Aerocity Bandara Internasional Kertajati Mulai Digarap
A
A
A
BANDUNG - PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) mulai menggarap aerocity di kawasan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka, seiring dengan hampir rampungnya pembangunan bandara tersebut.
PT BIJB menggandeng PT Wijaya Karya Tbk (Wika) dalam pengembangan kawasan penyangga bandara tersebut. Kerja sama pengembangan aerocity ditandai dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara PT BIJB Aerocity Development (PT BIJB AD) dengan PT Wika di Bandung, Senin (15/1/2018).
"Dengan mengusung konsep aerotropolis, Aerocity Bandara Kertajati ke depannya diprediksi akan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, khususnya di kawasan utara dan timur Jawa Barat," ungkap Direktur PT BIJB AD Alfiansyah.
Aerocity Bandara Kertajati terletak sekitar 2 kilometer dari lokasi bandara. Dengan luas mencapai 3.480 hektare (ha) atau dua kali lipat luas bandara, Aerocity Bandara Kertajati akan terbagi ke dalam enam kluster.
Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra memaparkan, enam kluster Aerocity Bandara Kertajati tersebut, yakni logistic park seluas 429 ha, creative and technology center 544 ha, energy center 126 ha, busines park 672 ha, aerospace park 335 ha, dan sisanya residential park.
Menurut Virda, kehadiran logistic hub di kawasan Bandara Kertajati akan meningkatkan akselerasi tumbuhnya kawasan baru dalam pengembangan bisnis jangka panjang. "Di dunia ini kan sedikit yang menjadikan airport sebagai pusat logistik. Sementara era sekarang, eranya distribusi barang lewat moda transportasi udara karena butuh kecepatan," jelas Virda.
Lebih jauh Virda mengatakan, hingga Desember 2017 lalu, progres pembangunan Bandara Kertajati sudah mencapai 85%. Dia yakin, pembangunan Bandara Kertajati akan rampung sesuai target Juni 2018 mendatang.
Salah satu tantangan lain yang kini tengah dihadapi, kata Virda, adalah mewujudkan Bandara Kertajati sebagai bandara pemberangkatan calon jamaah haji tahun ini. Untuk bisa memberangkatkan jamaah haji, Bandara Kertajati harus memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 3.000 meter sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti pesawat Boeing 777. Panjang runway yang sudah terbangun saat ini baru 2.500 meter.
"Pemberangkatan haji Jawa Barat itu kalau gak salah dimulai 18 Juli 2018. Jadi, harusnya sudah mulai dibangun Februari 2018," katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional II PT Wika Destiawan Soewardjono mengaku bangga dipercaya PT BIJB dalam pengembangan Aerocity Bandara Kertajati. Aerocity Bandara Kertajati ini akan menjadi yang pertama di Indonesia. "Ini kebanggaan bagi kami dipercaya untuk mengembangkan aerocity. Dan ini merupakan kerja sama kedua setelah kerja sama pembangunan terminal Bandara Kertajati," sebutnya.
Sebagai BUMN, tegas dia, PT Wika berkomitmen membantu pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah dalam pembangunan insfrastruktur, termasuk di dalamnya Bandara Kertajati dan aerocity-nya.
"Berdasarkan pengalaman, kami punya keyakinan kerja sama dengan PT BIJB ini akan sangat baik dan produktif. Sehingga, kami yakin target mewujudkan Bandara Kertajati ini pun segera terlaksana," tegasnya.
PT BIJB menggandeng PT Wijaya Karya Tbk (Wika) dalam pengembangan kawasan penyangga bandara tersebut. Kerja sama pengembangan aerocity ditandai dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara PT BIJB Aerocity Development (PT BIJB AD) dengan PT Wika di Bandung, Senin (15/1/2018).
"Dengan mengusung konsep aerotropolis, Aerocity Bandara Kertajati ke depannya diprediksi akan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, khususnya di kawasan utara dan timur Jawa Barat," ungkap Direktur PT BIJB AD Alfiansyah.
Aerocity Bandara Kertajati terletak sekitar 2 kilometer dari lokasi bandara. Dengan luas mencapai 3.480 hektare (ha) atau dua kali lipat luas bandara, Aerocity Bandara Kertajati akan terbagi ke dalam enam kluster.
Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra memaparkan, enam kluster Aerocity Bandara Kertajati tersebut, yakni logistic park seluas 429 ha, creative and technology center 544 ha, energy center 126 ha, busines park 672 ha, aerospace park 335 ha, dan sisanya residential park.
Menurut Virda, kehadiran logistic hub di kawasan Bandara Kertajati akan meningkatkan akselerasi tumbuhnya kawasan baru dalam pengembangan bisnis jangka panjang. "Di dunia ini kan sedikit yang menjadikan airport sebagai pusat logistik. Sementara era sekarang, eranya distribusi barang lewat moda transportasi udara karena butuh kecepatan," jelas Virda.
Lebih jauh Virda mengatakan, hingga Desember 2017 lalu, progres pembangunan Bandara Kertajati sudah mencapai 85%. Dia yakin, pembangunan Bandara Kertajati akan rampung sesuai target Juni 2018 mendatang.
Salah satu tantangan lain yang kini tengah dihadapi, kata Virda, adalah mewujudkan Bandara Kertajati sebagai bandara pemberangkatan calon jamaah haji tahun ini. Untuk bisa memberangkatkan jamaah haji, Bandara Kertajati harus memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 3.000 meter sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti pesawat Boeing 777. Panjang runway yang sudah terbangun saat ini baru 2.500 meter.
"Pemberangkatan haji Jawa Barat itu kalau gak salah dimulai 18 Juli 2018. Jadi, harusnya sudah mulai dibangun Februari 2018," katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional II PT Wika Destiawan Soewardjono mengaku bangga dipercaya PT BIJB dalam pengembangan Aerocity Bandara Kertajati. Aerocity Bandara Kertajati ini akan menjadi yang pertama di Indonesia. "Ini kebanggaan bagi kami dipercaya untuk mengembangkan aerocity. Dan ini merupakan kerja sama kedua setelah kerja sama pembangunan terminal Bandara Kertajati," sebutnya.
Sebagai BUMN, tegas dia, PT Wika berkomitmen membantu pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah dalam pembangunan insfrastruktur, termasuk di dalamnya Bandara Kertajati dan aerocity-nya.
"Berdasarkan pengalaman, kami punya keyakinan kerja sama dengan PT BIJB ini akan sangat baik dan produktif. Sehingga, kami yakin target mewujudkan Bandara Kertajati ini pun segera terlaksana," tegasnya.
(fjo)