PLN Kaltim Segera Operasikan PLTD 17 MW di Kutai Barat
A
A
A
JAKARTA - PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Utara memperoleh tambahan pasokan listrik melalui pembangkit tenaga diesel (PLTD) dengan kapasitas total 17 megawatt (MW). Sebanyak 17 mesin sudah terpasang dan sebagian sudah beroperasi memasok listrik bagi masyarakat Melak, Kutai Barat.
General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Utara Riza Novianto Gustam mengatakan, pemasangan mesin pembangkit baru ini merupakan komitmen PLN memperkuat sistem kelistrikan di daerah terpencil.
"Tambahan mesin pembangkit ini tentunya akan meningkatkan pelayanan kami terhadap pelanggan di Melak. Dengan adanya tambahan daya kami estimasikan dapat melayani pelanggan baru hingga 10.000 pelanggan di sini (melak)," ujar Riza dalam keterangan resmi, Rabu (28/2/2018).
Dari 17 mesin tersebut, Riza menjelaskan, saat ini delapan unit di antaranya sudah beroperasi dan sinkron dengan sistem kelistrikan di daerah tersebut. Sementara sembilan sisanya sedang dalam proses perakitan.
"Kami siapkan instalasi panel, kabel juga instalasi pipa BBM-nya. Kita sama-sama berharap dalam satu bulan kedepan, sudah bisa beroperasi maksimal," terang Riza.
Berjalan dengan skema isolated, sistem kelistrikan Melak memiliki daya mampu 19,2 MW dengan beban puncak berkisar 11,5 MW. Melayani sejumlah 30.000 pelanggan, pasokan listrik Melak selama ini disuplai oleh PLTD Sendawar yang berlokasi di Desa Sendawar, Kutai Barat. Dengan bertambahnya 17 unit mesin baru, sistem Melak dipastikan memiliki daya yang cukup.
Riza melanjutkan bahwa sesaat setelah ketujuh belas mesin tersebut beroperasi pihaknya akan memindahkan mesin PLTD yang telah ada ke daerah lain yang masih membutuhkan pasokan daya tambahan.
"Ada satu unit mesin milik pemerintah daerah dengan total daya 500 kW, rencananya akan kita relokasi ke Long Iram untuk menambah jam operasi di sana menjadi 24 jam. Begitu juga dengan mesin PLTD milik PLN lainnya, dua unit kapasitas 2x500 kW akan kami siagakan di Samarinda sebagai genset bergerak, dan unit lainnya akan kita pindahkan ke daerah-daerah yang masih memerlukan tambahan pasokan listrik," paparnya.
Seperti halnya pengerjaan proyek di lokasi terpencil lainnya, Riza menuturkan bahwa tantangan dalam penyelesaian proyek listrik di daerah terpencil adalah medan yang cukup berat.
Ketujuh belas mesin ini dikirim lewat jalur laut, berpindah melewati jalur sungai untuk bersandar di dermaga Pelabuhan Melak, hingga akhirnya diangkut dengan jalur darat untuk diletakkan di PLTD Sendawar.
"PLN terus berbenah dan berkomitmen untuk mewujudkan Kalimantan benderang. Mohon dukungan dari seluruh pihak agar workplan dan proyek-proyek pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan berjalan lancar," ujarnya.
General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Utara Riza Novianto Gustam mengatakan, pemasangan mesin pembangkit baru ini merupakan komitmen PLN memperkuat sistem kelistrikan di daerah terpencil.
"Tambahan mesin pembangkit ini tentunya akan meningkatkan pelayanan kami terhadap pelanggan di Melak. Dengan adanya tambahan daya kami estimasikan dapat melayani pelanggan baru hingga 10.000 pelanggan di sini (melak)," ujar Riza dalam keterangan resmi, Rabu (28/2/2018).
Dari 17 mesin tersebut, Riza menjelaskan, saat ini delapan unit di antaranya sudah beroperasi dan sinkron dengan sistem kelistrikan di daerah tersebut. Sementara sembilan sisanya sedang dalam proses perakitan.
"Kami siapkan instalasi panel, kabel juga instalasi pipa BBM-nya. Kita sama-sama berharap dalam satu bulan kedepan, sudah bisa beroperasi maksimal," terang Riza.
Berjalan dengan skema isolated, sistem kelistrikan Melak memiliki daya mampu 19,2 MW dengan beban puncak berkisar 11,5 MW. Melayani sejumlah 30.000 pelanggan, pasokan listrik Melak selama ini disuplai oleh PLTD Sendawar yang berlokasi di Desa Sendawar, Kutai Barat. Dengan bertambahnya 17 unit mesin baru, sistem Melak dipastikan memiliki daya yang cukup.
Riza melanjutkan bahwa sesaat setelah ketujuh belas mesin tersebut beroperasi pihaknya akan memindahkan mesin PLTD yang telah ada ke daerah lain yang masih membutuhkan pasokan daya tambahan.
"Ada satu unit mesin milik pemerintah daerah dengan total daya 500 kW, rencananya akan kita relokasi ke Long Iram untuk menambah jam operasi di sana menjadi 24 jam. Begitu juga dengan mesin PLTD milik PLN lainnya, dua unit kapasitas 2x500 kW akan kami siagakan di Samarinda sebagai genset bergerak, dan unit lainnya akan kita pindahkan ke daerah-daerah yang masih memerlukan tambahan pasokan listrik," paparnya.
Seperti halnya pengerjaan proyek di lokasi terpencil lainnya, Riza menuturkan bahwa tantangan dalam penyelesaian proyek listrik di daerah terpencil adalah medan yang cukup berat.
Ketujuh belas mesin ini dikirim lewat jalur laut, berpindah melewati jalur sungai untuk bersandar di dermaga Pelabuhan Melak, hingga akhirnya diangkut dengan jalur darat untuk diletakkan di PLTD Sendawar.
"PLN terus berbenah dan berkomitmen untuk mewujudkan Kalimantan benderang. Mohon dukungan dari seluruh pihak agar workplan dan proyek-proyek pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan berjalan lancar," ujarnya.
(fjo)