Menhub Minta SOP Proyek Konstruksi Layang Dievaluasi
Menhub Minta SOP Proyek Konstruksi Layang Dievaluasi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan standard operation procedure (SOP) pembangunan proyek konstruksi melayang (elevated) yang sudah ada perlu dievaluasi, baik dari segi material, maupun manajemen.
Hal ini menyusul keputusan penghentian sementara pembangunan proyek konstruksi melayang selama kurang lebih dua pekan, yang menuntut para kontraktor kembali melakukan evaluasi terhadap manajemen konstruksi pada proyek yang sedang berjalan yaitu light rapid transit (LRT) di Jakarta, Jabodetabek, dan Palembang dan juga proyek mass rapid transit (MRT) di Jakarta.
"Yang akan kita lakukan adalah melihat lagi apakah mereka sesuai dengan SOP atau prosedur, setelah itu bagaimana pengawasan SOP bekerja dengan baik. Nah kalau kita lihat project itu sudah ada SOP atau prosedur, diajukan lagi, kita lihat benar bagaimana diawasi. Kalau belum punya prosedur, harus mengubah prosedur itu. SOP-nya harus diubah sesuai dengan ketentuan keselamatan, baru diajukan dan dievaluasi. Jadi untuk proyek-proyek yang sudah ada prosedur mustinya lebih cepat," katanya melalui pers rilis di Jakarta, Jumat (23/2/2018).
Menurutnya, SOP yang diutamakan untuk ditinjau dan dievaluasi khususnya untuk tenaga kerja yang bekerja di dalam proyek pembangunan infrastruktur transportasi, baik dari jam kerja sampai dengan penyediaan fasilitas untuk beristirahat.
"Dalam satu kaidah keselamatan yang baik, orang yang bekerja dengan pekerjaan berat harus disediakan tempat istirahat yang baik juga. Apakah bedeng, bedengnya seperti apa, bahkan mungkin kalau tingkat kesulitan susah seperti operator musti disediakan hotel dengan kondisi tertentu supaya bisa tidur lelap," imbuh dia.
Direktur PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto akan ditugaskan mencari tim konsultan untuk melakukan proses evaluasi pada pembangunan infrastruktur transportasi yang berjalan, baik proyek LRT dan MRT. Konsultan yang akan dipilih berasal dari luar negeri yang memang sudah memiliki pengalaman.
"Makanya nanti Adhi Karya, direktur utamanya kita tugaskan untuk mencari konsultan. Memang karena proyek-proyek elevated ini merupakan proyek baru yang ada di Indonesia, konsultan yang kita harapkan itu adalah foreign consultant. Konsultan dari luar yang memang mereka berpengalaman. Mustinya dari hari ini mereka sudah mulai kerja," tambah Menhub.
Pada akhirnya, tegas dia, evaluasi ini dilaksanakan untuk mendukung keselamatan dalam proses pembangunan, meminimalisir kecelakaan kerja yang dikhawatirkan terjadi.
Hal ini menyusul keputusan penghentian sementara pembangunan proyek konstruksi melayang selama kurang lebih dua pekan, yang menuntut para kontraktor kembali melakukan evaluasi terhadap manajemen konstruksi pada proyek yang sedang berjalan yaitu light rapid transit (LRT) di Jakarta, Jabodetabek, dan Palembang dan juga proyek mass rapid transit (MRT) di Jakarta.
"Yang akan kita lakukan adalah melihat lagi apakah mereka sesuai dengan SOP atau prosedur, setelah itu bagaimana pengawasan SOP bekerja dengan baik. Nah kalau kita lihat project itu sudah ada SOP atau prosedur, diajukan lagi, kita lihat benar bagaimana diawasi. Kalau belum punya prosedur, harus mengubah prosedur itu. SOP-nya harus diubah sesuai dengan ketentuan keselamatan, baru diajukan dan dievaluasi. Jadi untuk proyek-proyek yang sudah ada prosedur mustinya lebih cepat," katanya melalui pers rilis di Jakarta, Jumat (23/2/2018).
Menurutnya, SOP yang diutamakan untuk ditinjau dan dievaluasi khususnya untuk tenaga kerja yang bekerja di dalam proyek pembangunan infrastruktur transportasi, baik dari jam kerja sampai dengan penyediaan fasilitas untuk beristirahat.
"Dalam satu kaidah keselamatan yang baik, orang yang bekerja dengan pekerjaan berat harus disediakan tempat istirahat yang baik juga. Apakah bedeng, bedengnya seperti apa, bahkan mungkin kalau tingkat kesulitan susah seperti operator musti disediakan hotel dengan kondisi tertentu supaya bisa tidur lelap," imbuh dia.
Direktur PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto akan ditugaskan mencari tim konsultan untuk melakukan proses evaluasi pada pembangunan infrastruktur transportasi yang berjalan, baik proyek LRT dan MRT. Konsultan yang akan dipilih berasal dari luar negeri yang memang sudah memiliki pengalaman.
"Makanya nanti Adhi Karya, direktur utamanya kita tugaskan untuk mencari konsultan. Memang karena proyek-proyek elevated ini merupakan proyek baru yang ada di Indonesia, konsultan yang kita harapkan itu adalah foreign consultant. Konsultan dari luar yang memang mereka berpengalaman. Mustinya dari hari ini mereka sudah mulai kerja," tambah Menhub.
Pada akhirnya, tegas dia, evaluasi ini dilaksanakan untuk mendukung keselamatan dalam proses pembangunan, meminimalisir kecelakaan kerja yang dikhawatirkan terjadi.
(fjo)
Explore More