Bauxite Club Bakal Buka Peluang Kerja Sama Negara Asia-Afrika
A
A
A
JAKARTA - Rencana dilaksanakannya forum dialog antarnegara-negara kaya mineral, khususnya bauksit, melalui Bauxite Club dinilai akan semakin membuka peluang usaha dan kerja sama di bidang infrastruktur pertambangan antarnegara anggota.
Ketua Kelompok Kerja Pembiayaan, Infrastruktur dan Logistik Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Sony B Harsono mengungkapkan, dengan adanya Bauxite Club maka peluang kerja sama dan pertukaran teknologi antarnegara-negara anggota akan semakin terbuka.
"Khususnya menyangkut peluang usaha di sektor infrastruktur pertambangan," kata Sony dalam keterangan pers, Kamis (22/2/2018).
Pembentukan Bauxite Club merupakan inisiatif dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan agar meningkatkan kerja sama pertambangan negara-negara di kawasan Asia-Afrika.
Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Atmadji Sumarkidjo menegaskan untuk meningkatkan kerja sama antarnegara, maka Kemenko Kemaritiman tentu akan memberikan dukungan bagi para pelaku usaha, khususnya pelaku usaha yang merupakan produsen mineral.
"Tentu, kami akan mendukung penuh untuk meningkatkan kerja sama antarnegara di kawasan Asia-Afrika," katanya.
Untuk langkah awal, rencananya akan dibentuk Intergoverment Forum Dialoque antara negara-negara kaya mineral khususnya yang memproduksi bauksit melalui Bauxite Club pada tahun ini yang akan diikuti oleh forum dialog mineral lain pada masa yang akan datang.
Forum dialog tersebut akan membahas pertukaran informasi tentang kebijakan pertambangan, kebijakan pengelolaan produksi dan ekspor, kebijakan pengelolaan lingkungan, kebijakan tentang hilirisasi, kebijakan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia serta kerja sama perdagangan, investasi dan alih teknologi.
Chairman Asia Africa Business Alliance Didie Soewondho menambahkan, forum tersebut akan memiliki peran strategis dalam tatanan global dan turut menyumbangkan kemajuan dan keadilan dunia.
"Ini menjadi sangat penting bagi kemajuan negara negara Asia Afrika. Sudah saatnya negara negara kaya mineral Asia Afrika bergabung, meningkatkan nilai tambah dalam negeri seperti yang telah dilaksanakan oleh pemerintahan sekarang ini," ujarnya.
Ketua Kelompok Kerja Pembiayaan, Infrastruktur dan Logistik Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Sony B Harsono mengungkapkan, dengan adanya Bauxite Club maka peluang kerja sama dan pertukaran teknologi antarnegara-negara anggota akan semakin terbuka.
"Khususnya menyangkut peluang usaha di sektor infrastruktur pertambangan," kata Sony dalam keterangan pers, Kamis (22/2/2018).
Pembentukan Bauxite Club merupakan inisiatif dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan agar meningkatkan kerja sama pertambangan negara-negara di kawasan Asia-Afrika.
Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Atmadji Sumarkidjo menegaskan untuk meningkatkan kerja sama antarnegara, maka Kemenko Kemaritiman tentu akan memberikan dukungan bagi para pelaku usaha, khususnya pelaku usaha yang merupakan produsen mineral.
"Tentu, kami akan mendukung penuh untuk meningkatkan kerja sama antarnegara di kawasan Asia-Afrika," katanya.
Untuk langkah awal, rencananya akan dibentuk Intergoverment Forum Dialoque antara negara-negara kaya mineral khususnya yang memproduksi bauksit melalui Bauxite Club pada tahun ini yang akan diikuti oleh forum dialog mineral lain pada masa yang akan datang.
Forum dialog tersebut akan membahas pertukaran informasi tentang kebijakan pertambangan, kebijakan pengelolaan produksi dan ekspor, kebijakan pengelolaan lingkungan, kebijakan tentang hilirisasi, kebijakan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia serta kerja sama perdagangan, investasi dan alih teknologi.
Chairman Asia Africa Business Alliance Didie Soewondho menambahkan, forum tersebut akan memiliki peran strategis dalam tatanan global dan turut menyumbangkan kemajuan dan keadilan dunia.
"Ini menjadi sangat penting bagi kemajuan negara negara Asia Afrika. Sudah saatnya negara negara kaya mineral Asia Afrika bergabung, meningkatkan nilai tambah dalam negeri seperti yang telah dilaksanakan oleh pemerintahan sekarang ini," ujarnya.
(fjo)