Pusat Logistik Berikat Penuhi Bahan Baku Impor Tekstil IKM Jabar

Selasa, 27 Februari 2018 - 18:51 WIB
Pusat Logistik Berikat...
Pusat Logistik Berikat Penuhi Bahan Baku Impor Tekstil IKM Jabar
A A A
BANDUNG - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kantor Wilayah Jabar melaunching distribusi bahan baku impor tekstil bagi industri kecil menengah (IKM) se-Jawa Barat. Launching ini dihadiri oleh Asosiasi Pengusaha Kecil dan Menengah Indonesia (APIKMI), Asosiasi Pertekstilan, perbankan dan para pelaku usaha se-Bandung Raya di Pusat Logistik Berikat (PLB) PT Agility Internasional di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jabar Saifullah Nasution mengatakan, penyaluran bahan baku impor bagi IKM ini untuk memangkas biaya produksi. Termasuk memudahkan ketersediaan bahan baku pascapenertiban impor nakal pemerintah pusat.

"Distribusi bahan baku impor kain bagi pelaku usaha garmen ini nilainya mencapai Rp4.461.000.000 yang disiapkan untuk kebutuhan lebaran. Jadi kami pastikan stok bahan baku di PLB ini untuk para IKM menghadapi lebaran aman," tuturnya di Bandung Barat, Selasa (27/2/2018).

Menurutnya, biasanya IKM mendapat bahan baku dari importir borongan dan tidak terpusat. Namun setelah mereka ditertibkan, para pelaku IKM kesulitan mendapat bahan baku. Adanya PLB ini diharapkan kebutuhan bahan baku khususnya di bidang konveksi terus terjaga. Di Jawa Barat terdapat 7.428 pelaku IKM sandang dan 2.918 IKM bidang pangan.

Sementara saat ini ada 150 IKM di Kabupaten Bandung melalui Asosiasi Pengusaha Industri Kecil Menengah Indonesia (APIKMI) dapat langsung membeli bahan baku melalui PLB. "Target kami akhir 2018 ini, 80% dari total 2.918 IKM wilayah Bandung bergabung dalam skema pemenuhan kebutuhan bahan baku seperti ini," harapnya.

Wakil Ketua APIKMI Aming Supriatna mengaku, dengan pola ini akan lebih memudahkan IKM dalam mendapatkan bahan baku. Biasanya pelaku IKM membeli bahan baku impor dari toko dengan harga mahal. Tapi dengan adanya PLB maka harga jauh lebih murah karena rantai distribusi menjadi terpangkas, serta ketersediaan barang menjadi lebih terjamin.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0957 seconds (0.1#10.140)