Jadi Orang Terkaya Ketiga di China, Ini Filosofi Bisnis Wang Wei
A
A
A
SELAMA beroperasi 20 tahun, Wang Wei langsung yang mengontrol 99,99 persen operasi di SF Express dan menghindari investor dari luar untuk masuk. Begitu tertutupnya SF Express terhadap orang asing, bahkan ada cerita bahwa venture capital atau investor pernah menawarkan uang USD70 ribu bagi siapa pun yang bisa men-setting makan malam dengan Wang Wei.
Tapi, mengapa Wang Wei sendiri menghindari media? Menurut Wei, ia percaya bahwa kesuksesan seseorang tidak ada hubungannya dengan bakat. Sukses berhubungan dengan melakukan hal-hal yang baik. Karena itu, memiliki banyak uang bukanlah sesuatu yang harus di banggakan, termasuk juga memiliki bakat besar. “Menjadi sukses dan menghasilkan banyak uang adalah takdir. Karena itu saya pikir orang tidak perlu menyombongkan diri terhadap pencapaian karier mereka,” ungkapnya.
Dan Wang Wei sendiri menganggap menjadi tidak terkenal berdampak besar pada bisnisnya. “Jika karyawan tidak mengenali Anda, Anda bisa menggali lebih dalam di bisnis Anda jika menemui masalah,” ungkapnya.
Pada 2013, Wei menjual 25 persen saham SF Express kepada konsorsium investor yang dipimpin oleh CITIC Capital Holdings Limited. “Saya percaya tujuan perusahaan bukanlah mencari uang. Saya ingin menciptakan platform yang membuat saya dapat mengekspresikan nilai dan pemikiran. Tujuan utama go public adalah mendapakan pendanaan yang digunakan untuk pertumbuhan perusahaan,” ungkapnya.
SF, menurut Wei, go public membuat perusahaan menjadi mesin uang yang naik turun sehingga akan mempengaruhi moral perusahaan, membuat perusahaan menjadi semakin sulit dijalankan. Selama ini, Wang Wei memang mengontrol penuh perusahaan yang sudah berdiri sejak 24 tahun silam, bahkan sebelum eBay dan Amazon eksis.
Menurut Wei, setelah IPO, nantinya keputusan kecil pun akan dilihat oleh shareholder. Ini sangat berbeda dengan apa yang telah dilakukannya selama ini.
Menguasai Pasar Tiongkok
Sebesar apapun keinginan Wei untuk tidak go public, tapi pasar berkata lain. Dalam 10 tahun terakhir, terutama dengan tumbuhnya e-commerce, pasar China berubah dengan cepat. Perusahaan logistik di China berlomba-lomba mendapatkan modal sebesar mungkin dan menggamit pasar secepat mungkin dengan strategi winner-takes-all-market.
“SF Express dan YTO (e-commerce milik Alibaba) serta jasa logistik di China dihadapkan pada profit yang semakin kecil dan kompetisi semakin sengit,” ungkap Jeffrey Towson, Professor di Peking University, Guanghua.
Kompetitor SF, ZTO Express dan YTO Express sudah terlebih dulu melantai di bursa saham. ZTO menghimpun USD1,4 miliar dengan valuasi USD12 miliar, sementara YTO memiliki valuasi USD10 miliar. Maka, untuk bisa tetap bertahan sebagai pemimpin pasar, SF Express pun ikut go public, menjadikan Wang Wei sebagai orang terkaya di China selama beberapa hari sebelum saham SF kembali turun.
Dan para analis menyebut bahwa untuk bisa tetap tumbuh, logistik China harus berekspansi ke pasar Internasional. Dengan Alibaba mengakuisisi Lazada di Asia Tenggara belum lama ini dan JD masuk ke pasar Indonesia pada 2015, bukan tidak mungkin SF akan melebarkan saya ke Asia Tenggara. Jika ya, maka perusahaan tersebut akan bersaing dengan Ninja Van dan Kerry Logistics, serta pemain global DHL dan Singpost.
Tapi, mengapa Wang Wei sendiri menghindari media? Menurut Wei, ia percaya bahwa kesuksesan seseorang tidak ada hubungannya dengan bakat. Sukses berhubungan dengan melakukan hal-hal yang baik. Karena itu, memiliki banyak uang bukanlah sesuatu yang harus di banggakan, termasuk juga memiliki bakat besar. “Menjadi sukses dan menghasilkan banyak uang adalah takdir. Karena itu saya pikir orang tidak perlu menyombongkan diri terhadap pencapaian karier mereka,” ungkapnya.
Dan Wang Wei sendiri menganggap menjadi tidak terkenal berdampak besar pada bisnisnya. “Jika karyawan tidak mengenali Anda, Anda bisa menggali lebih dalam di bisnis Anda jika menemui masalah,” ungkapnya.
Pada 2013, Wei menjual 25 persen saham SF Express kepada konsorsium investor yang dipimpin oleh CITIC Capital Holdings Limited. “Saya percaya tujuan perusahaan bukanlah mencari uang. Saya ingin menciptakan platform yang membuat saya dapat mengekspresikan nilai dan pemikiran. Tujuan utama go public adalah mendapakan pendanaan yang digunakan untuk pertumbuhan perusahaan,” ungkapnya.
SF, menurut Wei, go public membuat perusahaan menjadi mesin uang yang naik turun sehingga akan mempengaruhi moral perusahaan, membuat perusahaan menjadi semakin sulit dijalankan. Selama ini, Wang Wei memang mengontrol penuh perusahaan yang sudah berdiri sejak 24 tahun silam, bahkan sebelum eBay dan Amazon eksis.
Menurut Wei, setelah IPO, nantinya keputusan kecil pun akan dilihat oleh shareholder. Ini sangat berbeda dengan apa yang telah dilakukannya selama ini.
Menguasai Pasar Tiongkok
Sebesar apapun keinginan Wei untuk tidak go public, tapi pasar berkata lain. Dalam 10 tahun terakhir, terutama dengan tumbuhnya e-commerce, pasar China berubah dengan cepat. Perusahaan logistik di China berlomba-lomba mendapatkan modal sebesar mungkin dan menggamit pasar secepat mungkin dengan strategi winner-takes-all-market.
“SF Express dan YTO (e-commerce milik Alibaba) serta jasa logistik di China dihadapkan pada profit yang semakin kecil dan kompetisi semakin sengit,” ungkap Jeffrey Towson, Professor di Peking University, Guanghua.
Kompetitor SF, ZTO Express dan YTO Express sudah terlebih dulu melantai di bursa saham. ZTO menghimpun USD1,4 miliar dengan valuasi USD12 miliar, sementara YTO memiliki valuasi USD10 miliar. Maka, untuk bisa tetap bertahan sebagai pemimpin pasar, SF Express pun ikut go public, menjadikan Wang Wei sebagai orang terkaya di China selama beberapa hari sebelum saham SF kembali turun.
Dan para analis menyebut bahwa untuk bisa tetap tumbuh, logistik China harus berekspansi ke pasar Internasional. Dengan Alibaba mengakuisisi Lazada di Asia Tenggara belum lama ini dan JD masuk ke pasar Indonesia pada 2015, bukan tidak mungkin SF akan melebarkan saya ke Asia Tenggara. Jika ya, maka perusahaan tersebut akan bersaing dengan Ninja Van dan Kerry Logistics, serta pemain global DHL dan Singpost.
(amm)