Balas Tarif Baja AS, UE Pertimbangkan Terapkan Pajak Impor Jeans
A
A
A
BRUSSEL - Uni Eropa (UE) mempertimbangkan untuk menerapkan tarif impor tinggi sebesar 25% untuk produk celana Jeans Levis dan minuman keras dari Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk balasan atas kebijakan tarif tinggi impor baja serta alumunium yang dilakukan AS. Sementara Presiden AS Donald Trump menekankan, apabila Uni Eropa menaikkan pajak dan batasan bagi perusahaan AS.
Maka Negeri Paman Sam -julukan AS- itu bakal melakukan serangan balik dengan cara memajaki impor mobil dari Eropa. Pekan lalu, Trump juga sempat mengutarakan perang dagang sangat baik dan mudah untuk dimenangkan. Komentar tersebut telah mendorong reaksi keras dari seluruh dunia. Seperti dilansir BBC, Perdana Menteri Theresa May juga mengungkapkan keprihatinan saat menghubungi Trump via Telepon.
Sedangkan Levi Strauss memberikan sinyal tidak setuju dengan adanya hambatan perdagangan yang diterapkan negara lain. Juru bicara perusahaan kepada BBC mengutarakan: "Kami mendukung pasar terbuka dan perdagangan bebas yang mana setiap orang bermain sesuai aturan. Pemaksaan sepihak tarif berisiko memunculkan pembalasan dan mendestabilisasi ekonomi global. Dimana dalam kasus ini merek Amerika, pekerja dan konsumen yang akan akhirnya harus menderita,"
Komisioner Perdangan UE Cecilia Malmström yang dimuat dalam laman BBC, mengatakan bahwa pihaknya akan melihat kemungkinan untuk melakukan pembalasan, yang berarti UE juga akan menempatkan pajak atau tarif impor AS ke Uni Eropa. Ia juga juga menambahkan, mereka akan menunggu keputusan akhir Trump. Uni Eropa berniat membawa masalah tarif ini ke World Trade Organization (WTO).
Selain itu, Malmström menekankan bahwa niat UE bukan untuk memunculkan perang dagang ini, tapi hanya untuk membalas apa yang di lakukan AS. Meski tindakan oleh Eropa dinilai cenderung memprovokasi aksi lanjutan oleh Amerika Serikat. Aksi saling ancaman ini sejak kemarin telah berimbas kepada jatuhnya saham produsen mobil Eropa pada perdagangan awal pejkan kemarin.
(Baca Juga: Tarif Baja AS Picu Perang Dagang, Trump: Bagus dan Mudah Dimenangkan
Hal itu sebagai reaksi dari pernyataan Trump yang bakal menerapkan tarif tinggi impor mobil dari Eropa. Amerika Serikat sendiri merupakan pasar yang penting untuk mobil UE. Tercatat permintaan AS untuk mobil Inggris meningkat 7% pada 2017, dengan ekspor mencapai hampir 210.000, dan AS sekarang merupakan mitra dagang terbesar kedua di Inggris setelah Uni Eropa, dengan mengambil 15,7% ekspor mobil.
Maka Negeri Paman Sam -julukan AS- itu bakal melakukan serangan balik dengan cara memajaki impor mobil dari Eropa. Pekan lalu, Trump juga sempat mengutarakan perang dagang sangat baik dan mudah untuk dimenangkan. Komentar tersebut telah mendorong reaksi keras dari seluruh dunia. Seperti dilansir BBC, Perdana Menteri Theresa May juga mengungkapkan keprihatinan saat menghubungi Trump via Telepon.
Sedangkan Levi Strauss memberikan sinyal tidak setuju dengan adanya hambatan perdagangan yang diterapkan negara lain. Juru bicara perusahaan kepada BBC mengutarakan: "Kami mendukung pasar terbuka dan perdagangan bebas yang mana setiap orang bermain sesuai aturan. Pemaksaan sepihak tarif berisiko memunculkan pembalasan dan mendestabilisasi ekonomi global. Dimana dalam kasus ini merek Amerika, pekerja dan konsumen yang akan akhirnya harus menderita,"
Komisioner Perdangan UE Cecilia Malmström yang dimuat dalam laman BBC, mengatakan bahwa pihaknya akan melihat kemungkinan untuk melakukan pembalasan, yang berarti UE juga akan menempatkan pajak atau tarif impor AS ke Uni Eropa. Ia juga juga menambahkan, mereka akan menunggu keputusan akhir Trump. Uni Eropa berniat membawa masalah tarif ini ke World Trade Organization (WTO).
Selain itu, Malmström menekankan bahwa niat UE bukan untuk memunculkan perang dagang ini, tapi hanya untuk membalas apa yang di lakukan AS. Meski tindakan oleh Eropa dinilai cenderung memprovokasi aksi lanjutan oleh Amerika Serikat. Aksi saling ancaman ini sejak kemarin telah berimbas kepada jatuhnya saham produsen mobil Eropa pada perdagangan awal pejkan kemarin.
(Baca Juga: Tarif Baja AS Picu Perang Dagang, Trump: Bagus dan Mudah Dimenangkan
Hal itu sebagai reaksi dari pernyataan Trump yang bakal menerapkan tarif tinggi impor mobil dari Eropa. Amerika Serikat sendiri merupakan pasar yang penting untuk mobil UE. Tercatat permintaan AS untuk mobil Inggris meningkat 7% pada 2017, dengan ekspor mencapai hampir 210.000, dan AS sekarang merupakan mitra dagang terbesar kedua di Inggris setelah Uni Eropa, dengan mengambil 15,7% ekspor mobil.
(akr)