Ternyata Fintech Syariah Lebih Unggul dari yang Konvensional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Layanan financial technology (fintech) akan menjadi tren yang mendukung rantai pasok barang dan jasa. Salah satunya dengan pembayaran usaha barang atau jasa syariah.
"Fintech juga akan bisa mendapatkan informasi soal produk apa, supplier seperti apa yang membutuhkan. Jadi bukan hanya fintech peer to peer (P2P) lending yang meminjamkan uang pada borrower seperti untuk kebutuhan konsumtif," kata peneliti Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira saat webinar di Jakarta, Jumat (18/12/2020). ( Baca juga:Financial Gap di Indonesia Membuat Fintech Tumbuh Melesat )
Menurut dia, hal tersebut merupakan bentuk yang sederhana dan ke depannya harus bisa mendorong rantai pasok dan masuk ke ranah pembiayaan.
Perlu diketahui, fintech syariah sendiri jauh lebih unggul dari yang kovensional. Keunggulan itu karena bentuk pinjamannya lebih ke sektor produktif.
"Maka dari itu diharapkan dapat mendorong UMKM dan pelaku industri halal untuk memiliki sertifikasi halal sehingga risikonya bisa diminimalisasi," sebut Bhima. ( Baca juga:Jelang Aksi 1812, Tangkap Munarman dan Foto Senjata Tajam Menggema di Media Sosial )
Sementara itu, CEO Mandiri Capital Eddi Danusaputro menambahkan, pelaku usaha UMKM kalau mau naik kelas seharusnya sudah go digital agar pertumbuhan bisnis atau usahanya menjadi non-linear. Jadi digitalisasi payment ini seperti layanan fintech lending syariah sangat tepat di masa pandemi ini.
"Faktor go digital inilah yang menjadi salah satu pertimbangan kami untuk berinvestasi di startup," ucap Eddi.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
"Fintech juga akan bisa mendapatkan informasi soal produk apa, supplier seperti apa yang membutuhkan. Jadi bukan hanya fintech peer to peer (P2P) lending yang meminjamkan uang pada borrower seperti untuk kebutuhan konsumtif," kata peneliti Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira saat webinar di Jakarta, Jumat (18/12/2020). ( Baca juga:Financial Gap di Indonesia Membuat Fintech Tumbuh Melesat )
Menurut dia, hal tersebut merupakan bentuk yang sederhana dan ke depannya harus bisa mendorong rantai pasok dan masuk ke ranah pembiayaan.
Perlu diketahui, fintech syariah sendiri jauh lebih unggul dari yang kovensional. Keunggulan itu karena bentuk pinjamannya lebih ke sektor produktif.
"Maka dari itu diharapkan dapat mendorong UMKM dan pelaku industri halal untuk memiliki sertifikasi halal sehingga risikonya bisa diminimalisasi," sebut Bhima. ( Baca juga:Jelang Aksi 1812, Tangkap Munarman dan Foto Senjata Tajam Menggema di Media Sosial )
Sementara itu, CEO Mandiri Capital Eddi Danusaputro menambahkan, pelaku usaha UMKM kalau mau naik kelas seharusnya sudah go digital agar pertumbuhan bisnis atau usahanya menjadi non-linear. Jadi digitalisasi payment ini seperti layanan fintech lending syariah sangat tepat di masa pandemi ini.
"Faktor go digital inilah yang menjadi salah satu pertimbangan kami untuk berinvestasi di startup," ucap Eddi.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
(uka)