Warga Kekurangan Pupuk, Ganjar Telepon Menteri Pertanian

Selasa, 13 Maret 2018 - 02:10 WIB
Warga Kekurangan Pupuk,...
Warga Kekurangan Pupuk, Ganjar Telepon Menteri Pertanian
A A A
PEMALANG - Warga Kabupaten Pemalang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Keluhan itu mereka sampaikan kepada calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pronowo saat mengunjungi sejumlah kios pengecer pupuk di Pemalang, Senin (12/3/2018).

Seperti yang dingkapkan Siti Lestari, pemilik kios Sugeng Tani di Pasar Kalimas, Pemalang, mengatakan, petani tidak bisa mendapatkan pupuk sesuai kebutuhan karena suplai pupuk dari pabrik sangat kurang. Akibatnya para petani tidak bisa mendapatkan pupuk sesuai kebutuhan. "Ya akhirnya harus dibagi-bagi sesuai yang ada," kata Siti Lestari.

Mendengar keluhan tersebut, Ganjar langsung menelepon beberapa pejabat di Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng. Ia mendapatkan informasi bahwa alokasi pupuk dari Kementerian Pertanian tidak sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani.

Sebagai contoh, pupuk urea cuma turun 90% dari RDKK, SP-36 malah hanya sekitar 48%. Begitu juga dengan NPK Phonska dan ZA yang turunnya jauh lebih kecil dari RDKK.

Tak cukup di situ, Ganjar bahkan menelepon Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Suara Amran bisa didengar seluruh petani dan pengecer karena di-loudspeaker. Ganjar menyampaikan alokasi pupuk yang kurang. Selain itu juga perihal pupuk untuk petani jagung yang belum ada jatahnya.

Melalui sambungan telepon, Amran mengatakan, akan menambah suplai pupuk di Jateng. Ia bahkan langsung menghubungi pimpinan pabrik pupuk agar segera datang ke Pemalang menyelesaikan masalah tersebut. "Saya sudah telepon dirutnya, besok segera datang ke Pemalang, Pak Gub," kata Amran.

Untuk menjamin ketersediaan pupuk, Ganjar akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan dinas terkait. Namun ia juga mengimbau petani menggunakan pupuk sesuai kebutuhan alias tidak berlebihan.

"Bahwa masih dibutuhkan waktu untuk penyesuaian, ya. Tapi kesulitan pupuk rupanya lebih dikarenakan kurangnya suplai yang dikirim dari pabrik," katanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7667 seconds (0.1#10.140)