Dongkrak Ekonomi Indonesia, IMF Beri Beberapa Solusi
A
A
A
JAKARTA - International Monetary Fund (IMF) memandang bahwa Indonesia perlu meningkatkan jangkauan dan kualitas ekspor yang selama ini telah dijalankan. Pasalnya, ekspor bisa menjadi salah satu solusi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di sebuah negara, termasuk Indonesia.
(Baca Juga: IMF Puji RI Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan hingga 40%
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan, analisis IMF menunjukkan bahwa peningkatan jangkauan dan kualitas ekspor suatu negara dapat menyebabkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi secara signifikan. Selain itu, hal tersebut juga bisa menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih besar.
"Keuntungan ini bisa dicapai. Mengapa? Karena banyak negara di kawasan ini telah berhasil mengalihkan sebagian besar sumber daya mereka ke area produktivitas tinggi. Misalnya, dengan beralih dari pertanian ke produksi industri, ke manufaktur dan services," katanya dalam acara High Level International Conference di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (27/2/2018).
(Baca Juga: Bos IMF Peringatkan Indonesia Soal Gejolak Ekonomi Global
Kendati demikian, Lagarde juga menekankan bahwa model pertumbuhan tersebut juga harus diikuti dengan pertumbuhan yang lebih inklusif. Sebagian besar negara ASEAN pun dinilai sudah berada pada posisi yang relatif kuat, karena mereka telah menerapkan kebijakan untuk mengurangi ketimpangan pendapatan selama tiga dekade terakhir.
"Thailand misalnya, memperkenalkan cakupan kesehatan universal pada 2001. Filipina meluncurkan transfer tunai bersyarat pada 2008, dan Indonesia telah memperbaiki cara memberikan bantuan kepada kelompok berpenghasilan rendah, termasuk melalui penggunaan kartu elektronik," tandasnya.
(Baca Juga: IMF Puji RI Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan hingga 40%
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan, analisis IMF menunjukkan bahwa peningkatan jangkauan dan kualitas ekspor suatu negara dapat menyebabkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi secara signifikan. Selain itu, hal tersebut juga bisa menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih besar.
"Keuntungan ini bisa dicapai. Mengapa? Karena banyak negara di kawasan ini telah berhasil mengalihkan sebagian besar sumber daya mereka ke area produktivitas tinggi. Misalnya, dengan beralih dari pertanian ke produksi industri, ke manufaktur dan services," katanya dalam acara High Level International Conference di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (27/2/2018).
(Baca Juga: Bos IMF Peringatkan Indonesia Soal Gejolak Ekonomi Global
Kendati demikian, Lagarde juga menekankan bahwa model pertumbuhan tersebut juga harus diikuti dengan pertumbuhan yang lebih inklusif. Sebagian besar negara ASEAN pun dinilai sudah berada pada posisi yang relatif kuat, karena mereka telah menerapkan kebijakan untuk mengurangi ketimpangan pendapatan selama tiga dekade terakhir.
"Thailand misalnya, memperkenalkan cakupan kesehatan universal pada 2001. Filipina meluncurkan transfer tunai bersyarat pada 2008, dan Indonesia telah memperbaiki cara memberikan bantuan kepada kelompok berpenghasilan rendah, termasuk melalui penggunaan kartu elektronik," tandasnya.
(akr)