Sri Mulyani Diminta DPR Jelaskan Soal Holding BUMN

Senin, 12 Februari 2018 - 16:32 WIB
Sri Mulyani Diminta...
Sri Mulyani Diminta DPR Jelaskan Soal Holding BUMN
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diminta oleh Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menjelaskan terkait holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng mengatakan, karena rapat kerja (raker) hari ini dengan Sri Mulyani, maka pihaknya belum mendapatkan penjelasan tersebut.

"Kami bermitra dengan Kementerian Keuangan akan meminta penjelasan mengenai rencana holding. Kewenangan mereka di sini sebagai pemegang saham Republik Indonesia di akte BUMN," ujarnya di Jakarta, Senin (12/2/2018).

Menurut Mekeng, DPR memanggil Sri Mulyani hari ini untuk menjelaskan persoalan holding BUMN, seperti bagaimana skemanya. "Kami mau tahu apa dasar pembentukan holding. Apakah berbentuk perusahaan baru dan negara menyetorkan uang atau penggabungan perusahaan?" katanya.

Dia menambahkan, DPR juga ingin mendengar kejelasan dari Sri Mulyani terkait sistem pengalihan saham-saham perusahaan yang akan membentuk holding. "Sahamnya diserahkan ke mana? Itu harus jelas dan dampak kepemilikan pemerintah bagaimana serta dampak pada saham minoritas akan seperti apa," pungkas Mekeng.

Sebelumnya Komisi VI DPR RI saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mempertanyakan kepada pemerintah mengenai pembentukan holding BUMN. Pembentukan holding BUMN dinilai telah mengabaikan rekomendasi dari Panja Aset yang terbentuk pada 2014 lalu.

Dimana meminta agar pemerintah menghentikan rencana pembentukan holding BUMN. Sebagai informas belum lama ini, Kementerian BUMN meresmikan pembentukan holding BUMN sektor pertambangan. Kemudian, disusul dengan rencana holding BUMN sektor migas, yang rencananya akan resmi terbentuk pada Maret 2018.
(akr)
Berita Terkait
Rapat Kerja BUMN dengan...
Rapat Kerja BUMN dengan Komisi V DPR Bahas Pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro
Holding BUMN Pangan...
Holding BUMN Pangan Ditargetkan Rampung September 2021
Misi Jadi Perusahaan...
Misi Jadi Perusahaan Kelas Dunia di 2024, Ini Strategi BKI
BUMN Jasa Survei Godok...
BUMN Jasa Survei Godok Akulturasi Anggota Holding
BUMN Dipangkas Jadi...
BUMN Dipangkas Jadi 30, Ini Perusahaan yang Bakal Dimerger
Nyaris Setahun Berdiri,...
Nyaris Setahun Berdiri, Apa Gebrakan Holding BUMN Pangan?
Berita Terkini
Beri Semangat Para Pejuang...
Beri Semangat Para Pejuang Kanker, MNC Peduli Dukung Fun Run
2 jam yang lalu
Gokil, Harga Emas Diramal...
Gokil, Harga Emas Diramal Tembus Rp2,1 Juta per Gram
3 jam yang lalu
Kena Tarif Baru Trump...
Kena Tarif Baru Trump 32%, Wamen BUMN: Tantangan Revitalisasi Industri
5 jam yang lalu
Rabu Biru Indonesia...
Rabu Biru Indonesia Gandeng Bulog Serap Gabah Petani di Sleman
6 jam yang lalu
Tarif Trump Gerus Kekayaan...
Tarif Trump Gerus Kekayaan 5 Miliarder Mode Teratas, Nomor 1 Rugi Rp547,4 T
7 jam yang lalu
KAI Layani 29,17 Juta...
KAI Layani 29,17 Juta Pelanggan Selama Masa Angkutan Lebaran 2025
7 jam yang lalu
Infografis
Respons Kemlu Soal Relokasi...
Respons Kemlu Soal Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved