April, Pelabuhan Kuala Tanjung Ditargetkan Sudah Operasional
A
A
A
BATUBARA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung selesai pada bulan Maret 2018. Dengan begitu, diperkirakan bulan April pelabuhan tersebut sudah dapat beroperasi.
Pelabuhan yang juga didukung dengan moda kereta api yang terintegrasi ini diharapkan dapat menarik investor sebanyak-banyaknya.
"Untuk jalur kereta api mungkin akan selesai akhir tahun ini, bersamaan dengan itu Pelabuhan Kuala Tanjung juga akan selesai bulan Maret, sehingga April sudah berjalan. Untuk sementara, pelabuhan ini akan di-support dengan jalur jalan raya melalui jalan tol," ujar Menhub saat meninjau perkambangan pembangunan jalur KA dan Pelabuhan Kuala Tanjung, Rabu (17/1/2018).
Menhub mengatakan, sejauh ini pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tidak mengalami kendala apapun. Budi optimistis keberadaan pelabuhan ini akan menarik banyak investor, dengan dukungan sistem transportasi yang terintegrasi. "Selama ini pelabuhan-pelabuhan Singapura dan Port Klang yang digunakan, nanti bisa pindah ke sini,” kata Budi.
Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi berharap Pelabuhan Kuala Tanjung dapat pusat industri menjadi kebangaan masyarakat Sumut. "Kalau kita lihat ini tinggal pembenahan sedikit, kita harapkan pelabuhan ini dapat menjadi pusat industri, apalagi nanti akan dikaitkan ada zona industri seluas 3.000 hektare, tentunya ini akan menjadi anugerah bagi Sumut," tandasnya.
Rencananya, pengembangan hingga tahun 2040 akan menjadikan pelabuhan ini mampu menampung peti kemas hingga 7,2 juta teus, CPO 4,3 juta ton dan CK dan GC 4 juta ton. Selain itu, terdapat rencana pengembangan untuk menampung kapal curah cair maksimum 50.000 DWT, kapal peti kemas maksimum 60.000 DWT, pompa 250 ton/jam (8 unit) dan storage tank 110.000 ton. Pelabuhan ini juga akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
Pelabuhan yang juga didukung dengan moda kereta api yang terintegrasi ini diharapkan dapat menarik investor sebanyak-banyaknya.
"Untuk jalur kereta api mungkin akan selesai akhir tahun ini, bersamaan dengan itu Pelabuhan Kuala Tanjung juga akan selesai bulan Maret, sehingga April sudah berjalan. Untuk sementara, pelabuhan ini akan di-support dengan jalur jalan raya melalui jalan tol," ujar Menhub saat meninjau perkambangan pembangunan jalur KA dan Pelabuhan Kuala Tanjung, Rabu (17/1/2018).
Menhub mengatakan, sejauh ini pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tidak mengalami kendala apapun. Budi optimistis keberadaan pelabuhan ini akan menarik banyak investor, dengan dukungan sistem transportasi yang terintegrasi. "Selama ini pelabuhan-pelabuhan Singapura dan Port Klang yang digunakan, nanti bisa pindah ke sini,” kata Budi.
Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi berharap Pelabuhan Kuala Tanjung dapat pusat industri menjadi kebangaan masyarakat Sumut. "Kalau kita lihat ini tinggal pembenahan sedikit, kita harapkan pelabuhan ini dapat menjadi pusat industri, apalagi nanti akan dikaitkan ada zona industri seluas 3.000 hektare, tentunya ini akan menjadi anugerah bagi Sumut," tandasnya.
Rencananya, pengembangan hingga tahun 2040 akan menjadikan pelabuhan ini mampu menampung peti kemas hingga 7,2 juta teus, CPO 4,3 juta ton dan CK dan GC 4 juta ton. Selain itu, terdapat rencana pengembangan untuk menampung kapal curah cair maksimum 50.000 DWT, kapal peti kemas maksimum 60.000 DWT, pompa 250 ton/jam (8 unit) dan storage tank 110.000 ton. Pelabuhan ini juga akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
(fjo)