Wall Street Melemah Tertekan Turunnya Saham Teknologi
A
A
A
NEW YORK - Bursa Amerika Serikat alias Wall Street pada Rabu waktu setempat ditutup sebagian besar lebih rendah karena menurunnya saham teknologi. Melansir CNBC, Kamis (25/1/2018), indeks S&P 500 selesai di bawah garis datar dengan turun 0,5% ke 2.837,54, karena saham teknologi turun 0,9%.
Sementara itu, Nasdaq berkurang 0,6% menjadi 7.415,06. Hal ini disebabkan saham Apple yang turun 1,6% setelah analis Bernstein Toni Sacconaghi memperkirakan pertumbuhan penjualan iPhone bisa melemah pada musim semi ini. Saham Facebook, Amazon, dan Alphabet--induk Google--juga diperdagangkan lebih rendah.
Namun, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 41,31 poin menjadi 26.252,12. Meski melemah dua hari belakangan, ekuitas pada awal tahun 2018 ini tergolong kuat. Indeks utama naik sekitar 6% selama Januari 2018 berkat pendapatan yang kuat dan tingkat pajak perusahaan yang lebih rendah membantu menjaga optimisme ekonomi.
Hanya saja belakangan pasca government shutdown, kekhawatiran akan kebijakan proteksionisme AS yang lebih lanjut membuat investor cemas. Sebelumnya pada hari Rabu, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross menyarankan agar Amerika Serikat siap memasuki perang dagang.
Sementara itu, Nasdaq berkurang 0,6% menjadi 7.415,06. Hal ini disebabkan saham Apple yang turun 1,6% setelah analis Bernstein Toni Sacconaghi memperkirakan pertumbuhan penjualan iPhone bisa melemah pada musim semi ini. Saham Facebook, Amazon, dan Alphabet--induk Google--juga diperdagangkan lebih rendah.
Namun, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 41,31 poin menjadi 26.252,12. Meski melemah dua hari belakangan, ekuitas pada awal tahun 2018 ini tergolong kuat. Indeks utama naik sekitar 6% selama Januari 2018 berkat pendapatan yang kuat dan tingkat pajak perusahaan yang lebih rendah membantu menjaga optimisme ekonomi.
Hanya saja belakangan pasca government shutdown, kekhawatiran akan kebijakan proteksionisme AS yang lebih lanjut membuat investor cemas. Sebelumnya pada hari Rabu, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross menyarankan agar Amerika Serikat siap memasuki perang dagang.
(ven)