DPK Meroket, BTN Syariah Luncurkan Aplikasi Fintech Khusus Santri
A
A
A
JAKARTA - Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus menggelar kemitraan untuk meningkatkan kinerja, termasuk di sisi pendanaan. Usai mencatat pertumbuhan simpanan yang positif hingga akhir 2017, BTN Syariah kembali meluncurkan finansial technology (fintech) bertajuk Mobile Apps Fintech Ponpes untuk meningkatkan penghimpunan dana.
Layanan keuangan berbasis digital tersebut akan memudahkan para santri dan pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ashriyyah Nurul Iman untuk melakukan transaksi dana hingga pembayaran e-commerce.
Direktur Consumer Banking Bank BTN Budi Satria mengatakan, layanan khusus Ponpes ini merupakan wujud komitmen perseroan memberikan pelayanan jasa perbankan bagi seluruh nasabahnya, terutama para santri, wali santri, serta pengurus Ponpes. Melalui aplikasi ini, penggunanya bisa melakukan registrasi akun Mobile Apps Fintech Ponpes, penambahan saldo, transaksi antar akun, transaksi transfer dana dari akun aplikasi ke bank lain, hingga transaksi e-commerce antara akun dengan unit usaha di lingkungan Ponpes.
"Kami terus berupaya meningkatkan layanan dalam rangka memacu kinerja bisnis. Hadirnya layanan fasilitas fintech ini diharapkan akan mempermudah transaksi perbankan di Ponpes dan pada akhirnya juga akan meningkatkan penghimpunan dana murah di BTN Syariah," tutur Budi pada Peluncuran Mobile Apps Fintech Ponpes di Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman di Parung, Bogor seperti dalam rilis yang diterima SINDOnews, Jakarta, Minggu (14/1/2018).
Adapun, peluncuran Mobile Apps Fintech Ponpes ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang diteken Direktur Utama Bank BTN Maryono dengan Pembina Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Boarding School Waheeda Binti Abdul Rahman, serta Direktur Bisnis dan Marketing PT Data Aksara Matra Hanil Fadjri pada Juli 2017. Dengan hadirnya Mobile Apps Fintech Ponpes, ada 15.000 santri, 15.000 wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha yang bisa memanfaatkan fasilitas tersebut.
Financial Technology merupakan salah satu strategi Bank BTN dalam transformasi Bank BTN yang digelar sejak 2015. Sejumlah inovasi telah dilakukan Bank BTN dalam transformasi ini di antaranya merilis aplikasi BTN Digital Solutions, portal BTN properti untuk pengajuan aplikasi KPR online dan jual beli properti serta pembukaan Smart Branch BTN.
Transformasi tersebut gencar dilakukan untuk memperkuat BTN dalam perannya sebagai agen perubahan ekonomi dan agen pelayanan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Budi menjelaskan, selain meluncurkan layanan untuk mempermudah transaksi di Ponpes tersebut, pihaknya juga akan memberikan fasilitas tabungan haji dan umroh bagi para guru, pengurus, dan wali santri Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman. Dalam kesempatan yang sama, Bank BTN juga menyerahkan bantuan corporate social responsibility (CSR) berupa fasilitas sanitasi bagi santri di lingkungan ponpes tersebut.
"Kami juga akan bekerja sama untuk memberikan fasilitas pembiayaan perumahan (KPR) bagi para guru, pengurus, dan wali santri Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman sekaligus untuk menyukseskan Program Satu Juta Rumah," ujar Budi.
Dia mebambahkan, UUS Bank BTN juga akan diarahkan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah. Sebab, melalui skema pembiayaan KPR iB di BTN Syariah, akan membuka banyak peluang bagi masyarakat untuk bisa memiliki rumah dengan mudah dan terjangkau.
"Ini karena kepemilikan rumah yang dibiayai Bank BTN dapat difasilitasi melalui KPR konvensional maupun KPR iB. Jadi UUS Bank BTN juga memiliki peran strategis untuk menjadi partner pemerintah dalam pemenuhan target Program Satu Juta Rumah," tuturnya.
Adapun, per Desember 2017, BTN Syariah telah menghimpun DPK sekitar Rp18,7 triliun. Angka tersebut naik sekitar 25% yoy dari Rp15,03 triliun pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Sementara, selain kinerja penghimpunan DPK yang positif, hingga Desember 2017, pertumbuhan pembiayaan UUS milik emiten bersandi saham BBTN ini juga telah mencatatkan pertumbuhan positif. Data keuangan perseroan mencatat, per Desember 2017, pembiayaan UUS BTN melaju sekitar 26% yoy. Dengan laju pembiayaan tersebut, BTN Syariah mencatatkan kenaikan aset per Desember 2017 sekitar 29% yoy.
Layanan keuangan berbasis digital tersebut akan memudahkan para santri dan pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ashriyyah Nurul Iman untuk melakukan transaksi dana hingga pembayaran e-commerce.
Direktur Consumer Banking Bank BTN Budi Satria mengatakan, layanan khusus Ponpes ini merupakan wujud komitmen perseroan memberikan pelayanan jasa perbankan bagi seluruh nasabahnya, terutama para santri, wali santri, serta pengurus Ponpes. Melalui aplikasi ini, penggunanya bisa melakukan registrasi akun Mobile Apps Fintech Ponpes, penambahan saldo, transaksi antar akun, transaksi transfer dana dari akun aplikasi ke bank lain, hingga transaksi e-commerce antara akun dengan unit usaha di lingkungan Ponpes.
"Kami terus berupaya meningkatkan layanan dalam rangka memacu kinerja bisnis. Hadirnya layanan fasilitas fintech ini diharapkan akan mempermudah transaksi perbankan di Ponpes dan pada akhirnya juga akan meningkatkan penghimpunan dana murah di BTN Syariah," tutur Budi pada Peluncuran Mobile Apps Fintech Ponpes di Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman di Parung, Bogor seperti dalam rilis yang diterima SINDOnews, Jakarta, Minggu (14/1/2018).
Adapun, peluncuran Mobile Apps Fintech Ponpes ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang diteken Direktur Utama Bank BTN Maryono dengan Pembina Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Boarding School Waheeda Binti Abdul Rahman, serta Direktur Bisnis dan Marketing PT Data Aksara Matra Hanil Fadjri pada Juli 2017. Dengan hadirnya Mobile Apps Fintech Ponpes, ada 15.000 santri, 15.000 wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha yang bisa memanfaatkan fasilitas tersebut.
Financial Technology merupakan salah satu strategi Bank BTN dalam transformasi Bank BTN yang digelar sejak 2015. Sejumlah inovasi telah dilakukan Bank BTN dalam transformasi ini di antaranya merilis aplikasi BTN Digital Solutions, portal BTN properti untuk pengajuan aplikasi KPR online dan jual beli properti serta pembukaan Smart Branch BTN.
Transformasi tersebut gencar dilakukan untuk memperkuat BTN dalam perannya sebagai agen perubahan ekonomi dan agen pelayanan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Budi menjelaskan, selain meluncurkan layanan untuk mempermudah transaksi di Ponpes tersebut, pihaknya juga akan memberikan fasilitas tabungan haji dan umroh bagi para guru, pengurus, dan wali santri Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman. Dalam kesempatan yang sama, Bank BTN juga menyerahkan bantuan corporate social responsibility (CSR) berupa fasilitas sanitasi bagi santri di lingkungan ponpes tersebut.
"Kami juga akan bekerja sama untuk memberikan fasilitas pembiayaan perumahan (KPR) bagi para guru, pengurus, dan wali santri Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman sekaligus untuk menyukseskan Program Satu Juta Rumah," ujar Budi.
Dia mebambahkan, UUS Bank BTN juga akan diarahkan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah. Sebab, melalui skema pembiayaan KPR iB di BTN Syariah, akan membuka banyak peluang bagi masyarakat untuk bisa memiliki rumah dengan mudah dan terjangkau.
"Ini karena kepemilikan rumah yang dibiayai Bank BTN dapat difasilitasi melalui KPR konvensional maupun KPR iB. Jadi UUS Bank BTN juga memiliki peran strategis untuk menjadi partner pemerintah dalam pemenuhan target Program Satu Juta Rumah," tuturnya.
Adapun, per Desember 2017, BTN Syariah telah menghimpun DPK sekitar Rp18,7 triliun. Angka tersebut naik sekitar 25% yoy dari Rp15,03 triliun pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Sementara, selain kinerja penghimpunan DPK yang positif, hingga Desember 2017, pertumbuhan pembiayaan UUS milik emiten bersandi saham BBTN ini juga telah mencatatkan pertumbuhan positif. Data keuangan perseroan mencatat, per Desember 2017, pembiayaan UUS BTN melaju sekitar 26% yoy. Dengan laju pembiayaan tersebut, BTN Syariah mencatatkan kenaikan aset per Desember 2017 sekitar 29% yoy.
(fjo)