Capai Rekor, Ekspor Jepang Naik Berturut-turut dalam 13 Bulan

Rabu, 24 Januari 2018 - 11:36 WIB
Capai Rekor, Ekspor Jepang Naik Berturut-turut dalam 13 Bulan
Capai Rekor, Ekspor Jepang Naik Berturut-turut dalam 13 Bulan
A A A
TOKYO - Ekspor Jepang ke China dan Asia mencapai tingkat rekor saat pengiriman naik untuk bulan ke 13 berturut-turut pada Desember dan pertumbuhan manufaktur mencapai level tertinggi dalam empat tahun pada Januari.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/1/2018), Departemen Keuangan (Depkeu) setempat mengatakan, ekspor pada Desember 2017 naik 9,3% dari tahun sebelumnya, versus kenaikan 10,1% yang diprediksi para ekonom dan mengikuti kenaikan 16,2% pada November.

Sebuah survei pada hari ini menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur Jepang meningkat pada Januari dengan laju tercepat dalam hampir empat tahun, melaporkan tingkat produksi dan lapangan kerja yang solid.

Data hari ini muncul setelah Bank of Japan optimis atas ekspektasi inflasi yang lebih optimis, menunjukkan keyakinannya bahwa pemulihan yang menguat akan secara bertahap mendorong pertumbuhan pada target 2%.

Dengan nilai ekspor mencapai 7,3 triliun yen (USD66,27 miliar) pada Desember, jumlah terbesar sejak September 2008 ketika krisis keuangan global terakhir meletus.

Pembuat kebijakan berharap permintaan eksternal yang kuat untuk barang-barang Jepang dapat membantu memicu siklus investasi bisnis, belanja konsumen dan pertumbuhan ekonomi Jepang, sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia.

"Kami masih berpikir bahwa perdagangan bersih mendukung pertumbuhan PDB kuartal lalu, karena volume ekspor cenderung melampaui impor," kata Marcel Thieliant, ekonom senior Jepang di Capital Economics.

"Mengingat bahwa belanja konsumen rebound pada kuartal terakhir, hasilnya adalah PDB seharusnya mencatat kenaikan kuat kuartal terakhir," imbuh dia

Ekspor ke China, mitra dagang terbesar Jepang, naik 15,8% dari tahun ke tahun pada Desember yang dipimpin oleh peralatan produksi semikonduktor dan komponen elektronik, mencapai rekor 1,5 triliun yen.

Pengiriman ke Asia secara keseluruhan, yang mencakup lebih dari setengah ekspor Jepang, tumbuh 9,9% pada tahun lalu, dipimpin oleh peralatan manufaktur semikonduktor China yang terikat dan bagian telepon seluler dan pengiriman baja ke Taiwan, mencapai rekor dengan nilai 4,1 triliun yen.

Data tersebut saat Tokyo dan Washington memulai perundingan perdagangan tingkat tinggi pekan ini, menempatkan fokus pada surplus perdagangan Jepang setelah Amerika Serikat memberlakukan tarif pada mesin cuci Korea Selatan dan panel surya China.

Sebelas negara yang bertujuan untuk membentuk pakta perdagangan Asia-Pasifik setelah Amerika Serikat menarik diri dari versi sebelumnya akan menandatangani sebuah kesepakatan di Chile pada Maret, sebuah kemenangan besar bagi Tokyo yang mendorong kerangka kerja perdagangan multilateral dan bukan bilateral.

Data perdagangan Rabu menunjukkan ekspor ke Amerika Serikat naik 3,0% hingga Desember, yang dipimpin oleh mesin konstruksi dan pertambangan dan baja, menyusul kenaikan 13,0% pada bulan sebelumnya.

Surplus perdagangan Jepang dengan Amerika Serikat turun 1,0% pada Desember menjadi 712 miliar yen, mencatat penurunan pertama dalam enam bulan. Total ekspor 2017 tumbuh 11,8% dari tahun sebelumnya menjadi 78,3 triliun yen, dipimpin oleh permintaan Korea Selatan untuk peralatan produksi semikonduktor, pengiriman mobil dan ekspor baja AS ke Taiwan.

Ekspor terikat AS naik 6,8% menjadi 15,1 triliun yen pada 2017, dipimpin oleh ekspro mobil dan suku cadang mobil, membawa surplus perdagangan Jepang dengan Amerika Serikat mencapai 7 triliun yen.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6959 seconds (0.1#10.140)