asia sebelum masuk ke Amerika Utara. Dia memiliki peranan penting dalam mengelola pabrik, teknik, penjualan, pemasaran, bisnis, dan manajemen umum. Dia pernah menghabiskan waktu selama 14 tahun di Hong Kong dan menjadi manajer di Thailand sebelum menjadi direktur operasional Dow di Asia Pasifik. Bergabung menjadi Dewan Direksi Dow Chemicals pada Februari 2004, Liveris ditunjuk sebagai CEO pada November 2004. Pada 1 April 2006, Liveris ditunjuk sebagai chairman.
Liveris lahir di Darwin, Australia, pada 5 Mei 1954. Dia mengaku bangga sebagai cucu dari migran Yunani dan selalu meng identifikasikan diri dengan seluk beluk berkaitan dengan Yunani. Dia bersekolah di Sekolah Menengah Darwin hingga 1974 dan pernah mengalami Siklon Tracy.
Kemudian dia pindah ke Brisbane dan melanjutkan pendidikan di sana. Meraih gelar sarjana kimia dari Universitas Queensland, Liveris juga mendapatkan gelar doctor honoris cuasa dalam bidang sains dari almamaternya.
Di tengah kesibukannya sebagai seorang pemimpin eksekutif perusahaan berkelas internasional, Liveris juga menyempatkan diri menulis buku "Make it in America: the case for reinventing the economy" yang diterbitkan pertama kali pada 2011. Buku itu mengupas solusi kebijakan praktis dan strategi bisnis. Dalam bukunya itu, dia menekankan tentang perusahaan yang sehat merupakan hal paling esensial dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
(amm)