PTPP Fokus Evaluasi Prosedur Konstruksi

Selasa, 27 Februari 2018 - 22:22 WIB
PTPP Fokus Evaluasi...
PTPP Fokus Evaluasi Prosedur Konstruksi
A A A
JAKARTA - Maraknya kegagalan konstruksi, baik yang sudah selesai dibangun maupun sedang dalam proses pembangunan menjadi salah satu fokus utama evaluasi pembangunan proyek konstruksi PT PP Tbk (PTPP) di Indonesia.

Komisaris Utama PTPP, Andi Gani Nena Wea meminta seluruh proyek PTPP, khususnya Terowongan Notog untuk mengevaluasi kembali seluruh metode kerja, SOP, peralatan dan time schedule pengerjaan.

"Khususnya terkait keselamatan dan kesehatan kerja," ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Seperti diketahui, PTPP saat ini tengah membangun proyek Terowongan Notog BH 1440 yang merupakan proyek terowongan double track pertama dan terpanjang di Indonesia dengan panjang 471 meter. Pembangunannya menggunakan metode New Austrian Tunnel Method (NATM).

Proyek terowongan Notog berlokasi di Desa Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Proyek ini menjadi salah satu jalur transportasi kereta api yang menghubungkan Purwokerto dan Cilacap.

Andi mengungkapkan, penggalian terowongan dilakukan dari dua arah dan diharapkan akan tembus dalam beberapa hari ke depan.

"Terowongan Notog baru yang saat ini dibangun pada tahun 2017 oleh perseroan berada di sisi selatan terowongan eksisting, yang berjarak sekitar 200 meter dan memiliki lengkungan atau R existing R 800," katanya.

Ditambahkan Andi, jalur kereta api dengan panjang 550 meter ini dapat memangkas jarak tempuh dari Notog menuju Kebasen dengan kecepatan maksimum kereta saat ini dalam terowongan adalah 100-120 km/jam.

"Adapun tim proyek berinovasi dengan material pengisi forepolling yang awalnya menggunakan cement base menjadi chemical material (polyurethane), serta sliding form atau bekisting terowongan semi hidrolik. Inovasi yang ada diharapkan dapat dipakai di proyek-proyek serupa ke depannya sehingga pekerjaan dapat menjadi lebih efisien baik dari segi waktu, biaya maupun tenaga," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7579 seconds (0.1#10.140)