Penggemar Motor Besar dan Mobil Remote Control
A
A
A
SEBAGAI pemimpin perusahaan, Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi sudah pasti disibukkan dengan beragam pekerjaan. Namun, kesibukan tersebut tak lantas memupus kegemarannya terhadap motor besar. Setiap akhir pekan, pria kelahiran Jakarta itu menyempatkan untuk berkendara dengan motor besarnya. "Harus disempatkan, biar tidak stres," ucapnya.
Feriadi menuturkan, dari enam bersaudara di keluarganya, dirinyalah yang pertama kali "kenal" dengan motor besar. Sempat berhenti bermain moge (motor gede), Feriadi akhirnya kembali ke hobi lamanya itu lantaran terpengaruh saudara-saudaranya yang ternyata juga menggemari motor.
Bahkan, sejak 2016 Feriadi menjabat posisi Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Chapter Jakarta Pusat. Bersama komunitasnya, pria yang punya tiga motor besar itu juga ingin menepis anggapan negatif yang kerap ditujukan kepada komunitas atau anak motor. Bahwasanya anak motor tak selalu urakan dan punya jiwa sosial.
Feriadi rupanya membawa kebiasaan berkegiatan sosial di kantornya kekomunitas motor. Alhasil, acara touring bersama komunitas pun kerap disertai kegiatan amal, seperti menyantuni anak yatim. "Jangan karena anak motor lalu lupa kegiatan sosial atau beramal. Saya ingatkan kepada teman-teman, bagaimana nanti kalau terjadi apa-apa dalam perjalanan saat touring? Bukan jaket, helm, atau sepatu boot kita yang menyelamatkan kita kalau terjadi apa-apa, tapi amalan kita. Oleh karena itu, kita harus punya tabungan kebaikan untuk bekal nanti," tuturnya.
(Baca Juga: Menjaga dan Melestarikan Tradisi Berbagi di Perusahaan
Feriadi menceritakan pengalaman melakukan touring paling jauh di dalam negeri adalah ke Medan dan Bali. Sementara di luar negeri, di antaranya di Singapura, Malaysia, dan Thailand Selatan. Tak jarang sang istri pun ikut serta menemani perjalanannya. "Paling berkesan dulu saat saya dan dua saudara laki-laki, kami touring bersama para istri kami ke Bali, Malang, dan Puncak," kenangnya.
Tidak sebatas moge, Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) itu juga mengaku senang mengendarai motor kecil. "Sepertinya, apa pun yang rodanya dua saya doyan," ujarnya, lalu tergelak.
Selain motor, pria kelahiran 3 Februari 1969 itu rupanya sedari kecil sangat menyenangi mainan mobil remote control (RC). Pilihannya adalah mobil RC yang elektrik lantaran suaranya ti dak berisik. Jadi, tetangga tidak terganggu. "Saya pernah ditegur oleh tetangga karena berisik," akunya.
Lebih lanjut, Feriadi mengungkapkan kunci dalam meraih kesuksesan. Menurut pria yang pernah menimba ilmu di Negeri Paman Sam itu, sukses bisa diraih manakala kita bisa melakukan sesuatu atau pekerjaan kita dengan benar, tepat, tekun, rajin, konsisten, dan ikhlas dengan hati.
Bagi Feriadi, sukses adalah mana kala dirinya bisa mengantarkan orang lain menjadi sukses juga. Namun, sukses ataupun tidak, kita harus tetap ingat dengan lingkungan sekitar. "Maka itu, dalam banyak kegiatan kami ingin selalu dekat dengan anak yatim, tunanetra, janda miskin. Artinya, bukan karena kita sendiri, tapi juga ada hal-hal lain yang menjadi faktor pendukung kesuksesan kita," pungkasnya.
Feriadi menuturkan, dari enam bersaudara di keluarganya, dirinyalah yang pertama kali "kenal" dengan motor besar. Sempat berhenti bermain moge (motor gede), Feriadi akhirnya kembali ke hobi lamanya itu lantaran terpengaruh saudara-saudaranya yang ternyata juga menggemari motor.
Bahkan, sejak 2016 Feriadi menjabat posisi Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Chapter Jakarta Pusat. Bersama komunitasnya, pria yang punya tiga motor besar itu juga ingin menepis anggapan negatif yang kerap ditujukan kepada komunitas atau anak motor. Bahwasanya anak motor tak selalu urakan dan punya jiwa sosial.
Feriadi rupanya membawa kebiasaan berkegiatan sosial di kantornya kekomunitas motor. Alhasil, acara touring bersama komunitas pun kerap disertai kegiatan amal, seperti menyantuni anak yatim. "Jangan karena anak motor lalu lupa kegiatan sosial atau beramal. Saya ingatkan kepada teman-teman, bagaimana nanti kalau terjadi apa-apa dalam perjalanan saat touring? Bukan jaket, helm, atau sepatu boot kita yang menyelamatkan kita kalau terjadi apa-apa, tapi amalan kita. Oleh karena itu, kita harus punya tabungan kebaikan untuk bekal nanti," tuturnya.
(Baca Juga: Menjaga dan Melestarikan Tradisi Berbagi di Perusahaan
Feriadi menceritakan pengalaman melakukan touring paling jauh di dalam negeri adalah ke Medan dan Bali. Sementara di luar negeri, di antaranya di Singapura, Malaysia, dan Thailand Selatan. Tak jarang sang istri pun ikut serta menemani perjalanannya. "Paling berkesan dulu saat saya dan dua saudara laki-laki, kami touring bersama para istri kami ke Bali, Malang, dan Puncak," kenangnya.
Tidak sebatas moge, Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) itu juga mengaku senang mengendarai motor kecil. "Sepertinya, apa pun yang rodanya dua saya doyan," ujarnya, lalu tergelak.
Selain motor, pria kelahiran 3 Februari 1969 itu rupanya sedari kecil sangat menyenangi mainan mobil remote control (RC). Pilihannya adalah mobil RC yang elektrik lantaran suaranya ti dak berisik. Jadi, tetangga tidak terganggu. "Saya pernah ditegur oleh tetangga karena berisik," akunya.
Lebih lanjut, Feriadi mengungkapkan kunci dalam meraih kesuksesan. Menurut pria yang pernah menimba ilmu di Negeri Paman Sam itu, sukses bisa diraih manakala kita bisa melakukan sesuatu atau pekerjaan kita dengan benar, tepat, tekun, rajin, konsisten, dan ikhlas dengan hati.
Bagi Feriadi, sukses adalah mana kala dirinya bisa mengantarkan orang lain menjadi sukses juga. Namun, sukses ataupun tidak, kita harus tetap ingat dengan lingkungan sekitar. "Maka itu, dalam banyak kegiatan kami ingin selalu dekat dengan anak yatim, tunanetra, janda miskin. Artinya, bukan karena kita sendiri, tapi juga ada hal-hal lain yang menjadi faktor pendukung kesuksesan kita," pungkasnya.
(amm)