Harga Minyak Dunia Stabil Dekati Level Tertinggi Dua Pekan
A
A
A
TOKYO - Harga minyak dunia stabil mendekati level tertinggi dalam dua pekan pada perdagangan hari ini, didukung oleh komentar dari Arab Saudi bahwa pihaknya akan terus mengekang ekspor seiring dengan upaya OPEC untuk mengurangi pasokan global.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/2/2018), harga minyak Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate untuk pengiriman April naik 2 sen menjadi USD63,57 per barel pada pukul 23.40 GMT, setelah naik 3% pekan lalu. Sementara, harga minyak Brent turun 4 sen menjadi USD67,27, setelah naik hampir 4% pekan lalu.
Arab Saudi berharap OPEC dan sekutu-sekutunya akan dapat mengurangi hambatan produksi tahun depan dan menciptakan kerangka kerja permanen untuk menstabilkan pasar minyak setelah kesepakatan pemotongan pasokan yang berakhir tahun ini.
Menteri minyak Arab Saudi, Khalid al-Falih mengatakan, pada Januari-Maret, produksi minyak Arab Saudi akan jauh di bawah batas produksi, dengan ekspor rata-rata di bawah 7 juta barel per hari (bpd).
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia telah mengurangi produksi untuk mendukung harga minyak. Perusahaan energi AS pekan lalu menambahkan satu rig minyak, kenaikan mingguan kelima berturut-turut, sehingga jumlah totalnya menjadi 799, tingkat tertinggi sejak April 2015, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes pada Jumat.
Hedge fund dan money manager menaikkan taruhan bullish mereka terhadap minyak mentah AS untuk pertama kalinya dalam empat pekan, data menunjukkan pada Jumat.
Perusahaan Minyak Nasional Libya mengatakan, pada Sabtu bahwa mereka telah menyatakan force majeure di ladang minyak El Feel senilai 70.000 bpd setelah sebuah demonstrasi oleh penjaga menutup lapangan.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/2/2018), harga minyak Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate untuk pengiriman April naik 2 sen menjadi USD63,57 per barel pada pukul 23.40 GMT, setelah naik 3% pekan lalu. Sementara, harga minyak Brent turun 4 sen menjadi USD67,27, setelah naik hampir 4% pekan lalu.
Arab Saudi berharap OPEC dan sekutu-sekutunya akan dapat mengurangi hambatan produksi tahun depan dan menciptakan kerangka kerja permanen untuk menstabilkan pasar minyak setelah kesepakatan pemotongan pasokan yang berakhir tahun ini.
Menteri minyak Arab Saudi, Khalid al-Falih mengatakan, pada Januari-Maret, produksi minyak Arab Saudi akan jauh di bawah batas produksi, dengan ekspor rata-rata di bawah 7 juta barel per hari (bpd).
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia telah mengurangi produksi untuk mendukung harga minyak. Perusahaan energi AS pekan lalu menambahkan satu rig minyak, kenaikan mingguan kelima berturut-turut, sehingga jumlah totalnya menjadi 799, tingkat tertinggi sejak April 2015, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes pada Jumat.
Hedge fund dan money manager menaikkan taruhan bullish mereka terhadap minyak mentah AS untuk pertama kalinya dalam empat pekan, data menunjukkan pada Jumat.
Perusahaan Minyak Nasional Libya mengatakan, pada Sabtu bahwa mereka telah menyatakan force majeure di ladang minyak El Feel senilai 70.000 bpd setelah sebuah demonstrasi oleh penjaga menutup lapangan.
(izz)