Chandra Asri Groundbreaking Pabrik Polyethylene di Cilegon
A
A
A
CILEGON - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), perusahaan petrokimia terbesar dan terintegrasi di Indonesia, telah melaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) fasilitas pabrik Polyethylene (PE) yang baru, berkapasitas 400 kilotons per annum (KTA). Seremoni ini digelar di komplek petrokimia CAP di Cilegon, Banten, lokasi dimana pabrik baru akan dibangun.
Secara simbolis, groundbreaking proyek ini ditandai dengan penandatanganan spanduk komitmen oleh manajemen CAP yang diwakili oleh Presiden Direktur CAP Erwin Ciputra, dan perwakilan dari kontraktor EPC yang meliputi Direktur Toyo Engineering Corporation (Toyo-Japan) Tomohisa Abe, Presiden & CEO Toyo Engineering Korea Limited (Toyo-Korea) Toru Osanai dan Presiden Direktur PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT-Indonesia) Eiji Hosoi.
Fasilitas pabrik baru ini akan menghasilkan High Density Polyethylene (HDPE), Linear Low Density Polyethylene (LLDPE), dan Metallocene LLDPE (mLLDPE). Beberapa aplikasi produk untuk LLDPE dan HDPE antara lain adalah blown film, karung beras, mainan, tutup botol, tas belanja, peralatan rumah tangga, tali, terpal, pipa, kotak kontainer, dll.
Erwin mengungkapkan, berkembang pesatnya industri plastik dan kemasan di Indonesia mendorong CAP untuk lebih sigap mengantisipasi tingginya permintaan PE dalam negeri. "Permintaan pasar PE di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,4 juta TPA dan akan terus tumbuh seiring dengan PDB negara. Pabrik PE kami yang baru akan menjadi sumber tambahan produk PE dalam negeri sebagai substitusi impor dan mengurangi arus keluar valuta asing," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (4/2/2018).
Total biaya investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai USD350 juta. "Penyelesaian proyek ditargetkan pada akhir tahun 2019 dan diharapkan mulai beroperasi pada awal tahun 2020," pungkasnya.
Saat ini, Perseroan mengoperasikan pabrik PE berkapasitas 336KTA, oleh karena itu, pembangunan pabrik PE baru berkapasitas 400KTA ini akan meningkatkan kapasitas produksi PE CAP menjadi total 736KTA.
Secara simbolis, groundbreaking proyek ini ditandai dengan penandatanganan spanduk komitmen oleh manajemen CAP yang diwakili oleh Presiden Direktur CAP Erwin Ciputra, dan perwakilan dari kontraktor EPC yang meliputi Direktur Toyo Engineering Corporation (Toyo-Japan) Tomohisa Abe, Presiden & CEO Toyo Engineering Korea Limited (Toyo-Korea) Toru Osanai dan Presiden Direktur PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT-Indonesia) Eiji Hosoi.
Fasilitas pabrik baru ini akan menghasilkan High Density Polyethylene (HDPE), Linear Low Density Polyethylene (LLDPE), dan Metallocene LLDPE (mLLDPE). Beberapa aplikasi produk untuk LLDPE dan HDPE antara lain adalah blown film, karung beras, mainan, tutup botol, tas belanja, peralatan rumah tangga, tali, terpal, pipa, kotak kontainer, dll.
Erwin mengungkapkan, berkembang pesatnya industri plastik dan kemasan di Indonesia mendorong CAP untuk lebih sigap mengantisipasi tingginya permintaan PE dalam negeri. "Permintaan pasar PE di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,4 juta TPA dan akan terus tumbuh seiring dengan PDB negara. Pabrik PE kami yang baru akan menjadi sumber tambahan produk PE dalam negeri sebagai substitusi impor dan mengurangi arus keluar valuta asing," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (4/2/2018).
Total biaya investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai USD350 juta. "Penyelesaian proyek ditargetkan pada akhir tahun 2019 dan diharapkan mulai beroperasi pada awal tahun 2020," pungkasnya.
Saat ini, Perseroan mengoperasikan pabrik PE berkapasitas 336KTA, oleh karena itu, pembangunan pabrik PE baru berkapasitas 400KTA ini akan meningkatkan kapasitas produksi PE CAP menjadi total 736KTA.
(akr)