Rupiah Diperkirakan Masih Sulit Keluar dari Zona Merah
A
A
A
JAKARTA - Laju pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan kesulitan untuk keluar dari zona merah, alias akan melanjutkan pelemahan.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, masih terapresiasinya USD seiring pemulihan ekonomi AS yang menunjukan kemajuan membuat pergerakan rupiah kembali mengalami penurunan.
"Di sisi lain, sentimen dari dalam negeri yang cenderung masih positif dianggap kurang kuat mengangkat laju rupiah," kata dia di Jakarta, Jumat (9/2/2018).
Dia menuturkan, laju rupiah tertahan di atas target support Rp13.580/USD dan diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas. "Tetap waspada berbagai sentimen yang dapat memicu pelemahan kembali," imbuhnya.
Pihaknya memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak dengan kisaran support Rp13.575/USD dan resisten Rp13.515/USD.
Reza menjelaskan, masih adanya kekhawatiran meningkatnya kembali laju USD dan juga kembali meningkatnya permintaan atas USD membuat pergerakan rupiah cenderung kembali melemah.
Di sisi lain, pelemahan ini sejalan dengan komentar Bank Indonesia yang menyebutkan depresiasi nilai tukar rupiah kemarin yang menembus level Rp13.600/USD masih tergolong "dinamika normal". Karena, pelaku pasar melakukan penyesuaian untuk menghadapi kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve yang diperkirakan terjadi Maret 2018.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, masih terapresiasinya USD seiring pemulihan ekonomi AS yang menunjukan kemajuan membuat pergerakan rupiah kembali mengalami penurunan.
"Di sisi lain, sentimen dari dalam negeri yang cenderung masih positif dianggap kurang kuat mengangkat laju rupiah," kata dia di Jakarta, Jumat (9/2/2018).
Dia menuturkan, laju rupiah tertahan di atas target support Rp13.580/USD dan diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas. "Tetap waspada berbagai sentimen yang dapat memicu pelemahan kembali," imbuhnya.
Pihaknya memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak dengan kisaran support Rp13.575/USD dan resisten Rp13.515/USD.
Reza menjelaskan, masih adanya kekhawatiran meningkatnya kembali laju USD dan juga kembali meningkatnya permintaan atas USD membuat pergerakan rupiah cenderung kembali melemah.
Di sisi lain, pelemahan ini sejalan dengan komentar Bank Indonesia yang menyebutkan depresiasi nilai tukar rupiah kemarin yang menembus level Rp13.600/USD masih tergolong "dinamika normal". Karena, pelaku pasar melakukan penyesuaian untuk menghadapi kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve yang diperkirakan terjadi Maret 2018.
(izz)