Menko Darmin Pede Konsumsi Rumah Tangga Membaik Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution percaya diri (pede) bahwa konsumsi rumah tangga pada tahun ini akan mengalami perbaikan. Meskipun, pada tahun lalu konsumsi rumah tangga di bawah 5% atau sekitar 4,95%.
(Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Turun, BPS Minta Pemerintah Hati-hati)
Dia mengatakan, jika ada barang yang diminati masyarakat maka ada peluang untuk konsumsi meningkat. "Tergantung juga minat konsumsi, ada hal baru mungkin membaik. Selalu terbuka, peluang terbuka membaik. Tergantung ada barang yang diminati," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (5/2/2018).
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, struktur produk domestik bruto (PDB) menurut pengeluaran pada 2017, pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai 4,95% berdasarkan laju pertumbuhan atas dasar harga konstan 2010.
Posisi ini mengalami penurunan dibanding pada 2016 yang sbesar 5,01%, namun lebih tinggi dibanding 2015 yang sebesar 4,96%. Sementara, jika dilihat berdasarkan distribusi atas dasar harga berlaku, konsumsi rumah tangga pada tahun lalu mencapai 56,13% atau turun dibanding 2016 yang sebsar 56,62% dan 2015 56,31%.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 yang sebesar 5,07% didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) yang sebesar 56,13%, diikuti pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 32,16%, dan komponen ekspor barang dan jasa sebesar 20,37%.
"Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan, komponen PKRT merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017," katanya di Gedung BPS, Jakarta, hari ini.
(Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Turun, BPS Minta Pemerintah Hati-hati)
Dia mengatakan, jika ada barang yang diminati masyarakat maka ada peluang untuk konsumsi meningkat. "Tergantung juga minat konsumsi, ada hal baru mungkin membaik. Selalu terbuka, peluang terbuka membaik. Tergantung ada barang yang diminati," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (5/2/2018).
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, struktur produk domestik bruto (PDB) menurut pengeluaran pada 2017, pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai 4,95% berdasarkan laju pertumbuhan atas dasar harga konstan 2010.
Posisi ini mengalami penurunan dibanding pada 2016 yang sbesar 5,01%, namun lebih tinggi dibanding 2015 yang sebesar 4,96%. Sementara, jika dilihat berdasarkan distribusi atas dasar harga berlaku, konsumsi rumah tangga pada tahun lalu mencapai 56,13% atau turun dibanding 2016 yang sebsar 56,62% dan 2015 56,31%.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 yang sebesar 5,07% didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) yang sebesar 56,13%, diikuti pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 32,16%, dan komponen ekspor barang dan jasa sebesar 20,37%.
"Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan, komponen PKRT merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017," katanya di Gedung BPS, Jakarta, hari ini.
(izz)