BUMN Perhotelan Bidik Pendapatan Rp730 Miliar

Rabu, 17 Januari 2018 - 10:59 WIB
BUMN Perhotelan Bidik...
BUMN Perhotelan Bidik Pendapatan Rp730 Miliar
A A A
JAKARTA - PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN sepanjang tahun ini membidik pendapatan sebesar Rp730 miliar atau tumbuh 12% dibanding pencapaian tahun lalu sebesar Rp637 miliar.

Direktur Utama HIN, Iswandi Said menjelaskan pada tahun ini terdapat sejumlah penyelenggaraan acara berskala internasional di Tanah Air. Di antaranya Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang dan Annual Meeting IMF-World Bank akan diselenggarakan di Bali pada akhir 2018.

"Untuk Asian Games kami menyiapkan 15.000 kamar di Jakarta dan Palembang, kami juga merekomendasikan hotel kita kepada para delegasi Annual Meeting IMF-World Bank di Bali kami memiliki 480 kamar," kata Iswandi dalam jumpa persnya di Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Dengan maraknya penyelenggaran event berskala internasional tersebut, BUMN sektor perhotelan ini optimistis bisa meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 12%. Perseroan juga berharap bisa mencetak laba sebesar Rp8,7 miliar, melonjak signifikan dibanding tahun 2017 yang membukukan kerugian sebesar Rp89,9 miliar.

"Tahun 2018 akan menjadi tahun pertumbuhan menuju lepas landas, karena perseoan diproyeksikan mampu membalikan keadaan keuangan dari sebelumnya menderita defisit menjadi laba," tuturnya.

Dia menjelaskan, pada tahun 2016-2017 manajemen melakukan transformasi perusahaan agar bisa keluar dari keterpurukan dengan melakukan revitalisasi hotel dan perbaikan kualitas layanan.

"Bisnis inti HIN adalah jasa perhotelan. Jadi kita harus konsisten untuk memperbaiki infrastruktur mulai dari hotel, layanan dan sumber daya manusia," imbuh Iswandi.

Saat ini, Hotel Indonesia Group mengelola 43 hotel yang terdiri dari atas 14 Hotel Indonesia Natour, tujuh hotel Patra Jasa (anak perusahaan Pertamina), tujuh hotel Aero Wisata (anak perusahaan Garuda Indonesia).
Selanjutnya, sembilan hotel milik Pegadaian (Pesonna Hotels), satu hotel milik Taman Wisata Candi (Manohara Hotel Borobudur) dan lima hotel milik PT Jakarta Tourisindo.

Transformasi yang dilaksanakan perusahaan juga dikaitkan dengan program sinergi antar BUMN yang dicanangkan Kementerian BUMN. Di mana, semua perusahaan milik negara diarahkan untuk saling bekerja sama.

"Kita harus mampu mengubah citra hotel BUMN yang sebelumnya terkesan gelap, kuno dan layanan di bawah standar, menjadi berkualitas skala internasional. Tidak ada lagi yang bilang kamar kumuh, handuk berwarna cokelat. Sekarang pastinya handuk putih bersih layaknya hotel kualitas internasional," tutupnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0762 seconds (0.1#10.140)