AirAsia Siap Buka Rute Baru Dukung Target 17 Juta Wisman

Senin, 19 Februari 2018 - 21:04 WIB
AirAsia Siap Buka Rute Baru Dukung Target 17 Juta Wisman
AirAsia Siap Buka Rute Baru Dukung Target 17 Juta Wisman
A A A
JAKARTA - Maskapai penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) AirAsia menyatakan kesiapannya mendukung program pariwisata Indonesia yang tahun ini menargetkan kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman).

AirAsia berkomitmen membuka sejumlah rute penerbangan baru ke destinasi pariwisata prioritas serta dari originasi prioritas yang pertumbuhannya besar.

Berkaitan dengan itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mendukung usulan AirAsia dalam pengembangan bandara LCC di bandara prioritas Indonesia; Cengkareng dan Denpasar serta pengurangan pajak bandara bagi penumpang LCC dalam mendorong pertumbuhan maskapai penerbangan LCC.

"Kita akan dukung pengembangan LCC di Indonesia untuk mencapai target 17 juta wisman," tegas Menpar Arief Yahya dalam siaran pers, Senin (19/2/2018).

Menurut Menpar, bisnis turisme, transportasi dan telekomunikasi (T3) mirip dengan LCC, yaitu sama-sama bergantung pada musim, jarak, dan sensitif terhadap harga. "Makin murah meriah, makin meledak traffic-nya. Karena penerbangan murah, maka jadi affordable. Harga makin terjangkau oleh masyarakat. Masyarakat juga jadi terbiasa naik pesawat. Lihat saja di Terminal 1 Soekarno Hatta, penumpangnya banyak dan antre panjang," jelas Menpar.

Sementara, terkait usulan pengembangan terminal khusus LCC di Indonesia, CEO AirAsia Group Tony Fernandes kepada Menpar mengatakan bahwa pertumbuhan maskapai Indonesia masih kalah dibandingkan negara lain karena tidak memiliki strategi khusus untuk melayani penerbangan LCC.

Tony Fernandes memberi perbandingan (benchmark) dengan Thailand yang sekarang membuka bandara khusus LCC karena mayoritas maskapai menggunakan pesawat wide body, low cost. Tony pun menyarankan agar Terminal 2 dijadikan low cost terminal atau membuka kembali Terminal 3 lama sebagai terminal khusus maskapai LCC.

Ide utama dari terminal LCC, menurut Tony, adalah memperpendek waktu untuk transit, dan memperpanjang waktu untuk berbelanja. Hal ini diharapkan mempertinggi efektivitas waktu penerbangan sehingga bisa diperbanyak.

"Kita siap untuk mengeluarkan uang banyak, karena kita membuka rute Narita-Jakarta dan responsnya sangat bagus. Kita juga siap membuka rute penerbangan Jakarta-India," ujarnya.

Tony yakin pihaknya dapat meramaikan bandara-bandara di Indonesia. Dia mencontohkan bandara di Bandung di mana AirAsia menjadi pionir membuka jalur internasional Kuala Lumpur-Bandung, yang kemudian diikuti oleh sejumlah maskapai lain.

Mengenai usulan pengurangan pajak bandara, Tony menjelaskan hal itu perlu untuk mendorong pertumbuhan LCC, termasuk AirAsia karena 60% dari rute maskapai itu merupakan rute baru. Di Indonesia, kata dia, pertumbuhan terbesar ada di kota-kota sekunder dan ini berbeda dengan maskapai premium yang memfokuskan penerbangan ke kota-kota primer. Tony menyebutkan, pertumbuhan maskapai LCC tahun lalu mencapai 32%, jauh di atas maskapai full service yang hanya 3,5%.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7997 seconds (0.1#10.140)