Wang Wei, Miliuner Paling Low Profile
A
A
A
TIBA-tiba saja nama Wang Wei mendunia. Pria berusia 47 tahun tersebut memiliki kekayaan hingga USD27,5 miliar, menjadi orang terkaya ketiga di China. Kuncinya, ada pada jasa logistik, e-commerce, dan pertumbuhan ekonomi di China.
Wajar jika Anda tidak mengenal Wang Wei. Bahkan mungkin perusahaan yang ia didirikan: SF Express. Wajar karena Wang Wei sendiri memang orang yang sangat tertutup dan tidak terlalu suka sorotan media. Jangan bandingkan Wei dengan kemampuan bicara dan marketing Jack Ma, pendiri dan chairman Alibaba itu. Begitu pun SF Express yang kalah populer dengan Tencent, Alibaba, serta banyak startup raksasa asal Tiongkok lainnya.
Walau tidak terlalu populer dan sangat low profile, tapi SF Express memegang kunci di industri e-commerce Tiongkok. Inilah perusahaan yang bisa disebut membosankan, tapi justru sangat penting. Begitu pentingnya, berkat meledaknya ekonomi dan pasar e-commerce di China, setelah melantai di bursa saham pada Februari 2017, kapitalisasi pasar SF Express melonjak ke angka USD38 miliar. Sebagai perbandingan, FedEx yang didirikan pada 1971 dengan layanan yang telah mendunia, memiliki kapitalisasi pasar USD51 miliar. Di awal 2018, valuasi SF Express sudah mencapai USD42,6 miliar.
Dan karena kepemilikan saham Wang Wei sendiri di SF Express mencapai 68 persen, maka secara mendadak ia menjadi salah satu orang terkaya di China. Pada awal 2017, Wei menjadi orang terkaya kedua di China dengan kekayaan mencapai USD28,7 miliar, melampaui Jack Ma dan Pony Ma, yang mendirikan Tencent.
Siapa Wang Wei?
Walau kalah populer dibanding dengan Jack Ma di ranah media dan industri teknologi dunia, perlahan cerita tentang Wang Wei mulai tersebar. Cerita yang sangat menarik dan penuh inspirasi tentang seorang pria yang menjadi raja logistik di China.
Wang Wei adalah putra seorang penerjemah Rusia untuk Tentara Pembebasan Rakyat China dan ibu seorang guru universitas. Ia lahir pada 1971 di Shanghai dan pindah ke Hong Kong saat kecil. Setelah bekerja mengikuti pamannya di perusahaan percetakan, ia merintis jadi pengusaha lewat jasa pengiriman paket melintasi perbatasan Shenzhen di Cina selatan dan Hong Kong. Karena banyaknya pabrik yang di dirikan di provinsi Guangdong, Wei melihat adanya kebutuhan pengiriman barang antara Hong Kong dan China.
Dia mendirikan Shunfeng (SF) Express pada 1993 dengan pinjaman USD13.000 dari ayahnya. SF Express dimulai hanya dengan 6 orang, termasuk dirinya. Saat itu Wei baru berusia 22 tahun. Seperti halnya Uber, Grab, dan Airbnb saat ini, bisnis Wei saat itu termasuk disruptif dan berada di grey area karena belum ada regulasi dari pemerintah hingga hingga 2009. Bisnis Wei menantang langsung kantor pos di Tiongkok yang saat itu tidak memadai.
“Ketika SF mulai mengirimkan paket pada 1990an, bisnis itu masih ilegal yang disebut ‘pengiriman hitam’,” kenang Wang kepada People’s Daily pada 2011. Wawancara itu adalah satu-satunya wawancara publik yang dia berikan dalam 20 tahun. “Sesuai peraturan, kami akan didenda jika operasi kami tertangkap petugas pos, jadi kami harus menangani paket dengan sembunyi,” ungkapnya. Begitulah tekad Wang untuk tetap low profile.
Wajar jika Anda tidak mengenal Wang Wei. Bahkan mungkin perusahaan yang ia didirikan: SF Express. Wajar karena Wang Wei sendiri memang orang yang sangat tertutup dan tidak terlalu suka sorotan media. Jangan bandingkan Wei dengan kemampuan bicara dan marketing Jack Ma, pendiri dan chairman Alibaba itu. Begitu pun SF Express yang kalah populer dengan Tencent, Alibaba, serta banyak startup raksasa asal Tiongkok lainnya.
Walau tidak terlalu populer dan sangat low profile, tapi SF Express memegang kunci di industri e-commerce Tiongkok. Inilah perusahaan yang bisa disebut membosankan, tapi justru sangat penting. Begitu pentingnya, berkat meledaknya ekonomi dan pasar e-commerce di China, setelah melantai di bursa saham pada Februari 2017, kapitalisasi pasar SF Express melonjak ke angka USD38 miliar. Sebagai perbandingan, FedEx yang didirikan pada 1971 dengan layanan yang telah mendunia, memiliki kapitalisasi pasar USD51 miliar. Di awal 2018, valuasi SF Express sudah mencapai USD42,6 miliar.
Dan karena kepemilikan saham Wang Wei sendiri di SF Express mencapai 68 persen, maka secara mendadak ia menjadi salah satu orang terkaya di China. Pada awal 2017, Wei menjadi orang terkaya kedua di China dengan kekayaan mencapai USD28,7 miliar, melampaui Jack Ma dan Pony Ma, yang mendirikan Tencent.
Siapa Wang Wei?
Walau kalah populer dibanding dengan Jack Ma di ranah media dan industri teknologi dunia, perlahan cerita tentang Wang Wei mulai tersebar. Cerita yang sangat menarik dan penuh inspirasi tentang seorang pria yang menjadi raja logistik di China.
Wang Wei adalah putra seorang penerjemah Rusia untuk Tentara Pembebasan Rakyat China dan ibu seorang guru universitas. Ia lahir pada 1971 di Shanghai dan pindah ke Hong Kong saat kecil. Setelah bekerja mengikuti pamannya di perusahaan percetakan, ia merintis jadi pengusaha lewat jasa pengiriman paket melintasi perbatasan Shenzhen di Cina selatan dan Hong Kong. Karena banyaknya pabrik yang di dirikan di provinsi Guangdong, Wei melihat adanya kebutuhan pengiriman barang antara Hong Kong dan China.
Dia mendirikan Shunfeng (SF) Express pada 1993 dengan pinjaman USD13.000 dari ayahnya. SF Express dimulai hanya dengan 6 orang, termasuk dirinya. Saat itu Wei baru berusia 22 tahun. Seperti halnya Uber, Grab, dan Airbnb saat ini, bisnis Wei saat itu termasuk disruptif dan berada di grey area karena belum ada regulasi dari pemerintah hingga hingga 2009. Bisnis Wei menantang langsung kantor pos di Tiongkok yang saat itu tidak memadai.
“Ketika SF mulai mengirimkan paket pada 1990an, bisnis itu masih ilegal yang disebut ‘pengiriman hitam’,” kenang Wang kepada People’s Daily pada 2011. Wawancara itu adalah satu-satunya wawancara publik yang dia berikan dalam 20 tahun. “Sesuai peraturan, kami akan didenda jika operasi kami tertangkap petugas pos, jadi kami harus menangani paket dengan sembunyi,” ungkapnya. Begitulah tekad Wang untuk tetap low profile.
(amm)