Rifan Financindo Berjangka Optimistis Cetak Rekor Baru di 2018
A
A
A
JAKARTA - Mengawali tahun 2018, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) menyelenggarakan kick off meeting strategi dan rencana bisnis usaha perusahaan di tahun 2018. Mengusung tema 'Rifan Semi Military Experience To Breal The Highest Record', kegiatan yang berlangsung di kawasan Citeureup Bogor diikuti oleh 120 karyawan RFB yang terdiri dari manager, leader, kepala divisi dan kepala cabang diajak untuk mengikuti pelatihan semi militer yang dilatih langsung oleh anggota Marinir.
Hadir dalam kegiatan ini Direktur Utama RFB Ovide Decroli dan Chief Business Officer RFB Teddy Prasetya selaku manajemen RFB, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus Lumintang, Direktur BBJ Donny Raymond dan Plt Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Fajar Wibhiyadi.
Manajemen RFB menyampaikan tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kedisiplinan, rasa tanggung jawab dan kekompakan tim yang nanti dapat diaplikasikan saat bekerja, sehingga semangat dan strategi bisnis perusahaan dapat optimal dijalankan. Dalam kesempatan ini manajemen RFB juga memaparkan kinerja bisnis perusahaan yang tumbuh pesat di tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016, serta rencana strategis dan optimisme ekspansi bisnis usaha di tahun 2018.
PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) perusahaan pialang berjangka yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK) yang telah mendapatkan ijin dari tahun 2000. Bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI), RFB secara aktif pada tahun 2017 telah menyelenggarakan serangkaian edukasi dan sosialisasi di 5 kota yakni Pekanbaru, Medan, Palembang, Semarang dan Surabaya untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri PBK di Indonesia.
Chief Business Officer RFB Teddy Prasetya mengungkapkan bahwa selain strategi perusahaan untuk menggenjot pertumbuhan bisnis, kegiatan sosialisasi dan edukasi RFB yang dilakukan bersama BBJ dan KBI juga berpengaruh positf mendukung perkembangan usaha RFB di tahun 2017. Kinerja RFB di tahun 2017 menurut Teddy sangat menggembirakan dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun 2016.
"Secara nasional pertumbuhan jumlah nasabah baru RFB meningkat sebesar 30.42% atau bertambah sebanyak 2122, sehingga saat ini jumlah nasabah RFB telah mencapai lebih dari 10.000 nasabah. Dari data volume transaksi, RFB mencatat total transaksi sebanyak 610.326 lot selama tahun 2017 atau tumbuh sebesar 50,51% dibandingkan tahun 2016," ungkapnya dalam keterangan resmi di Jakarta.
Lebih lanjut Ia menambahkan walaupun secara rinci transaksi di produk bilateral atau SPA masih memberikan kontribusi lebih besar yaitu sebanyak 489.370 lot dibandingkan produk multilateral yang sebanyak 120.956 lot. Pertumbuhan volume transaksi terbesar terjadi di transaksi multilateral yaitu sebesar 191% dibandingkan pertumbuhan di bilateral yg hanya 34 %
Teddy mengungkapkan bahwa pencapaian kinerja tahun 2017 hampir menyamai rekor pencapaian tertinggi RFB sebelumnya yaitu pada tahun 2011. Pada tahun 2011 RFB mampu menambah 2.156 nasabah baru dan sepanjang tahun tersebut RFB mampu mencapai total transaksi sekitar 700 ribu lot atau hampir 10% dari total volume transaksi di BBJ yang sebanyak 7,5 juta lot di tahun 2011.
Dengan pencapaian tahun 2017 ini Teddy optimis bahwa tahun 2018 RFB akan mampu melampaui rekor kinerja tahun 2011. Di tahun 2018 ini RFB menargetkan penambahan paling tidak 3000 nasabah baru dan total volume transaksi dapat melampaui 1 juta lot dalam satu tahun.
Target penambahan 3000 nasabah baru dan total volume transaksi 1 juta lot di tahun 2018 menurut Teddy cukup realistis. Beberapa rencana strategis yang akan dilakukan RFB di tahun 2018 antara lain adalah pembukaan cabang baru di Yogyakarta, serta rencana akuisisi kantor Bestprofit Futures di Malang dan Solid Gold Berjangka di Makassar.
“Penambahan nasabah dari cabang RFB Jakarta dan Palembang sepanjang tahun 2017 adalah sebanyak 1.038 nasabah, atau hampir 49% dari total nasabah baru RFB tahun 2017. Khusus dari Palembang sendiri tahun 2017 bertambah 399 nasabah, ini setara dengan kenaikan sebesar 120% bila dibandingkan dengan penambahan 181 nasabah baru di tahun 2016. Sementara pencapaian terbaik diraih oleh kantor pusat RFB di Axa Tower Jakarta dengan penambahan 430 nasabah baru dan volume transaksi mencapai 161.096 lot atau tumbuh sebesar 35,71% dibanding tahun 2016”, ungkap Teddy.
Terang dia pembukaan cabang baru di Yogyakarta dapat menggenjot potensi bisnis RFB di wilayah Jawa Tengah dan DIY, juga dengan lebih mengoptimalkan lagi cabang Solo dan Semarang. Demikian juga dengan Malang dan Makassar yang diharapkan dapat mendukung rencana ekspansi RFB, terutama ke wilayah timur Indonesia.
Nilai investasi yang disiapkan untuk menambah 1 kantor cabang baru dan mengakuisisi 2 perusahaan pialang sebut teddy, masing-masing di kisaran Rp5 miliar. Sementara volume transaksi di setiap kantor cabang baru ditargetkan sebesar 50 ribu lot dan kantor cabang lama 100 ribu lot.
Sejalan dengan optimisme RFB dalam menghadapi tahun 2018, Direktur Utama BBJ, Stephanus Paulus Lumintang menyampaikan optimisme BBJ untuk tahun 2018 yang tercermin pada target-target yang dicanangkan. Tahun 2018 BBJ akan mengeluarkan tiga kontrak baru yaitu gula kristal rafinasi, kontrak karet berjangka dan gold syariah.
“Tahun 2017 lalu volume perdagangan multilateral di BBJ meningkat sebesar 23,57 persen, lebih tinggi dari target yang ditetapkan yaitu 8%. Dengan adanya 3 kontrak baru, kami menargetkan tahun 2018 untuk volume transaksi perdagangan multilateral meningkat sebesar 15% dan untuk perdagangan bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) ditargetkan naik sebesar 10%," pungkas Paulus
Hadir dalam kegiatan ini Direktur Utama RFB Ovide Decroli dan Chief Business Officer RFB Teddy Prasetya selaku manajemen RFB, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus Lumintang, Direktur BBJ Donny Raymond dan Plt Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Fajar Wibhiyadi.
Manajemen RFB menyampaikan tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kedisiplinan, rasa tanggung jawab dan kekompakan tim yang nanti dapat diaplikasikan saat bekerja, sehingga semangat dan strategi bisnis perusahaan dapat optimal dijalankan. Dalam kesempatan ini manajemen RFB juga memaparkan kinerja bisnis perusahaan yang tumbuh pesat di tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016, serta rencana strategis dan optimisme ekspansi bisnis usaha di tahun 2018.
PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) perusahaan pialang berjangka yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK) yang telah mendapatkan ijin dari tahun 2000. Bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI), RFB secara aktif pada tahun 2017 telah menyelenggarakan serangkaian edukasi dan sosialisasi di 5 kota yakni Pekanbaru, Medan, Palembang, Semarang dan Surabaya untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri PBK di Indonesia.
Chief Business Officer RFB Teddy Prasetya mengungkapkan bahwa selain strategi perusahaan untuk menggenjot pertumbuhan bisnis, kegiatan sosialisasi dan edukasi RFB yang dilakukan bersama BBJ dan KBI juga berpengaruh positf mendukung perkembangan usaha RFB di tahun 2017. Kinerja RFB di tahun 2017 menurut Teddy sangat menggembirakan dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun 2016.
"Secara nasional pertumbuhan jumlah nasabah baru RFB meningkat sebesar 30.42% atau bertambah sebanyak 2122, sehingga saat ini jumlah nasabah RFB telah mencapai lebih dari 10.000 nasabah. Dari data volume transaksi, RFB mencatat total transaksi sebanyak 610.326 lot selama tahun 2017 atau tumbuh sebesar 50,51% dibandingkan tahun 2016," ungkapnya dalam keterangan resmi di Jakarta.
Lebih lanjut Ia menambahkan walaupun secara rinci transaksi di produk bilateral atau SPA masih memberikan kontribusi lebih besar yaitu sebanyak 489.370 lot dibandingkan produk multilateral yang sebanyak 120.956 lot. Pertumbuhan volume transaksi terbesar terjadi di transaksi multilateral yaitu sebesar 191% dibandingkan pertumbuhan di bilateral yg hanya 34 %
Teddy mengungkapkan bahwa pencapaian kinerja tahun 2017 hampir menyamai rekor pencapaian tertinggi RFB sebelumnya yaitu pada tahun 2011. Pada tahun 2011 RFB mampu menambah 2.156 nasabah baru dan sepanjang tahun tersebut RFB mampu mencapai total transaksi sekitar 700 ribu lot atau hampir 10% dari total volume transaksi di BBJ yang sebanyak 7,5 juta lot di tahun 2011.
Dengan pencapaian tahun 2017 ini Teddy optimis bahwa tahun 2018 RFB akan mampu melampaui rekor kinerja tahun 2011. Di tahun 2018 ini RFB menargetkan penambahan paling tidak 3000 nasabah baru dan total volume transaksi dapat melampaui 1 juta lot dalam satu tahun.
Target penambahan 3000 nasabah baru dan total volume transaksi 1 juta lot di tahun 2018 menurut Teddy cukup realistis. Beberapa rencana strategis yang akan dilakukan RFB di tahun 2018 antara lain adalah pembukaan cabang baru di Yogyakarta, serta rencana akuisisi kantor Bestprofit Futures di Malang dan Solid Gold Berjangka di Makassar.
“Penambahan nasabah dari cabang RFB Jakarta dan Palembang sepanjang tahun 2017 adalah sebanyak 1.038 nasabah, atau hampir 49% dari total nasabah baru RFB tahun 2017. Khusus dari Palembang sendiri tahun 2017 bertambah 399 nasabah, ini setara dengan kenaikan sebesar 120% bila dibandingkan dengan penambahan 181 nasabah baru di tahun 2016. Sementara pencapaian terbaik diraih oleh kantor pusat RFB di Axa Tower Jakarta dengan penambahan 430 nasabah baru dan volume transaksi mencapai 161.096 lot atau tumbuh sebesar 35,71% dibanding tahun 2016”, ungkap Teddy.
Terang dia pembukaan cabang baru di Yogyakarta dapat menggenjot potensi bisnis RFB di wilayah Jawa Tengah dan DIY, juga dengan lebih mengoptimalkan lagi cabang Solo dan Semarang. Demikian juga dengan Malang dan Makassar yang diharapkan dapat mendukung rencana ekspansi RFB, terutama ke wilayah timur Indonesia.
Nilai investasi yang disiapkan untuk menambah 1 kantor cabang baru dan mengakuisisi 2 perusahaan pialang sebut teddy, masing-masing di kisaran Rp5 miliar. Sementara volume transaksi di setiap kantor cabang baru ditargetkan sebesar 50 ribu lot dan kantor cabang lama 100 ribu lot.
Sejalan dengan optimisme RFB dalam menghadapi tahun 2018, Direktur Utama BBJ, Stephanus Paulus Lumintang menyampaikan optimisme BBJ untuk tahun 2018 yang tercermin pada target-target yang dicanangkan. Tahun 2018 BBJ akan mengeluarkan tiga kontrak baru yaitu gula kristal rafinasi, kontrak karet berjangka dan gold syariah.
“Tahun 2017 lalu volume perdagangan multilateral di BBJ meningkat sebesar 23,57 persen, lebih tinggi dari target yang ditetapkan yaitu 8%. Dengan adanya 3 kontrak baru, kami menargetkan tahun 2018 untuk volume transaksi perdagangan multilateral meningkat sebesar 15% dan untuk perdagangan bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) ditargetkan naik sebesar 10%," pungkas Paulus
(akr)