Harga Beras Medium di Semarang Tembus Rp13 Ribu/Kg
A
A
A
SEMARANG - Harga beras di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terus mengalami kenaikan. Dalam dua pekan terakhir harga beras masih pada kisaran Rp11 ribu sampai Rp12 ribu/kg, namun pekan ini harga beras naik lagi menjadi Rp13 ribu/kg untuk beras kualitas medium.
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, salah satunya di Pasar Rasamala Banyumanik, harga beras kualitas standar sebesar Rp12 ribu/kg, sementara beras medium Rp13 ribu/kg. Untuk harga beras premim seperti Mentik Wangi mencapai Rp14 ribu/kg.
Salah satu pedagang Suyati mengaku, kenaikan harga beras sudah terjadi sejak akhir Desember dan terus mengalami kenaikan hingga saat ini. Sebagai pedagang dia mengaku, tidak dapat berbuat banyak karena pihaknya sudah membeli dari distributor dengan harga tinggi.
Dia mengaku, sebelumnya harga beras kualitas standar hanya Rp9 ribu sampai Rp10 ribu/kg. Sementara untuk beras kualitas premium Rp11.000 sampai Rp11.500/kg.
Dengan naiknya harga beras, Suyati mengaku omzetnya mengalami penurunan, karena banyak masyarakat urung membeli beras, setelah mengetahui harganya yang terlalu tinggi. Kalaupun membeli beras, jumlahnya pun dikurangi.
"Banyak yang tanya, harga beras berapa, setelah dikasih tahu harganya Rp13 ribu/kg, banyak pembeli yang akhirnya membeli hanya satu atau dua kilo saja," katanya, Semarang, Senin (15/1/2018).
Sementara itu, di pasar Peterongan harga beras jenis C4 saat ini dijual Rp13 ribu/kg dari sebelumnya Rp10 ribu/kg. Harga tersebut sudah berlaku sejak dua pekan terakhir.
Sedangkan di Pasar Gayamsari, untuk beras jenis Raja lele dihargai Rp13.500 dan C4 Super berada di kisaran Rp12 ribu/kg. Kebanyakan pedagang ini mengaku jika stok beras yang menipis akibat banyaknya petani yang gagal panen dan banyak petani belum panen.
Para pedagang pun setuju jika pemeritah mendatangkan beras dari luar negari, agar pasokan beras menjadi stabil dan harga bisa kembali turun, karena dengan harga sekarang ini cukup memberatkan masyarakat.
Terpisah, Kepala Perum Bulog Divre Jateng, Djoni Nur Ashari mengatakan, untuk Januari sudah menyiapkan 30 ribu ton beras untuk operasi pasar dan sampai saat ini sudah tersertap lebih dari 17 ribu ton.
Untuk operasi pasar, Djoni mengaku menggandeng 228 pedagang di sejumlah pasar tradisional di Jateng. "Operasi pasar yang dilakukan Bulog dilaksanakan, di pasar tradisonal pencatatan BPS maupun non pencatatan BPS, pemukiman penduduk, Rumah Pangan Kita (RPK)," kata dia.
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, salah satunya di Pasar Rasamala Banyumanik, harga beras kualitas standar sebesar Rp12 ribu/kg, sementara beras medium Rp13 ribu/kg. Untuk harga beras premim seperti Mentik Wangi mencapai Rp14 ribu/kg.
Salah satu pedagang Suyati mengaku, kenaikan harga beras sudah terjadi sejak akhir Desember dan terus mengalami kenaikan hingga saat ini. Sebagai pedagang dia mengaku, tidak dapat berbuat banyak karena pihaknya sudah membeli dari distributor dengan harga tinggi.
Dia mengaku, sebelumnya harga beras kualitas standar hanya Rp9 ribu sampai Rp10 ribu/kg. Sementara untuk beras kualitas premium Rp11.000 sampai Rp11.500/kg.
Dengan naiknya harga beras, Suyati mengaku omzetnya mengalami penurunan, karena banyak masyarakat urung membeli beras, setelah mengetahui harganya yang terlalu tinggi. Kalaupun membeli beras, jumlahnya pun dikurangi.
"Banyak yang tanya, harga beras berapa, setelah dikasih tahu harganya Rp13 ribu/kg, banyak pembeli yang akhirnya membeli hanya satu atau dua kilo saja," katanya, Semarang, Senin (15/1/2018).
Sementara itu, di pasar Peterongan harga beras jenis C4 saat ini dijual Rp13 ribu/kg dari sebelumnya Rp10 ribu/kg. Harga tersebut sudah berlaku sejak dua pekan terakhir.
Sedangkan di Pasar Gayamsari, untuk beras jenis Raja lele dihargai Rp13.500 dan C4 Super berada di kisaran Rp12 ribu/kg. Kebanyakan pedagang ini mengaku jika stok beras yang menipis akibat banyaknya petani yang gagal panen dan banyak petani belum panen.
Para pedagang pun setuju jika pemeritah mendatangkan beras dari luar negari, agar pasokan beras menjadi stabil dan harga bisa kembali turun, karena dengan harga sekarang ini cukup memberatkan masyarakat.
Terpisah, Kepala Perum Bulog Divre Jateng, Djoni Nur Ashari mengatakan, untuk Januari sudah menyiapkan 30 ribu ton beras untuk operasi pasar dan sampai saat ini sudah tersertap lebih dari 17 ribu ton.
Untuk operasi pasar, Djoni mengaku menggandeng 228 pedagang di sejumlah pasar tradisional di Jateng. "Operasi pasar yang dilakukan Bulog dilaksanakan, di pasar tradisonal pencatatan BPS maupun non pencatatan BPS, pemukiman penduduk, Rumah Pangan Kita (RPK)," kata dia.
(izz)