Rasakan Perbedaan Budaya di Enam Negara
A
A
A
MENEKUNI dunia asuransi hampir 32 tahun, Direktur Utama FWD Life Choo Sin Fook kerap bertugas di negara berbeda-beda kendati masih seputar Asia. "Saya start di Malaysia kemudian Indonesia, China, Hong Kong, Taiwan, Indonesia, Singapura, Malaysia, dan sekarang kembali ke sini (Indonesia)," ungkapnya.
Selama berpindah-pindah negara, Choo selalu membawa serta keluarganya. Namun, sekarang kedua anaknya sudah kuliah dan bekerja sehingga tinggal terpisah darinya. Demikian juga sang istri yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. "Dulu waktu anak-anak masih kecil selalu ikut setiap kali saya pindah negara. Tidak ada pilihan lain. Tapi, itu akan membuat mereka lebih baik lagi karena lebih bisa beradaptasi," tuturnya.
Pengalaman bertugas di enam negara, Choo juga merasakan budaya yang berbeda antara negara satu dengan lainnya. Contohnya, walaupun China (RRT), Hong Kong, dan Taiwan sama-sama di daratan China, tapi tetap berbeda. "Di China hidupnya lebih efisien, tapi human touch agak kurang. Kalau di Taiwan, Malaysia, Indonesia, itu human touch lebih kuat, tapi tidak efisien. Kita di sini janjian rapat jam 10 pagi, realisasinya jam 10 lewat. Kalau di China, dia bilang jam 10.00 berarti jam 09.55. Kalau tidak mulai rapatnya, dia marah," tuturnya.
Soal makanan, meski pernah tinggal di berbagai negara, Choo tetap memfavoritkan masakan asal kampung halamannya, Penang, Malaysia. Namun, dia juga mengaku bisa menikmati makan-makanan pedas dan berbumbu dari Indonesia seperti masakan Padang. "Makanan pedas saya bisa, standar Padang oke lah, kalau masakan Manado saya kurang masuk," ujarnya.
Memiliki serangkaian kesibukan tak lantas menjadikan Choo lalai berolahraga. Untuk menjaga kesehatan dan kebugarannya, pria murah senyum itu rutin melakukan olahraga joging 4-5 kali seminggu. Choo biasanya melakukan joging tak jauh dari tempat tinggalnya. "Saya selalu percaya kalau kita tidak berusaha untuk tetap sehat, kita akan sakit-sakitan. Walaupun umur saya sudah 55 tahun, kalau saya tidak olahraga, saya akan kelebihan berat badan. Tapi kalau berolahraga, kita akan tetap sehat," katanya.
Selama lebih dari tiga dekade di industri asuransi tentu banyak tantangan yang dihadapi. Choo merasa belum puas dengan apa yang sudah dijalankannya di industri asuransi. "Saya tahu produk yang dijual itu suatu produk yang baik. Cuma cara kita deliver produk ini saya merasa belum optimal," ujarnya.
Menurut dia, jika cara mendistribusikan produk bisa mencapai optimal, maka penetrasi asuransi di Indonesia akan lebih dari 3%, bahkan bisa mencapai 40%. "Jadi, sampai sekarang saya merasa belum mencapai optimal karena masih banyak orang yang belum punya asuransi, terutama di Indonesia," katanya.
Selama berpindah-pindah negara, Choo selalu membawa serta keluarganya. Namun, sekarang kedua anaknya sudah kuliah dan bekerja sehingga tinggal terpisah darinya. Demikian juga sang istri yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. "Dulu waktu anak-anak masih kecil selalu ikut setiap kali saya pindah negara. Tidak ada pilihan lain. Tapi, itu akan membuat mereka lebih baik lagi karena lebih bisa beradaptasi," tuturnya.
Pengalaman bertugas di enam negara, Choo juga merasakan budaya yang berbeda antara negara satu dengan lainnya. Contohnya, walaupun China (RRT), Hong Kong, dan Taiwan sama-sama di daratan China, tapi tetap berbeda. "Di China hidupnya lebih efisien, tapi human touch agak kurang. Kalau di Taiwan, Malaysia, Indonesia, itu human touch lebih kuat, tapi tidak efisien. Kita di sini janjian rapat jam 10 pagi, realisasinya jam 10 lewat. Kalau di China, dia bilang jam 10.00 berarti jam 09.55. Kalau tidak mulai rapatnya, dia marah," tuturnya.
Soal makanan, meski pernah tinggal di berbagai negara, Choo tetap memfavoritkan masakan asal kampung halamannya, Penang, Malaysia. Namun, dia juga mengaku bisa menikmati makan-makanan pedas dan berbumbu dari Indonesia seperti masakan Padang. "Makanan pedas saya bisa, standar Padang oke lah, kalau masakan Manado saya kurang masuk," ujarnya.
Memiliki serangkaian kesibukan tak lantas menjadikan Choo lalai berolahraga. Untuk menjaga kesehatan dan kebugarannya, pria murah senyum itu rutin melakukan olahraga joging 4-5 kali seminggu. Choo biasanya melakukan joging tak jauh dari tempat tinggalnya. "Saya selalu percaya kalau kita tidak berusaha untuk tetap sehat, kita akan sakit-sakitan. Walaupun umur saya sudah 55 tahun, kalau saya tidak olahraga, saya akan kelebihan berat badan. Tapi kalau berolahraga, kita akan tetap sehat," katanya.
Selama lebih dari tiga dekade di industri asuransi tentu banyak tantangan yang dihadapi. Choo merasa belum puas dengan apa yang sudah dijalankannya di industri asuransi. "Saya tahu produk yang dijual itu suatu produk yang baik. Cuma cara kita deliver produk ini saya merasa belum optimal," ujarnya.
Menurut dia, jika cara mendistribusikan produk bisa mencapai optimal, maka penetrasi asuransi di Indonesia akan lebih dari 3%, bahkan bisa mencapai 40%. "Jadi, sampai sekarang saya merasa belum mencapai optimal karena masih banyak orang yang belum punya asuransi, terutama di Indonesia," katanya.
(amm)