Krakatau Steel dan Pelindo II Belum Sepakat Soal Akuisisi KBS
A
A
A
CILEGON - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengaku hingga saat ini belum mencapai titik temu dengan PT Pelindo II (Persero), terkait rencana akuisisi anak usaha KRAS yang bergerak di bidang pelabuhan yakni PT Krakatau Bandar Samudera (KBS). Pelindo II berniat mengakuisisi anak usaha KRAS tersebut mengingat lini bisnis perseroan sama dengan yang dijalani oleh KRAS yakni kepelabuhanan.
Direktur Utama KRAS Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengungkapkan, rencana Pelindo II untuk mengakuisisi KBS bermula pada kondisi keuangan KRAS yang bermasalah pada 2016. Menteri BUMN Rini Soemarno pun mengarahkan agar KRAS menggandeng Pelindo II untuk mengelola KBS.
"Atas arahan Bu Menteri, maka Krakatau Steel mana yang paling bagus. Oke KBS. Maka digandengkanlah perusahaaan BUMN yang bergerak di pelabuhan yaitu Pelindo II dengan KBS. Jadi alasan waktu itu adalah untuk perbaiki cashflow Krakatau Steel," katanya di Cilegon, Selasa (13/2/2018).
Awalnya, KRAS mengira Pelindo II berniat memberikan pinjaman yang bisa di-swap kepada perseroan. Namun ternyata, Pelindo II menginginkan KBS diakuisisi fan Pelindo II masuk jadi pemegang saham.
Menurutnya, ada tiga hal yang hingga saat ini belum disepakati dalam proses tersebut. Pertama, mengenai pemegang saham mayoritas apakah Pelindo II atau KRAS. Kemudian, Pelindo II dan KRAS sama-sama menginginkan untuk menjadi kontrol dari operationship KBS. Ketiga, mengenai proses konsolidasi laporan keuangan
"Pelindo menghendaki konsolidasi masuk ke Pelindo. Demikian juga KRAS menginginkan laporan keuangan dikonsolidasikan ke KRAS," imbuh dia.
Selanjutnya, posisi keuangan KRAS saat ini mulai mengalami perbaikan. Sehingga, alasan masuknya Pelindo II ke KBS yang untuk memperbaiki cashflow KRAS sudah tidak relevan lagi.
"Maka kami sampaikan, kalau kondisinya begini kami ada pilihan lain yaitu IPO. Untuk bangun KBS, bangun dermaga baru, kapasitas meningkat, membeli crane, kalau gitu IPO saja. Ini belum berakhir karena Pelindo masih ingin berada di KBS. Pelindo sudah ajukan usulan baru, dan sedang kami pelajari lagi. Bisa jadi nanti Pelindo masuk jadi strategic investor waktu IPO nanti," pungkasnya.
Direktur Utama KRAS Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengungkapkan, rencana Pelindo II untuk mengakuisisi KBS bermula pada kondisi keuangan KRAS yang bermasalah pada 2016. Menteri BUMN Rini Soemarno pun mengarahkan agar KRAS menggandeng Pelindo II untuk mengelola KBS.
"Atas arahan Bu Menteri, maka Krakatau Steel mana yang paling bagus. Oke KBS. Maka digandengkanlah perusahaaan BUMN yang bergerak di pelabuhan yaitu Pelindo II dengan KBS. Jadi alasan waktu itu adalah untuk perbaiki cashflow Krakatau Steel," katanya di Cilegon, Selasa (13/2/2018).
Awalnya, KRAS mengira Pelindo II berniat memberikan pinjaman yang bisa di-swap kepada perseroan. Namun ternyata, Pelindo II menginginkan KBS diakuisisi fan Pelindo II masuk jadi pemegang saham.
Menurutnya, ada tiga hal yang hingga saat ini belum disepakati dalam proses tersebut. Pertama, mengenai pemegang saham mayoritas apakah Pelindo II atau KRAS. Kemudian, Pelindo II dan KRAS sama-sama menginginkan untuk menjadi kontrol dari operationship KBS. Ketiga, mengenai proses konsolidasi laporan keuangan
"Pelindo menghendaki konsolidasi masuk ke Pelindo. Demikian juga KRAS menginginkan laporan keuangan dikonsolidasikan ke KRAS," imbuh dia.
Selanjutnya, posisi keuangan KRAS saat ini mulai mengalami perbaikan. Sehingga, alasan masuknya Pelindo II ke KBS yang untuk memperbaiki cashflow KRAS sudah tidak relevan lagi.
"Maka kami sampaikan, kalau kondisinya begini kami ada pilihan lain yaitu IPO. Untuk bangun KBS, bangun dermaga baru, kapasitas meningkat, membeli crane, kalau gitu IPO saja. Ini belum berakhir karena Pelindo masih ingin berada di KBS. Pelindo sudah ajukan usulan baru, dan sedang kami pelajari lagi. Bisa jadi nanti Pelindo masuk jadi strategic investor waktu IPO nanti," pungkasnya.
(akr)