Laju Rupiah Diprediksi Sulit Keluar dari Zona Merah
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah diperkirakan kembali melemah terimbas pada potensi kenaikan laju dolar Amerika Serikat (USD). Pergerakan laju USD yang berbalik menguat dapat membuat pergerakan sejumlah mata uang Asia, termasuk IDR berbalik melemah.
Meski demikian, laju rupiah akan berada di atas target support Rp13.443/USD yang kemungkinan aksi jual rupiah yang masih terbatas. "Diharapkan penguatan USD tidak terlalu signifikan sehingga tidak membuat laju rupiah melemah lebih dalam," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.435/USD dan resisten Rp13.405/USD. Pasca menguat, laju rupiah kemarin berbalik melemah seiring dengan meningkatnya laju USD terhadap beberapa mata uang.
Permintaan akan USD kembali meningkat setelah The Fed alias Bank Sentral AS dalam pertemuannya mengatakan adanya potensi kenaikan inflasi seiring membaiknya perekonomian AS. Sementara itu suku bunga acuan AS alias Fed rate diputuskan tak berubah, meski berpeluang kembali naik tahun ini.
"Meski demikian, dalam pertemuan tersebut The Fed juga mempertahankan tingkat suku bunganya. Adanya rilis inflasi yang sesuai dengan ekspektasi pasar tampaknya kurang kuat mempertahankan laju rupiah di zona hijau seiring sudah ter- price in kan," pungkasnya.
Meski demikian, laju rupiah akan berada di atas target support Rp13.443/USD yang kemungkinan aksi jual rupiah yang masih terbatas. "Diharapkan penguatan USD tidak terlalu signifikan sehingga tidak membuat laju rupiah melemah lebih dalam," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.435/USD dan resisten Rp13.405/USD. Pasca menguat, laju rupiah kemarin berbalik melemah seiring dengan meningkatnya laju USD terhadap beberapa mata uang.
Permintaan akan USD kembali meningkat setelah The Fed alias Bank Sentral AS dalam pertemuannya mengatakan adanya potensi kenaikan inflasi seiring membaiknya perekonomian AS. Sementara itu suku bunga acuan AS alias Fed rate diputuskan tak berubah, meski berpeluang kembali naik tahun ini.
"Meski demikian, dalam pertemuan tersebut The Fed juga mempertahankan tingkat suku bunganya. Adanya rilis inflasi yang sesuai dengan ekspektasi pasar tampaknya kurang kuat mempertahankan laju rupiah di zona hijau seiring sudah ter- price in kan," pungkasnya.
(akr)